gesekan hidung kecil dengan dada nya yang sedikit berisi membuat jimin merasakan geli di bagian dada nya,tangan kecil nya ia bawa ke punggung yang lebih kecil dari dirinya,dengan mata yang masih terpejam ia membawa si kecil untuk lebih merapatkan badan nya.
ia tahu jika si mungil sedang demam akibat hujan kemarin,udara dingin tentu tidak bagus untuk komi yang jarang sekali keluar,terkena rintikan hujan pun membawa dapak besar untuk komi yang demam semalaman.
jungkook tau jika si kecil demam,jelas ia marah,bukan kepada bi aera ataupun pria mungil itu,ia marah karena dirinya yang tidak terlalu memperhatikan si kecil.
jimin hanya mengelus punggung besar itu kala komi sedang diperiksa di dalam ruangan pasien,'shutt gapapa komi hanya demam,bukan salah kamu'
jungkook mengangguk walaupun perasaan nya tetap tidak tenang,khawatir dengan anak semata wayang nya.
...
beruntung dokter hanya bilang jika itu demam biasa dan tidak akan berlangsung lama,hanya perlu beristirahat dan 1x minum obat di pastikan si kecil akan sembuh.
pria yang berusia hampir berkepala tiga itu mengesah lega,ia memeluk tubuh jimin yang tentu tenggelam dalam pelukan nya.
'hais sudah,aku malu!kita masih dirumah sakit' pipi gembil itu memerah padam jelas beberapa perawat dan orang yang ingin menjenguk keluarga nya melihat mereka berpelukan,sedangkan pria berjas putih khas dokter hanya menggelengkan kepala nya,menjadi obat nyamuk itu tidak enak.
...
sesampai nya dirumah jungkook segera membawa komi menuju kamar nya,ia menyuruh jimin untuk mengambil beberapa pakaian hangat serta selimut yang tebal untuk komi,tidak lupa untuk mengecilkan suhu AC.
jimin menggantikan tugas jungkook,ia merawat si kecil dengan telaten,mengganti pakaian dengan yang tebal,memakaikan si kecil kaos kaki,serta menyelimuti komi hingga sebatas dada,sedangkan jungkook ia pergi kebawah untuk membuat bubur,jungkook tidak benar-benar membuatnya ia kembali menyuruh bi aera dibawah.
'terimakasi eomma'jimin tersenyum lembut ia mengelus surai hitam si kecil,mengecup di bagian kening yang terasa hangat.
'sama-sama sayang,eomma tinggal sebentar ya?untuk liat appa buat bubur takut nya ga bisa' komi sedikit menimang-nimang jawabannya.
beruntung komi membolehkanya,jimin jadi bersyukur untuk melihat apa yang duda itu lakukan selama ia menggantikan komi baju.
...
'loh kamu kok disini?bubur nya mana?' jimin melangkahkan tungkai nya saat melihat pria besar itu lebih memilih duduk di ruang tamu sambil membuka telephone genggam nya.
'tidak tahu,coba tanya bibi' ucapan gamblang jungkook membuat jimin mendengus bahkan anak nya sedang sakit pun ia terlihat santai,terlebih berbicara dengan nya saja tanpa melihat kearah nya.
total ia marah
kesal
ia akan mengadu kepada komi nanti
'terserah,dasar duda jelek!' setelah nya si mungil menghentakan kaki nya,jengkel karena pria besar ini.
ia pergi ke arah dapur menanyakan bubur yang bi aera buat,'ini nyonya bubur nya,serta handuk dan air dingin untuk mengompres tuan komi'
jimin berterimakasih ia merasa terbantu dengan bi aera dari pada ayah dari komi,si duda jelek.
awas saja.
...
tangan lembut itu mengelus pipi gembil yang sedikit memucat dari biasa nya,'sayang,ayo bangun sebentar untuk makan dan minum obat nee?'
si kecil mengerjapkan mata nya,ia di dudukan di pangkuan jimin di bantu dengan sang empu,suapan demi suapan di terima dengan baik oleh komi.
jimin bersyukur komi masih ingin makan walaupun mulut nya terasa pahit,komi pun tidak rewel jika sakit,tidak seperti anak pada biasa nya yang akan terus merengek dan menangis.
'komi kenyang eomma' jimin mengangguk setidak nya tujuh suapan sudah cukup untuk mengisi perut si kecil.
'ini minum dulu habis itu minum obat ya sayang' jimin menurunkan si kecil dari pangkuan nya,ia ingin menuangkan bubuk penurut panas yang di larutkan dengan sirup yang mengandung vitamin,jimin mengikuti semua petunjuk-petunjuk yang di berikan oleh dokter tadi.
'sudah minum nya?sekarang minum obat ya' komi menggeleng pelan,ia mencicit yang dimana terdengar oleh si mungil.
'pahit eomma'jimin terkekeh,ia mengelus lembut surai hitam itu,memberikan satu biscuit manis kesukaan nya.
'ini untuk komi,kalo obat nya pahit penggang baju eomma,habis itu minum dan terakhir mam biscuit ini' jimin menunjukan biscuit nya,ia menyuruh si kecil untuk memenggang biscuit itu.
setelah meyakini si kecil,akhirnya komi mengangguk ia mengikuti langkah-angkah yang jimin berikan,selesai meminum sirup itu jimin tersenyum senang,tidak sia-sia ia meyakini anaknya.
'pinter anak nya eomma,karena komi sudah pinter minum obat,hadiah nya eomma akan menemani komi tidur malam ini!bagaimana mau?'
komi membinar,mata bambi nya menaruh harapan kepada jimin,membuat si empu terkekeh menyadari jika komi sangat menggemaskan.
'sama appa juga?' si manis melunturkan senyumnya,tidak mungkin jika ia seranjang dengan jungkook,walaupun ada komi di antara mereka tetap saja itu dilarang.
'eomma'rengekan dari komi membuat jimin mau tak mau harus menyetujui ucapan si kecil.
'iya sayang,sebentar eomma panggil appa dulu nee?' komi mengangguk ia segera merebahkan tubuh nya kembali dan menunggu eomma appa nya kembali.
...
jungkook menengok,melihat si mungil yang turun dari tangga,wajah nya yang cemberut membuat jungkook gemas,ia tahu apa yang membuat si mungil jengkel.
'kenapa sayang hm?' senyuman lembut dari jungkook tidak di gubris oleh si mungil,ia masih sangat kesal jujur.
'sembarangan sayang-sayang,itu komi minta kamu,k-kita berdua bobo bareng komi' jungkook tersenyum,ia segera mengantongi benda pipih yang sedari tadi terus menjadi atensi beberapa menit yang lalu.
'boleh asal...' jungkook menatap jimin dengan maksud yang lain,si empu jelas kesal.
ia mencubit pinggang ramping milik duda bermarga jeon itu,membuat sang empu mengaduh kesakitan,'hais sudah-sudah sakit tau' jungkook meringis kala perasakan pinggang nya perih akibat cubitan dari tangan yang lebih kecil dari nya.
'makannya jangan macem-macem,ganti baju dulu sanah,kamu habis dari rumah sakit,udah aku siapin di kamar kamu,aku duluan soal nya komi ga bisa di tinggal lama,anak nya lagi pengen manja sama aku' jungkook mengangguk,dirinya melihat tubuh mungil itu mulai menjauh menaiki tangga untuk kekamar anak nya.
'terimakasih min' gumam nya dengan senyum yang menawan.
tbc.
-20211104
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMI
Fanfictiontentang keseharian nya keluarga jeon yang menerima satu laki-laki berparas mungil yang bernama park jimin. cerita ini lanjutan dari book oneshot kookmin karena lumayan banyak yang minta lanjut jadi aku buatin aja book nya biar aku juga inget untuk n...