Part 1

7 1 0
                                    

Cahaya matahari sudah masuk kedalam kamar gadis itu, namun tetap saja gadis itu tidak bangun meski sinar matahari sudah menyeruak keseluruh kamar.

Hingga gedoran pintu terdengar "Shana Adira, bagun ini udah jam 7 sayang,"ucap wanita yang sudah sedikit tua dia adalah nenek Shana yang merawat dari kecil hingga sekarang.

"Anak itu susah sekali bangunnya" ucap nenek sedikit kesal.

"Shana ayo bangun nanti kamu telat" ucap nenek yang sedikit teriak.

"Iya nek ini shana bangun," ucap shana dan shana pun bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Setelah selesai memakai seragam sekolah shana pun turun kebawah menghampiri nenek nya yang sedang masak

"Pagi nenek,sini shana bantu masak ya," ucap shana

"Gak usah, kamu duduk aja disana biar nenek yang masak," ucap nenek

"Tapikan, shana mau bantu nenek masak, pokok nya shana mau bantu nenek titik gada penolakan" ucap shana dan langsung menguncir rambut nya jadi satu.

"Yaudah kamu bantu bikin nasi goreng aja ya," ucap nenek.

"Oke siapp nek"

Shana pun mulai mengiris bahan bahan nya dan memasak dengan lihai nya, karena shana dari kecil sudah di ajari untuk memasak, katanya sebagai wanita harus bisa memasak.
Setelah selesai Shana dan nenek pun menaro masakkan itu ke meja.

"Oh iya nek, ayah gak pulang lagi ya?" tanya Shana.

"Gak sayang mungkin ayah kamu lagi sibuk, udah gak usah di pikirin ayo cepat makan nanti kamu telat" ucap nenek.

Shana pun memakan nasinya dengan lahap, setelah menghabiskan makanannya shana pun menaruh piring kotor nya dan mencuci piring itu"nenek Shana pergi sekolah dulu ya, assalamualaikum" pamit Shana.

....................

Setelah sampai di sekolah shana pun berjalan menuju ke kelas nya, namun saat berjalan di koridor Shana menubruk tubuh kekar.

Brukk

Shana pun terjatuh ke lantai,"aww, pantat gua" ucap Shana dan berdiri membersihkan rok nya yang kotor.

"Kalo jalan paket mata dong, atau jangan-jangan buta ya lo?" Ucap pria yang menabraknya.

"Jalan tuh pake kaki bukan pake mata.apa tadi lo bilang, buta? lo ngga liat ini apa hah?" bentak Shana.

"Gila lu," ucap pria itu dan langsung pergi meninggalkan Shana yang sedang mencak mencak gak jelas.

"Wah kurang ajar lu main kabur aja, awass aja ya lu, kalo ketemu lagi gua patahin lehernya baru tau rasa" ucap Shana yang tersulut emosi.Shana pun pergi dan langsung pergi ke kelasnya.

Shana pun menaruh tasnya dengan cukup keras"dasar cowo gila, stress, gada akhlak" maki nya.

"Kenapa si lu dateng dateng ko marah marah, masih pagi lo ini," tanya Prisyla Adella.

"Pms kali mangkanya marah marah" timpal cewe yang bernama Zahra Latifa.

"Gua kesell, tadi ada cowok yang tabrak gua, bukanya minta maaf dia malah marahin gua, gimana gua gak kesel coba" jelas Shana.

Prysi pun duduk di sebelah bangku sila,dan langsung mengusap punggung Shana"udah ya gak usah marah, tarik napas buang"

Huhh.

Shana pun membuang napas dengan kasar"jangan sampe gua ketemu dia lagi"

"Minum nih, biar otak lu dingin" ucap Zahra sambil memberikan botol minum.Shana pun mengambil botol minum itu dan meneguk nya hingga habis tidak tersisa sedikit pun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHABIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang