1; Hamada

1.7K 156 123
                                    


   Enam anak laki-laki menuruni mobil Van, syukurnya mereka berhasil sampai di kediaman baru sebelum badai salju datang-Mashiho mengeratkan pegangannya terhadap lengan Hyunsuk, Mashiho tepat berpengangan di bagian tulang pengumpil, dia takut akan gelap dan dari sejak tadi ia hanya mengeluh karena cuaca di musim dingin semakin memburuk.

Hamada Hyunsuk, anak pertama alias kakak tertua, dilah yang memilih menempati rumah yang awalnya adalah kediaman paman dan Bibinya tapi untuk sekarang paman dan bibi sudah pindah rumah-sehingga rumah inilah satu-satunya yang menjadi harapan perlindungan mereka.

"Ini rumah baru kita? Tidak buruk." Asahi melemparkan pertanyaan dan dijawab oleh dirinya sendiri, sedang Hyunsuk yang sudah membuka pintu hanya bergumam mengiyakan.

"Kamar di rumah ini hanya ada tiga, ku harap kalian berbagi kasur." ucap Hyunsuk memberitahu kan adik-adiknya.

Junghwan dan Mashiho masih sempat duduk di sofa, meletakkan kopernya dengan sembarang tempat. Mashiho, anak pendiam itu duduk terlihat nyaman di sofa beludru biru, bisa ditebak-Mashiho menyukai sofa itu.

"Baik kak." tangkas Haruto terdengar ceria.

Yoshi yang sudah merasa capek langsung menaiki tangga sambil mengangkat kopernya yang tak seberapa berat. Lalu Haruto bersuara. "Kak Yoshi!"panggil Haruto yang bergegas menemui Yoshi yang sudah menaiki tangga.

Yoshi yang merasa namanya terpanggil langsung menghentikan langkahnya, menoleh ke arah adiknya yang menaiki tangga dengan tergesa-gesa, "Bolehkah aku sekamar dengan mu?" Tanya Haruto saat dirinya sudah berhadapan dengan kakaknya.

Yoshi langsung mengangguk, "Asal kau tidak nakal," tukas Yoshi sambil meraih koper kepunyaan Haruto. Lihat! Bahkan Yoshi bisa mengangkat dua koper sekaligus.

Sementara itu, Mashiho dan Hyunsuk memilih untuk langsung ke kamar, terlebih lagi Mashiho yang tiba-tiba demam karena cuaca malam ini semakin memburuk-tadi siang saat di apartemennya, Mashiho memakan semua coklat yang dibawa Asahi dari bazar makanan di perempatan jalan dekat dengan Cafe yang menyediakan kopi.

Ini bukan kali pertamanya Hyunsuk harus berhadapan dengan demam tinggi Mashiho, tapi ini adalah kali kedua setelah tahun kemarin. Hyunsuk memang terus harus bersabar, Mashiho anak yang tertutup, anak yang jarang bicara, dan anak yang keras kepala. Hyunsuk lebih baik membiarkan Mashiho memakan coklat bawaan Asahi dari pada menegurnya.

Kendati Hyunsuk sudah mencoba menegur Mashiho, hasilnya akan tetap sama, Mashiho pasti tak akan mendengarkan larangan Hyunsuk-anak seperti Mashiho memang tidak bisa ditebak apa maunya.

"Kak Hamada Hyunsuk, maaf merepotkan mu." Mashiho berucap pelan, membuat suaranya setengah tak terdengar.

Hyunsuk membuang napas pelan, tangannya masih cekatan memeras kain yang sudah ia basahi untuk mengompres Mashiho, "Tak apa, sudah kewajiban ku." jawab Hyunsuk sekenanya.

Mashiho membenarkan posisinya, kompres kain dingin itu sudah terletak sempurna di dahinya. "Lain kali aku akan mendengarkan ucapan mu, kak." lagi-lagi Mashiho berujar.

"Kau boleh menyesal malam ini tapi untuk malam selanjutnya jangan harap aku memaafkan mu, sudah Jangan basa-basi lagi, cepat pejamkan matamu. Aku akan turun mengecek Junghwan dan Asahi." ucap Hyunsuk panjang lebar, setelah mendapatkan anggukan pasti dari Mashiho, Hyunsuk bergegas melangkah menuruni tangga.

Kebiasaan yang tak pernah hilang dari dua adiknya kali ini adalah bermain game sampai larut malam-Asahi dan Junghwan memang tergila-gila dengan dunia game. Entah dari segi apa mereka menyukai game itu hingga tergila-gila sampai sekarang-junghwan dan Asahi sudah bermain game online sejak Junghwan baru saja masuk SMP. Hyunsuk langsung membuka pintu kamar Junghwan dan Asahi yang terletak hampir berdekatan dengan ruang tengah.

HAMADA (Ruang Tengah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang