Bab 1

7 1 0
                                    

Senin pagi yang nampak bersahabat, seorang gadis dengan senyum manis sedang berdiri di depan koridor sekolah, ini adalah hari pertama dia bersekolah. Senyuman itu untuk keberhasilannya masuk di SMA unggulan, matanya yang indah seakan berkata ini impianku menuju cita-cita yang akan kugapai. Kelas-kelas belum terlalu ramai, ada beberapa murid yang sedang mencari kelasnya ada juga yang sudah asik mengobrol di taman sekolah. Sampai lah pada sebuah ruangan yang lumayan besar tertulis di atas nya 10 MIA 2 suasana baru dengan teman-teman baru. Suasana kelas yang nyaman, tersedia loker di belakang kelas dan tiap siswa masing-masing mendapat satu dengan kunci nya, gadis itu memilih loker bernomor 16. Raina namanya, lebih akrab disapa Rain. Rain langsung mengambil kuncinya kemudian ia memilih tempat duduk. Pilihan tempat duduk yang bagus baris kedua dideret ke dua, meja di sebelah memang masih kosong entah anak yang seperti apa akan duduk bersamanya.

"Permisi, apa aku boleh duduk disini? " ucap wanita yang menghampiri Rain

"Oh tentu silahkan" Ucap Rain

"Aku Tira, salam kenal " sambil tersenyum mengulurkan tangannya

"Haii aku Raina, salam kenal juga" balas Rain

Hari pertama yang menyenangkan, orang-orang disini sangat ramah dan mudah untuk diajak berteman. Rain sangat senang karena impiannya ingin bersekolah di sekolah unggulan saat SMA terwujud, tidak sia-sia ia tidur hanya 4 jam sehari. Orang yang berada di depan meja Rain dan Tira menoleh kebelakang dan tersenyum manis.

"Halo aku Eva, boleh kenalan?" Eva mengulurkan tangannya

"Tentu, aku Tira" sambil membalas uluran tangan Eva

"Hai aku Rain" berjabat tangan dengan senyum manis nya

Nampaknya mereka bertiga mulai asik dengan topik pembicaraannya. Eva ternyata duduk sendiri didepan Rain dan Eva, mungkin teman sebangkunya sedang sakit. Hal yang paling diperhatikan dari Rain saat dia memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya disini ialah sekolah yang tiap tahun selalu menjadi juara di Olimpiade Sains Nasional dan Rain ingin menjadi salah satu dari mereka mewakili sekolahnya untuk menjadi juara.

Hari yang menyenangkan bel berbunyi menandakan murid sudah boleh pulang dan mengakhiri pelajaran. Siswa-siswi mulai sibuk merapikan buku dan tasnya, mengucapkan salam pada guru kemudian bergegas keluar.

"Sampai jumpa Tira, Eva" ucap Rain pada kedua temannya itu

"Sampai jumpa Rain" serentak Tira dan Eva menjawab

"Hati-hati dijalan" Tira menambahkan

Jemputan sudah datang, hari ini ayahnya Rain khusus mengantar dan menjemput anak kesayangannya itu ke sekolah. Senyum manis terbaik ia berikan untuk orang yang paling disayangnya.

"Sudah siap tuan putri" ayah Rain berperilaku seolah pembalap yang siap menancap gasnya

"Tentu saja yah, ayoooo!!!!!" Rain berusaha menimpali perilaku ayahnya itu

Mereka tak sungguh kebut-kebutan dijalan ayah Rain hanya mengendarai motornya dengan kecepatan 40 km/jam. Ayah Rain sangat suka dengan motoGp jagoannya tidak lain Rossi, yang membuat Rain pun menyukai Rossi. Sesampainya di rumah Rain disambut hangat oleh wanita paruh baya dengan senyum manisnya, itu ibunya Rain wanita yang paling ia sayangi. Pelukan hangat yang Rain sukai dan ibunya telah menyiapkan kue kesukaanya kue pelangi dengan krim vanilla, tak butuh waktu lama bagi Rain untuk menghabiskan kue kesukaannya itu. Rain sangat suka pada pelangi hal itu lah yang membuat dia menyukai rainbow cake, setiap memakannya dia selalu ingat betapa indahnya pelangi di atas sana dengan langit biru yang menyejukkan hatinya. Rain kembali kekamarnya, meletakkan tas di meja belajarnya kemudian berbaring di kasur, menatap sekeliling.

MELEPASMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang