Feeling (Chapter 5)

6 2 2
                                    

Keira berjalan hingga ia melihat Kezio dan teman-temannya sedang menunggunya di gerbang sekolah. Gadis itu menghampiri Kezio.

"Lama banget". Kesal Zio. Sepertinya ia sudah menunggu Keira dari tadi. Terlihat keringat bercucuran di kening Kezio. Kezio memberikan helm pada Keira.

"Ya maaf. Tadi gue nunggu sepi biar ga ada fans-fans Lo". Keira mengambil helm dari tangan Kezio. Saat Keira mengambil helm nya dari tangan Kezio, tiba-tiba abangnya langsung meraih pergelangan tangan Keira.

"Tangan Lo kenapa?kok merah gini?". Tanya Kezio sambil mengamati pergelangan tangan adiknya ini. Ahh sepertinya bekas cengkraman erat Vano tadi masih belum hilang.

"Gapapa kok". Keira langsung melepaskan tangannya yang dipegang oleh Kezio.

"Gak usah boong. Kalo ada yang nyakitin Lo,bilang sama gue". Ucap Kezio tidak percaya akan apa yang dikatakan adiknya.

"Tadi dia diganggu sama Vano". Jelas salah satu teman Kezio,sebut saja namanya Bima. Bima adalah teman dekat Kezio sekaligus wakil ketua geng galaxy.
Tapi Keira heran, kenapa Bima bisa tau kalo tadi dia diganggu oleh Vano.

"Lo tau darimana?". Kezio bertanya pada Bima.

"Tadi temen gue yang bilang. Kebetulan dia lagi makan di kantin. Terus kata dia,adek Lo di gangguin sama Vano tapi untungnya ada  cowok yang ngelindungin adek Lo. Abis itu Vano langsung mukul si cowoknya". Jelas Bima pada Kezio mirip dengan kejadian yang tadi Keira alami.

"Kurang ajar si Vano"
"Gak bisa didiemin tuh anak". Kezio mengepalkan tangannya dan rahangnya mengeras.

"Keira, Lo pulang naik taxi, gue mau urusin si Vano". Ucap Kezio datar.

"Udah sihh,biarin aja. Mending Lo anterin gue pulang. Udah capek banget nihhh". Keira memasang wajah kesal. Bagaimana tidak,hari ini mood nya langsung berantakan begitu saja. Ia jadi ingin cepat-cepat pulang dan beristirahat.

"Gak Kei. Si Vano udah keterlaluan". Jelas Kezio semakin marah.

"Yaudah gini aja,Lo pulang dianterin Bima". Lanjutnya

"Tapi Bang-". Keira ingin menolak namun perkataanya langsung dipotong oleh Kezio.

"Udah,Lo aman kalo pulang bareng Bima. Lagian nunggu taxi atau bus pasti bakalan lama". Ucap Kezio santai. Benar juga yang dikatakan kakaknya ini. Jam segini mana ada bus yang lewat karena sedang sibuk mengantarkan murid-murid yang pulang dari sekolah. Nunggu taxi juga pasti bakalan lama.

"Yaudah iya". Keira hanya bisa pasrah. Bagaimanapun juga,Keira ingin cepat-cepat istirahat.

"Bima. Gue titip adek gue. Jangan sampai dia kenapa-napa. Anterin dia pulang dengan selamat". Kezio memberikan kepercayaannya pada Bima.

"Kalo udah nganterin Keira,Lo langsung pergi ke tempat biasa,gue sama yang lain nunggu Lo disana". Lanjut Kezio lagi dan Bima membalasnya dengan anggukan.

"Gue berangkat dulu ya dek. Kalo mamah sama papah nanya,bilang aja lagi main". Ucap Kezio tersenyum pada Keira.

"Iya, hati-hati". Balas Keira singkat.

Kezio langsung megenakan helmnya dan menancap gas lalu diikuti oleh  teman-temannya yang lain dari belakang.

"Ayo Kei". Ajak Bima. Keira memakai helmnya terlebih dahulu dan setelah itu ia menaiki motor Bima.

Mereka berdua pergi meninggalkan sekolah.

***

Sesampainya nya di rumah,Keira langsung turun dan mengucapkan terimakasih pada Bima karena telah mengantarkan dirinya pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FEELINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang