Pagi itu adalah hari keduanya bersekolah, kelas memang sudah aktif sejak pertama kali sekolah dikarenakan ia tak mengikuti kegiatan MPLS sekolahnya dia masih harus mengumpulkan beberapa data guru serta kakak kelasnya untuk memenuhi syarat agar mendapat sertifikat lulus MPLS. Seminggu yang lalu Rain sempat dirawat di rumah sakit penyakitnya belum bisa dipastikan oleh dokter yang menanganinya, mungkin sekitar 3atau 6 hari lagi hasil tesnya keluar.
Rain yang semenjak awal istirahat sudah sibuk pergi keruang guru serta ke kelas 11 dan 12 untungnya Tira dan Eva membantunya untuk menemukan orang yang dicarinya.
"Rain kamu tuh kenapa sih ga ikut MPLS?" Tanya Eva
"Waktu itu aku sakit dan harus dirawat, padahal aku juga udah nyiapin barang-barang yang bakal dibawa buat hari pertama kita MPLS itu" Rain menghela napas
"Pantesan pas aku masuk kelas kok kayak gak pernah lihat kamu, tapi aku yakin kamu tuh baik makanya aku berani buat nyamperin kamu Rain" tutur Tira
"Sama Rain aku juga mikir gitu kan pas liat kalian berdua mana waktu itu duduknya sendiri kan" Eva menimpali
"Makasih yah kalian udah mau bantuin aku, mungkin kalau gaada kalian pasti ini selesainya bakal lama" Rain sambil memegang kedua tangan temannya itu
"Sama-sama Rain" Tira dan Eva menjawab serentak sambil memeluk Rain
Disinilah awal mula pertemanan mereka dimulai hingga mereka menjadi sahabat terbaik Rain.
Sebulan berlalu dengan cepat, hari-hari disekolah makin padat ditambah mereka mulai aktif ekstrakulikuler di sekolahnya. Mereka bertiga memilih eskul yang sama, yah ekskul tari. Sejak kecil Rain memang suka dengan tari-tarian dan ketika iya berusia 12 tahun ia mulai rajin mengikuti sanggar tari di dekat rumahnya begitupun dengan Tira yang sempat menjuarai perlombaan Tari tingkat SMP seprovinsi ini, lain hal dengan Eva yang mengikuti Rain dan Tira.
Siang itu mereka bertiga sedang asyik mengobrol dikelas, sebagian anak kelas menuju kantin sisanya ada yang ke perpus serta berlarian di depan kelas.
"Eh Tir, kamu lagi baca buku apa?, asyik banget keliatannya" Tanya Rain sambil melihat isi buku Tira
"Lagi baca novel ini" sambil menunjukkan cover novel yang dibacanya ke Rain
"Ehh novel ini, kok sama asli yah Tir aku udah baca sampe series 3 nya" Rain nampak histeris
"Demi Rain asli yah aku suka banget sama karya dia nih bikin greget ga sih bacanya, aku mau selesaiin series 2 nya abis itu lanjut series 3 deh" Tira pun nampak bersemangat menceritakan novel yang i abaca itu
"Apa cuman aku yang gatau itu novel apa" Ujar Eva yang nampak kebingungan melihat tingkah 2 orang didepannya ini
"Va lu harus baca ini, ceritanya tuh keren banget dijamin lu ga bakal bosen" Tira mulai mempromosikan novel itu
"Eh Tir dia minggu depan rilis series 4 nya dong, asli pas tau ini gue histeris intinya harus beli" Rain tampak begitu senang
"Rain kita harus beli oke, minggu depan kita ke toko buku fiks banget ini" ucap Tira dengan semangat
"Setuju yeahhh akhirnya kita bisa jalan-jalan bareng buat yang pertama kalinya" Eva yang sedari tadi termenung sontak menyetujui ajakan sahabatnya itu
"Nah sekalian deh itu" ujar Tira
Bel tanda masuk pun berbunyi, Tira meletakkan novelnya kembali ketas dan mengambil buku pelajaran yang akan berlangsung. Guru memasuki kelas dan menjelaskan materi yang akan dipelajari kali ini. Pelajaran ini menjadi pelajaran favorit Rain semenjak SMA. Pelajaran yang memperhatikan molekul mempelajari atom dan pelajaran dengan pratikum yang paling menakjubkan bagi Rain. Hari dimana ia menyukai kimia dan bertekad untuk kuliah di bidang kimia juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELEPASMU
Teen FictionHati itu masih sama untuk beberapa tahun ini, tapi semakin lama ia semakin lelah. Bahkan dari ingin memiliki sekarang berubah menjadi asalkan kamu bahagia meski bukan bersamaku. Akhirnya aku bisa mencapai level tertinggi ini,