⚫15⚫

146 10 0
                                    


Happy reading





Pagi ini suasana kediaman park chanyeol berjalan seperti hari biasa nya, sarapan bertiga dengan kedua anak nya. Hanya saja pagi ini ada yang tampak berbeda dari soodam.

Chanyeol menatap khawatir soodam yang wajah nya tampak pucat. Begitu pula dengan renjun.

"soodam seperti nya kau sakit, lebih baik ijin saja" ucap chanyeol.

Soodam menatap chanyeol sambil tersenyum dan menggeleng pelan.

"tidak appa, aku baik-baik saja. Hanya tidak enak badan sedikit"

"tapi wajah mu pucat soodam, appa tak ingin kau kenapa² saat disekolah"

"appa tidak perlu khawatir, kalau sakit aku akan minta renjun mengantar kan ku pulang atau akan pergi ke uks" ucap soodam tetap menenangkan sang ayah.

Chanyeol menghela nafas, ia mengalah. Ia tak ingin memaksa soodam hingga sang putri merasa tak nyaman nanti nya.

Renjun pun tak kalah khawatir nya, ia menggengam tangan soodam yang ada di atas meja dan mengusap nya lembut.

"kau yakin ?" tanya renjun kembali dengan nada lembut.

Soodam mengangguk. Soodam benar benar tak mau menunjukkan apa yang sedang dirasakan nya saat ini.

Soodam tahu ini adalah efek dari kehamilan nya, jadi soodam berusaha sebisa mungkin untuk terlihat hanya sakit biasa saja dan bukan apa-apa.

"aku sudah selesai" ucap soodam setelah menyelesaikan sarapan nya.

"appa kami berangkat dulu" pamit renjun dan soodam.

Chanyeol mengangguk, setelah nya soodam dan renjun meninggalkan rumah untuk segera pergi ke sekolah.

Didalam perjalanan ke sekolah, soodam hanya diam. Dengan tangan yang tersampir diperut nya. Diam² mengelus lembut perut nya.

"apa perut mu sakit ?"

Soodam tersentak dari pikiran nya saat mendengar suara renjun. Dengan cepat ia menggelengkan kepala nya.

"t-tidak renjun."

"benar kah ? Kalau sakit katakan saja sayang. Lagi pula tak apa kan ijin saat sakit"

"tapi aku merasa tak perlu sampai ijin sekolah renjun, aku masih kuat"

Helaan nafas lolos dari bibir renjun, ia meraih tangan soodam untuk di genggam dan mengecup nya lembut membuat soodam mematung menatap perlakuan renjun pada nya.

"jangan sakit" ucap renjun pelan yang membuat soodam tersenyum.

Mobil mewah milik renjun berhenti diparkiran, soodam keluar lebih dulu tanpa mengatakan apapun membuat renjun menatap binggung pada gadis itu.

"damie~" soodam menoleh saat renjun menyerukan nama nya.

Ia bertanya lewat tatapan mata nya, renjun mendekati soodam lalu meraih tangan nya yang membuat soodam tersentak.

"renjun apa yang kau lakukan ?" soodam berusaha melepaskan genggaman tangan renjun.

"kau pikir apa huh ? Ayo kita ke kelas bersama"

"tapi renjun, lepaskan genggaman mu" ucap soodam pelan namun penuh penekanan.

Renjun memutar bola mata nya, ia mengabaikan soodam yang nampak gelisah dan malah menarik soodam untuk segera berjalan menuju ruang kelas mereka.

Sepanjang koridor, soodam hanya bisa menunduk. Ia tahu banyak sekali mata yang memandang kepada mereka.

Terutama para gadis yang selalu dekat dengan renjun sebelum nya yang sekarang tak lagi mendekati nya atau mungkin dijauhi oleh renjun sendiri. Entah lah.

FRATER ET LUXURIA [ RENJUN X SOODAM ]🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang