⚫4⚫

232 24 1
                                    

Happy reading










Soodam berdiri didepan gerbang sekolah nya, ia akan menunggu chanyeol menjemput nya. Sebenar nya tadi ia mendapatkan tawaran dari haechan yang mengajak nya pulang bersama, tapi ia tolak karena ia tak mau membuat repot teman baru nya itu.

Yahh untuk hari pertama disekolah baru nya, soodam hanya mendapatkan haechan sebagai teman nya. Bahkan dikelas, soodam benar² terasingkan, terlebih ia adalah murid baru. Soodam hanya bisa tersenyum miris dan menguatkan hati nya, lagi pula ini tak akan lama, ini kan sudah kelas akhir . Setelah nya lulus dan ia tak akan lagi bertemu penghuni sekolah ini lagi.

Drttt drttt drtttt

Ponsel soodam bergetar, ia menatap nama yang tertera dilayar sana, ternyata ayah nya yang menelpon.

"hallo appa ?"

"eoh soodam, apa kau sudah pulang ?"

"iya sudah appa, aku sedang menunggu appa didepan gerbang"

"soodam, maaf kan appa, appa tak bisa menjemput mu sekarang nak. Appa sebentar lagi akan ada pertemuan dengan kolega appa dari luar negeri. Appa kau bisa menumpang adik mu saja"

Soodam terdiam mendengar penuturan ayah nya, menumpang adik nya ? Bahkan laki² itu lebih dulu meninggalkan  sekolah 1 jam sebelum waktu pulang dan entah kemana sekarang adik nya itu.

"aaa baik lah, kalau begitu aku akan naik bus saja appa"

"kenapa naik bus ? Kemana renjun ? Apa dia sudah pulang ?"

"iya renjun sudah pulang appa"

"kalau begitu appa akan telpon dia untuk menjemput mu kembali kesekolah"

"eoh jangan appa, tidak perlu aku bisa pulang dengan bus saja. Appa tahu sendiri kan bagaimana hubungan aku dan renjun yang masih jauh"

Terdengar helaan nafas berat diseberang sana, soodam hanya bisa tersenyum. Ia tahu ayah nya pasti merasa sangat lelah sekarang, sejak kejadian itu sampai sekarang yang sering soodam dengarkan hanya helaan nafas berat dan terkadang putus asa dari ayah nya. Soodam mengerti itu, oleh karena nya soodam tak mau semakin menambah beban pikiran ayah nya. Sebisa mungkin ia berusaha menerima ini semua.

"baik lah kalau begitu kau hati-hati ya nak."

"iya appa, semangat untuk bekerja nya appa, semoga nanti berjalan dengan lancar"

Terdengar suara tawa kecil dari seberang sana, setelah mengucapkan terima kasih sambungan telpon itu pun terputus.

Soodam melihat kesekitar nya, sudah sangat sepi tentu saja. Karena semua sudah meninggalkan sekolah sejak beberapa waktu lalu. Ditambah lagi sekarang waktu yang sudah beranjak malam.

Soodam bergegas menuju halte yang tak jauh dari sekolah nya, ia tak mau pulang lebih larut lagi lalu membuat khawatir ayah nya.

Halte nya terlalu sepi. Padahal ini baru beranjak malam. Soodam sebenar nya takut, tapi mau bagaimana lagi ia terpaksa menunggu sendirian dihalte itu. Sambil menunduk memainkan ponsel nya untuk mengurangi rasa takut dan bosan.

Tak lama dari itu, soodam mendengar langkah seseorang- seperti nya beberapa orang mendekati nya. Jantung nya mulai berdegup kencang karna takut.

Semakin lama suara langkah kaki itu semakin dekat hingga sampai akhir nya soodam bisa melihat 3 pasang sepatu didepan nya.

"kau-"

Soodam mendongkak saat terdengar suara salah satu dari mereka. Aaa~rasa nya soodam tak asing dengan wajah gadis yang baru saja bersuara tadi.

FRATER ET LUXURIA [ RENJUN X SOODAM ]🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang