'appa komi ingin itu' si kecil yang berada di gendongan jungkook pun menunjuk salah satu makanan yang ada di sana,gulali berbentuk karakter lucu itu dapat membuat si kecil mengalihkan atensi nya dari banyak nya makanan yang berada di sana.
'ga sehat sayang yang lain aja ya?' jungkook ternyata menolak permintaan si kecil membuat sang empu mengerucutkan bibir nya,ia kembali bertanya kini kepada orang yang lebih mungil di samping appa nya.
'eomma komi ingin itu boleh?' dengan puppy eyes yang ia gunakan sebagai senjata itu membuat jimin bersitatap dengan jungkook.
'sekali saja tidak akan sakit okey?' jimin memberi pengertian kepada duda beranak satu ini,tidak heran jika ia tahu kecemasan apa yang jungkook rasakan sebab si kecil tidak pernah berkunjung ketempat-tempat selain mall dan taman.
jungkook mengangguk kali ini dirinya mengalah,dapat di lihat si kecil tersenyum lalu mengecup pipi nya,'terimakasih appa'
....
ketiga nya kini sedang berada di atas kincir angin dengan lampu kelap-kelip yang menjadi penghias di kurungan itu.
jimin yang sedang memangku si kecil pun merasakan tangan kekar itu melingkar di pinggang ramping nya,ia mendongak lantas melihat kecemasan di raut wajah garang itu.
'kamu takut ketinggian?' gelengan keras itu membuat si mungil memutar bola mata nya,disituasi seperti ini saja ia masih tidak mau mengakui phobia nya.
'yasudah terserah' jimin kembali menaruh atensinya kepada si kecil yang terlihat gembira menikamati pemandangan dari atas,dengan di tambah lampu kelap kelip dan cahaya rembulan yang menghiasi malam ini.
jimin tersenyum lembut menatap gumpalan daging yang berada di pangkuan nya,'komi senang hari ini?' si kecil yang merasa nama nya di sebut pun mendongak,menganggukan kepala nya 'senang sekali eomma,terlebih komi baru pertama kali kesini'
jimin tak pernah sedikitpun mengalihkan atensi nya dari si kecil,melihatnya gembira membuat nya sedikit sedih,bagaimana perasaan komi jika tau ia bukan ibu kandung nya?dada nya tiba-tiba bergemuruh ingin menumpahkan lelehan bening yang sudah terkumpul di pelupuk mata nya.
'eomma kenapa menangis?komi buat salah dengan eomma?' jimin menggeleng kecil ia segera menyeka air mata nya yang bisa saja turun ke pipi gembil nya.
'eomma gapapa,eomma cuma senang bisa sama komi setelah berpisah beberapa tahun yang lalu' alasan itu tentu hanya dalil pemanis agar si kecil percaya.
'heum:( makannya jangan tinggalin komi sama appa lagi,janji nee?' jari kelingking itu mengacung di hadapan wajah jimin,mengajak nya untuk pingky promise.
sang empu mengalihkan pandangan nya,ia melihat jungkook yang sedang menatap nya lembut,tatapan yang jarang sekali diperlihatkan selain dengan komi,anak semata wayang nya.
'it's okey,tidak perlu takut untuk kehilangan komi' jungkook tersenyum,ia mengelus pinggang ramping milik si mungil tangan nya sedari tadi masih bertengger disana.
sedangkan si mungil mengangguk,ia berterimakasih sebelum menautkan jari kelingking nya yang tak beda jauh dengan si kecil,untuk menyambut pinky promise nya.
....
tujuan kedua mereka kini minimarket,tak bisa di pungkiri jika yang dianggap minimarket tuan jeon adalah Lotte Mart terbesar dikota Seoul.
sudah 30 menit mereka berputar-putar mengitari setiap lorong,mencari kebutuhan-kebutuhan yang kurang menurut si mungil.
sedangkan sedari tadi jungkook sudah sedikit rewel,ia beberapa kali merengek dan berdecak meminta untuk cepat-cepat dan menyuruh nya untuk memborong semua nya,tentu ia segera tolak dan mengomeli nya,contoh nya seperti sekarang
'cepetan saya cape sedari tadi sore jalan mulu,kenapa tidak ikuti cara saya saja?kita hanya perlu tunggu di mobil dan mereka akan mengantarkan nya'
jimin menengok kebelakang,mendelikan mata nya lagi-lagi ia berdecak 'hais kamu manja banget,lihat komi saja sedari tadi tidak rewel'
jungkook menatap si kecil yang duduk di kursi troli yang khusus untuk anak kecil,ia kembali menatap si mungil 'komi tidak rewel karena ia sedang memakan es krim berbeda dengan saya yang sedari tadi mendorong troli belanjaan ini'.
si mungil kini berhenti ia segera mendekat dan ingin mengambil troli itu namun segera di cegah,'saya masih kuat,ayoo jalan lagi'
jimin terkekeh ternyata duda ini pengertian jika troli ini cukup berat dengan banyak nya belanjaan yang hampir penuh.
...
pukul 09.00 PM mobil milik tuan jeon itu membelah jalanan yang terbilang masih cukup ramai,di tujuan kedua ia menghabiskan waktu 2 jam disana mengelilingi Lotte Mart itu,tak habis-habis nya jimin mendengar rengekan itu lagi tapi sang empu cukup paham jika ia tidak mungkin membiarkan kedua nya pergi sendiri tanpa adanya dirinya,maka dari itu ia tetap menemani si mungil dan si kecil mencari kebutuhan.
'terimakasih' ucapan tulus itu hanya di tanggapi dengan alis yang menaik membuat si mungil harus kembali mengulang nya.
'terimakasih untuk hari ini'
'everything for u' bibir tipis itu tersenyum menampakan gigi kelinci yang ia miliki.
si mungil segera merubah raut wajah nya,'ck buaya banget pak' jimin segera mengalihkan pandangan nya tak ayal jika hati nya bergemuruh dengan perasaan yang senang terlebih ia merasa pipi nya sedikit merona.
'hey jaga bicara mu,saya tidak seperti itu' jimin tidak menanggapi nya ia lebih memilih menutup mata nya dan menyusul si kecil yang tertidur di pangkuannya.
tbc.
-211023
malming ditemenin kookmin😉
ayo vote dan tinggali jejak kalian dan jadi readers yang bijak😁
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMI
Fanfictiontentang keseharian nya keluarga jeon yang menerima satu laki-laki berparas mungil yang bernama park jimin. cerita ini lanjutan dari book oneshot kookmin karena lumayan banyak yang minta lanjut jadi aku buatin aja book nya biar aku juga inget untuk n...