Kopi Waktu : Juka

8 1 0
                                    

Angin berhembus deras hingga akhirnya mengundang tetes demi tetes air dari arah langit menuju bumi.

Juka sedang berada dimeja belajarnya dengan beberapa tumpuk buku didepannya. Malam ini dia akan mengerjakan tugas-tugas kuliahnya agar dapat dikumpulkan sebelum deadline tiba, karena sebentar lagi adalah musim liburan.

Tapi sayangnya pikirannya benar-benar tidak terfokus pada buku didepannya. Setiap kali dia mencoba untuk fokus maka setiap itulah kepalanya menjadi pusing.

Pikirannya dipenuhi dengan comeback nanti. Mulai besok, dia harus benar-benar kembali bekerja keras untuk syuting berbagai kebutuhan comeback.

Pikirannya juga dipenuhi bagaimana reaksi para fans nanti akan lagu terbaru mereka. Dan yang paling besar, bagaimana dengan grup ini kedepannya.

Dua senang, sangat senang bahjan tidak percaya grup ini bisa sebesar ini. Prestasi demi prestasi berhasil mereka raih. Tapi tetap saja, semakin tinggi pohon, semakin deras pula angin yang menerjang. Dan itu telah terbukti, kata-kata itu benar adanya.

Seperti comeback kemarin, lagu mereka mendominasi diberbagai nominasi-nominasi tinggi baik nasional maupun internasional. Tapi dengan itu pula, beredar rumor bahwa salah satu anggota terlibat skandal prostitusi illegal sebagai salah satu peserta.

Padahal untuk apa? Uang? Bahkan penghasilan mereka sepuluh kali lipat daripada pekerjaan itu. Sungguh terlalu sang penyebar rumor.

Dan pastinya dia waspada dengan comeback yang akan datang.

Wanita berambut hitam panjang bergelombang itu menutup buku pelajarannya. Dia benar-benar tidak bis fokus sekarang. Dan beranjak menuju kasur untuk merebahkan diri.

Matanya melihat ke arah atap. Dan tanpa basa-basi air matanya mengalir. Seketika dia merindukan keluarganya. Sudah dua tahun terakhir dia tidak berkunjung ke Australia. Bahkan pada saat grupnya melakukan konser di Sydey, Australia dia tidak sempat bahkan hanya sekadar untuk melihat wajah orang tua dan kakak-kakaknya, karena dia harus segera berangkat ke negara lainnya untuk tour konser selanjutnya.

Umurnya sekarang menginjak 21 tahun. Enam tahun lamanya dia sudah menjadi trainee di salah satu label ternama. Dan ini tahun keempat dia menjadi idol korea. Terkadang dia masih tidak percaya, dengan jangka waktu empat tahun, nama grupnya sudah mendunia.

Di umur yang masih sangat muda, dia sudah harus merasakan kerasnya dunia intertaiment.

Kadang kala, dia juga iri dengan kakaknya, yang ketika diumur 21 tahun, memiliki banyak kenangan dan dapat liburan juga menempuh pendidikan tanpa harus diikuti oleh orang-orang.

Tapi dia juga sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan rekan-rekannya sekarang.

Pandangannya lalu beralih ke arah foto yang berisikan enam orang anak sedang tersenyum ceria. Juka ingat betul foto itu diambil delapan tahun lalu di bulan Februari saat sedang Winter di Chicago.

Dia juga merindukan masa-masa itu. Masa-masa Jejes masih sangat kecil. Juka terkekeh, benar-benar, waktu sangat cepat sekali. Si bungsu itu bahkan sudah memiliki tinggi badan lebih tinggi daripada tinggi badannya.

Tok tok tok!

Lamunan gadis bermarga Kim itu seketika tersadar dari lamunannya. Pintu terbuka tanpa harus dia jawab terlebih dahulu. Menampilkan sesosok gadis yang baru saja singgah di lamunannya. Gadis berambut blonde natural masuk dan mendekat ke arah Juka.

Juka mengalihkan pendangannya, menghapus bekas air mata yang tadi sempat tumpah tanpa diminta. Dia tidak ingin terlihat lemah didepan adik-adiknya.

"Juka-ssi? Belum tidur?"

Juka melihat sebentar ke arah Jejes, "Baru mau."

Jejes mengeluarkan handphonenya dan membuka salah satu aplikasi di hpnya. Juka sudah tau apa yang akan dilakukan Jejes, segera mengambil hp itu.

"Tidur Jejes, besok sudah mulai shooting comeback." Peringatan Juka membuat Jejes mengerucutkan bibirnya. Dia segera merebahkan dirinya di samping Juka dan mencoba untuk tidur.

Juka tersenyum kecil. Jika diperhatikan, sepertinya Jejes sudah ditakdirkan untuk menjadi bungsu di manapun berada. Terlahir sebagai anak bungsu, menjadi cucu bungsu baik dari sebelah ayah maupun sebelah ibu. Dan sekarangpun dia menjadi adik bungsu atau lebih dikenal dengan panggilan maknae.

Juka menyimpan handphone Jejes ke dalam lemari kecil di samping tempat tidur. Dan kembali merebahkan dirinya, menyusul Jejes menuju ke alam mimpi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INVISIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang