⚫ 13 ⚫

312 14 1
                                    


Happy reading








Bel pulang sekolah berdering untuk mengakhiri hari yang melelahkan bagi mereka yang seharian berada dikelas mendengar semua penjelasan dan mengerjakan tugas dari para guru nya.

Soodam menoleh ke belakang dimana tempat renjun duduk, soodam menggelengkan kepala nya saat melihat pemuda tampan itu masih betah dengan mimpi nya.

semua murid keluar kelas dan hanya menyisakan renjun dan  soodam yang masih setia menatap renjun dari tempat duduk nya.

Mata soodam mendadak terasa panas dan mulai berkaca-kaca, hati nya sakit. Mengapa takdir begitu tega mempermainkan kehidupan nya.

Soodam pikir dulu hidup nya sudah sangat baik dan akan selalu baik baik saja dengan orang tua yang lengkap dan memiliki kekasih yang sangat amat menyayangi nya.

Tapi tidak, ternyata pikiran soodam salah besar. Semua nya tak seindah apa yang soodam bayangkan saat itu.

Ia kehilangan ibu nya dan ia juga kehilangan kekasih nya (?) mungkin. Semua nya harus hilang dan pergi begitu saja dari hidup soodam menyisakan luka mengangga yang besar dihati soodam.

Ditengah terisak nya, soodam tersentak saat kepala nya diraih dan dibenamkan keperut seseorang.

Ia tahu itu pasti renjun, dengan keras soodam menanggis disana, semakin membenamkan wajah nya agar suara tanggis nya terendam oleh perut renjun.

Renjun mengusap lembut rambut soodam.

"jangan khawatir damie, tidak semua yang kau miliki itu hilang dan pergi begitu saja dari mu..." ucap renjun pelan.

Soodam memeluk pinggang renjun dengan erat, ia menggeleng kan kepala nya.

"percaya pada ku, kau lihat sendiri bukan. Masih ada appa dan juga aku disisi mu sekarang"

"renjun~" panggil soodam dengan suara serak, ia mendongkak untuk menatap wajah renjun yang berdiri didepan nya.

Renjun mengusap wajah yang penuh airmata itu dan mengulaskan senyum yang tulus, yang sudah lama tak soodam lihat.

"a-aku mencintai mu...hiks....tapi aku...aku tak tahu harus bagaimana menghadapi nya dengan situasi kita saat ini...hiksss..hiksss aku takut renjun"

Renjun merendahkan tubuh nya agar wajah mereka sejajar, menangkup dua belah pipi berisi soodam dan mengusap nya lembut.

"ssttt, hey damie, dengarkan aku baik baik. Terus lah mencintai ku, aku pun melakukan hal yang sama. Kita jalani bersama heum ?"

"hikss....h-harus kah ??"

"harus ! Maaf kan aku yang sempat membenci keadaan ini dan diri mu, padahal aku tahu ini bukan kesalahan mu...maaf"

Cup

Renjun mengecup singkat bibir soodam lalu meraih tangan soodam untuk di genggam nya.

"pulang ?"

Soodam mengangguk pelan. Renjun tersenyum lalu ia berjongkok didepan soodam dengan posisi membelakangi nya. Soodam mengerutkan dahi nya binggung.

"renjun ?"

"naik lah ke punggung ku"

"tapi--"

"disekolah ini hanya tersisa kita berdua saja, tidak perlu khawatir. Ayo"

Dengan ragu soodam mengalungkan tangan nya pada leher renjun, tapi dengan cepat renjun menggengam tangan soodam setelah nya ia berdiri dengan tangan yang satu menahan tubuh soodam dibelakang nya.

FRATER ET LUXURIA [ RENJUN X SOODAM ]🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang