Bagian 2

2.5K 30 1
                                    

Hello readers..
Ini cerita kedua yang aku bikin.

Untuk visual pemeran, itu bisa kalian imajinasikan sendiri yaaa. Foto yang aku tambahkan disini hanya untuk menjelaskan keterangan aja, seperti baju, keadaan, tempat atau yang lainnya. Dan bukan visualisasi yang sebenarnya.

Aku gak bisa memberikan visualisasi pemeran di cerita ini. Karena, imajinasi tiap-tiap orang itu berbeda, cmiiw wkwkw.

Jangan lupa di vote and comment yhaaa.
Check this out~

Saat mencoba membuka mata, Michel merasa kepalanya seperti dipukul begitu sangat keras, begitu pusing dan bahkan tubuhnya terasa sangat lemah. Ketika berhasil membuka matanya, yang dilihatnya hanyalah kegelapan dan membuatnya takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya. Michel benar-benar mengalami ketakutan yang luar biasa, tanpa dukungan ataupun bantuan.

Ia pikir setelah lepas dari buronan polisi dunia ia takkan pernah lagi mendapatkan masalah serius. Ia menangis sejadinya dengan nasibnya yang kurang beruntung, baru saja sedih itu hilang namun kembali ditarik paksa berbuah menjadi sebuah neraka yang membuat ia sesak nafas dan terpuruk lebih jauh lagi, setelah mengetahui rencana Steven di belakangnya bahkan ia akan dijadikan sebagai mainan pelacurnya.

Sedangkan tubuh kecil Michel meringkuk diatas kasur yang juga sudah tidak rapi lagi. Wanita itu terisak pilu. Hati nya sakit, hancur. Bahkan lembam ditubuhnya masih membekas, ia abaikan. Tubuhnya bergetar hebat. Tangisnya kembali menggema diruangan gelap itu. Seperti alunan musik yang siap menyayat nyayat hati orang yang mendengarnya.

Siapa yang tahu dengan apa yang sudah dialaminya. Siapa yang perduli dengan dirinya yang masih hidup atau tidak. Siapa yang ingin tahu tentang perasaannya. Andai saja ia bisa kabur. Iya akan berlari sejauh mungkin dari ruangan ini. Ruangan yang menjadi saksi bisu semua yang telah menimpa dirinya. Semua kenangan pahit yang harus dirasakannya hanya demi sebuah hati bernama Steven.

Steven Lonehart. Laki-laki yang berhasil memikat perhatiannya semenjak lima tahun lalu, seorang yang selalu menjadi tumpuannya. Laki-laki yang mengisi kekosongan tombak pimpinan perusahaan-perusahaan yang ia dirikan. Laki-laki yang kini benar-benar menjadi tumpuan dan harapannya.

Tapi kini?? Pantas kah ia masih berpikir Steve adalah tumpuannya? Pantas kah kebahagiaan yang selama bertahun-bertahun itu sirna direnggut dari dirinya? Dosa apa yang ia lakukan sampai Tuhan memberinya hukuman seberat ini. Steven yang ia percayai, berubah menjadi psikopat merebut kekuasaannya. Steven yang dia kenal dulu bukanlah laki-laki yang suka berbuat kasar, bukan juga berhati busuk seperti sekarang. Kemana Steve yang dulu ia kagumi?

Apa yang terjadi pada Michel saat ini memang pertama kali yang ia rasakan. Dengan beringas Steve mendaratkan pukulan-pukulan di tubuhnya yang kecil nan mungil lalu menyeretnya ke kamar. Bahkan Steven tidak segan-segan berkata kasar pada Michel.

Namun semenjak Michel mulai menyukai bentuk feminimnya, ia tidak pernah tahu bahwa ada bagian dirinya yang sedikit lebih liar dari kepribadiannya. Tinggal bersama dengan seorang Steven Lonehart membuat sisi liar itu menyeruak ke permukaan. Bagaimana tidak, bila setiap pagi matanya akan disuguhkan pada pemandangan yang membuat pipinya merah padam dan tubuhnya menggelenyar: tiap usai mandi, Steve tidak pernah malu-malu bertelanjang dada di hadapan Michel sampai lelaki itu berpakaian.

Pada malam itu Steve telah mengenalkan Michel pada kenikmatan yang tak pernah ia raasakan sebelumnya. Malam itu Steve bercinta dengannya dengan sangat lembut. Membayangkan sentuhan tangan Steve pada tubuhnya, membuat Michel menangkup wajahnya yang mendadak panas. Ia benar-benar mendapatkan kenikamatan yang berbeda, tubuh barunya benar-benar merespon setiap gerakan sensual Steve.

Lost MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang