prolog

21 6 3
                                    

"CIAA! DIRGAN NYA UDAH DATENG NI!."

Felicia menggelengkan kepala nya peln, suara merdu milik Mami nya itu membuat nya terkejut "IYA MI! BENTAR CIA TURUN!." Balas nya dengan berteriak, ia melihat penampilan nya sebentar di cermin, lalu segera bergegas turun untuk menemui Mami nya.

Nama nya Felicia Adipta Adigunawan, gadis dengan kecantikan diatas rata rata.

"Good morning Mi!." Sapa nya saat sampai di ruang tamu. Wanita yang dipanggil Mami oleh Felicia mengangguk, "Too baby girl."

Felicia tersenyum, lalu merentangkan tangan nya ke arah lelaki berhoddie putih yang duduk disebelah Mami nya, "Kenapa?." Tanya Lelaki itu sambil menatap Felicia polos.

"Ahhh kangennn. Mauu pelukk ayangg." Rengek Felicia menghentak hentakan kaki nya kesal, Lelaki berhoddie putih itu tertawa renyah, ia membuka masker nya pelan, "Ahaha... Sini sinii."

Dirgan Abimanyu nama Lelaki nya, Dirgan adalah pacar Felicia dari 3 tahun yang lalu. Ini adalah alasan mengapa Felicia selalu menolak banyak lelaki, ya karna Felicia sudah memiliki Dirgan.

Felicia tersenyum senang lalu langsung melompat ke pangkuan Dirgan, "Ahhh kangenn huhuu." Ucap Felicia manja, Dirgan tersenyum lalu mengusap rambut panjang Felicia lembut, "Me too."

"Ekhemm... Disini masih ada Mami please." Dua remaja itu spontan menoleh saat mendengar deheman Mami Felicia, "Ehh iya ada Mami." Ringis Dirgan, ia berusaha menurunkan Felicia dari pangkuannya. Bukan nya terlepas, Felicia malah semakin mengeratkan kaki nya membelit perut Dirgan.

"Lepas duluh by, malu itu dilihatin Mami." Bisik Dirgan, namun seperti nya wanita paruh baya itu mendengar bisikan Dirgan, Wanita yang disebut Mami itu tertawa "Hhhh... Haduhh kamu itu kayak sama siapa aja Dir." Ujar wanita itu, wanita itu berdiri "Udah Mami mau ke dapur duluh, Cia kamu buruan berangkat sana.

Felicia mengangguk, lalu turun dari pangkuan Dirgan. Ia menepuk nepuk celana olahraga nya, lalu berjalan ke arah rak sepatu di lemari kaca di samping sofa, "Bentar, Aku mau ambil sepatu duluu." Dirgan mengangguk, Ia mengambil ponsel nya yang sempat ia jatuhkan tadi saat Felicia melompat ke pangkuan nya.

"Cia! Kamu berangkat sama Dipta aja ya." Felicia yang sibuk memilih sepatu itu menoleh ke arah Dirgan,

"Loh kok gituu." Dirgan tersenyum tipis, "Kamu ngga malu apa? Masa cewe cantik kayak kamu berangkat pake motor bebek, iya kalo yang nganterin ganteng. Lah aku?."

Felicia melirik Dirgan sinis, "Mulai deh insecure nya." Batin Felicia sinis, Felicia menggeleng, lalu berjalan ke arah Dirgan "Pacar Cia mah ganteng. Bahkan Dipta aja kalah." Ucap Felicia, sambil membawa sepatu nike jordan berwarna merah ditangan ya.

"Apaan Dipta dipta?." Suara itu membuat dua remaja berbeda gender itu menoleh, "Dipta mah kepo." Sahut Felicia, Falecio Dipta Adigunawan nama Lelaki itu, Falecio adalah kembaran Cia. Namun tak banyak yang tau hal itu, yahh karna Cia tidak mau orang orang tau. Bukan karna apa, tapi dia tidak mau dimanfaatkan oleh teman teman nya. Memanfaatkan? duluh banyak perempuan yang mendekati dia dengan embel embel inginberteman dengan gadis itu,tapi ternyata mereka hanya ingin berdekatan dengan Dipta.

"Dihh." Dipta medesis pelan, lalu berjalan ke arah dapur meninggalkan Cia dan Dirgan, "MAMI DIPTA COOMING." Terikan lelaki itu terdengar sampai ke ruang tamu. Cia melirik sinis ke arah dapur, "Dipta mah malu malu in." Desis Falicia, Dirgan menggeleng, "Yakin mau berangkat bareng aku?." Tanya Dirgan, Falicia mengangguk semangat.

"Yaudah ayoo!." Dirgan menarik lembut tangan Falecia, menarik gadis itu ke arah dapur, "Mi! Dirgan sama Cia berangkat ya." Wanita paruh baya itu menoleh, "Iyaa. Hati hati ya." Sahut wanita paruh baya itu tersenyum.

my bobrok boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang