komi-9

319 52 14
                                    

mata sipit yang sedang meram harus terusik karena silau nya sinar matahari yang menembus di sela-sela gorden,ia mulai menetralkan pandangan nya karena hari terasa semakin siang.

tampan,itu yang ada di benak nya saat pertama kali ia melihat nya saat bangun tidur,ia tersenyum manis,sangat manis sayang nya tidak ada yang melihat.

kemudian atensi nya terarah pada si kecil yang berada di tengah-tengah antara sisi nya dan juga jungkook.

ia mengecek suhu tubuh si kecil dengan telapak tangan nya,bernafas lega saat tau panasnya sudah turun.

ia bangkit dari tidur nya,turun dari ranjang berniat ingin membersihkan diri nya sebelum mengurusi dua laki-laki yang sekarang sebagian dari hidupnya.

jimin mengambil bantal nya untuk menjaga komi agar tidak jatuh,walaupun komi terbilang sudah besar namun yang nama nya sedang tertidur mana mungkin ia tahu.

setelah merasa komi akan aman,ia pergi ke kamar mandi,untuk mencuci muka dll nya,setelah itu pergi keluar kamar.

sebelum keluar ia sempatkan untuk berbisik,'aku turun dulu,jagain komi sebentar' walaupun tidak akan mungkin terdengar sampai ke si empu yang sedang terlelap,entah jiwa nya kemana,namun ia pastikan jungkook sudah sangat siaga mengenai anak nya.

jimin sengaja tidak ingin membuka tirai gorden,takut kedua nya merasa terganggu akan sinar matahari yang menyilaukan mata.

....

'bi hari ini mau masak apa?boleh saya bantu?'

bi aera mengangguk sebenarnya ia tidak enak di bantu oleh jimin,hanya saja ia tahu watak tuan baru nya ini,'boleh tuan,saya rasa akan membuat sup ayam,kebetulan tuan komi sudah beberapa hari ini tidak makan sayur dan itu pun makanan kesukaan tuan jeon'

jimin mengangguk ia segera membantu beberapa hal mulai dari memotong sayuran serta mencuci beberapa potong ayam yang sudah bi aera potong.

....


d

erap langkah terdengar di penjuru tangga,jimin yang memang sedang memotong-motong bahan dapur segera mendongak,ia tersenyum manis melihat si tegap yang akhir-akhir ini selalu berada di samping nya dan jangan lupakan si kecil yang berada di gendongan sang ayah.

'morning sayang' jungkook berjalan sedikit lebih cepat untuk menuju kepria mungil nya,ia mengecup sekilas surai lembut beraroma jeruk,dengan satu tangan yang bertengger di pinggang si mungil.

jimin tersenyum ia membalas sambutan selamat pagi itu dengan sebuah gumaman,jujur saja pipi gembil nya terasa panas,sepertinya ia tersipu malu.

'komi sayang ko diem aja?ga cium eomma nih?' jimin kini memberikan atensinya penuh kepada sosok kecil yang sedang mendusel di leher ayah nya,ia sedikit menggeliat karena mendengar ucapan eomma nya.

'eum komi masuh ngantuk eomma' gumaman itu jelas sekali terdengar,pemuda mungil itu lantas mendelik kearah si tampan.

'kamu bangunin komi?' dilihatnya cengiran bodoh itu jimin sudah hafal betul tanpa jungkook menjelaskan nya.

ia mendengus 'sana balikin lagi komi ke kamar,biarin dia tidur. aku maklumin karena memang komi lagi butuh banyak istirahat'

si empu menggaruk tengkuk nya yang tak gatel lantas pergi meninggalkan jimin dan bi aera yang masih di sana sejak tadi.

setelah jungkook pergi menaiki anak tangga terdengar kekehan kecil dari bi aera,jimin jelas penasaran dengan apa yang sedang bi aera tertawakan.

'kenapa bi?' si empu yang di tanya menengok ke arah lawan bicara nya, 'tidak tuan,saya hanya tertawa melihat tuan jeon dengan komi yang sangat patuh dengan anda'

jimin terkekeh 'jarang-jarang bi kadang ada masa nya tuan jeon ngeselin,oh iya sebentar lagi sup nya matang kan?'

bi aera mengangguk,'yasudah bibi bisa mengerjakan tugas yang lain,biar ini saya yang teruskan dan tolong bi sehabis bibi selesai beres-beres mandikan komi ya,air hangat saja walaupun sudah siang tetap saja kondisi komi baru saja sembuh'

bi aera lagi-lagi mengangguk,'iya tuan' setelahnya ia membungkukan badan lantas pergi ke halaman belakang.

selang beberapa menit setelah kepergian bi aera datanglah manusia yang kini melingkarkan tangan kekar nya pada perut ramping milik si mungil,ia menopang dagu nya pada pundak yang lebih sempit,sesekali mengecup leher putih milik si empu.

'wangi banget kamu masak apa?' jungkook memejamkan mata saat menghirup wangi sup yang berada di hadapan nya.

'sup ayam,bi aera bilang ini makanan kesukaan kamu' jungkook hanya bergumam untuk menanggapi jawaban si mungil,ia lebih memilih untuk lebih mengeratkan pelukan nya.

tiba-tiba terlintas satu kalimat yang membuat nya mau tak mau membicarakan nya, 'ji nikah yu'

tbc.

dikit aj ya wkwk dan ini ternyata draf bulan november tahun kemaren😃👍

KOMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang