Sorot mata itu menatap lurus ke arah benda yang tengah ia genggam, menimbang nimbang apakah sekarang atau nanti?..
Jayden terus berfikir apakah sekarang saja?.. atau perlu dibuatkan acara romantis untuk memberikan benda yang ia genggam
Namun.. Jayden dan Tyaga bukanlah seorang yang menyukai hal hal romantis.. itu agak menggelikan..
mereka lebih suka menunjukan kasih sayang dengan perbuatan mereka.. tutur kata lembut mereka.. bukan setangkai mawar ataupun makan malam di restoran mewah dengan suasana romantis
Menggelikan
Benda yang Jayden genggam adalah cincin yang dibelinya dari setahun lalu untuk melamar pujaan hatinya; Lee Tyaga namun masih enggan ia berikan..
Bukan takut akan penolakan namun takut untuk memulainya.. takut dengan dunia yang kejam yang selalu menatap rendah manusia sepertinya..
Manusia manusia itu menghakiminya layaknya tuhan yang bersih dari segala dosa.. mengatakan bahwa penyuka sesama jenis itu orang gila.. orang cacat.. orang yang memiliki penyakit kelainan..
Menganggap penyuka sesama jenis ini adalah aib juga pendosa yang menjijikan dan tak pantas berada di dunia ini.. wajib tersingkirkan..
Jayden hanya tidak kuat nantinya melihat Tyaga diolok olok oleh manusia manusia itu.. ia takut Tyaga mengalami depresi sepertinya saat masa SHS nya dulu
Namun jika hubungan ini hanya sekedar begini begini saja.. tidak ada kejelasan apakah Tyaga masih mau berada di sampingnya hingga akhir hayat?
Ataukah Tyaga malah berbalik dan memilih untuk kembali menjadi lelaki normal?..
"Huh.." Jayden bernafas panjang membulatkan tekadnya akan mengutarakan perasaan juga niatnya hari ini
"Jay? Apakah belum selesai? Kenapa lama sekali.." pekik Tyaga dari luar kamar, Jayden tersenyum mendengar pekikan memanggil Tyaga
"Sudah cocok menjadi istriku.. dan sudah cocok menjadi mommy dari anak anakku.." gumamnya lalu ia terkekeh sendiri dan segera beranjak keluar kamar
"Iya iya aku datang" ujarnya, dapat ia lihat Tyaga tengah duduk polos menyentuh perutnya, kelaparan.. ouh dia terlihat seperti kucing kecil jika begitu
Cup.
"Menggemaskan!" ujar Jayden gemas mengecup pipi tyaga berkali kali untuk menyalurkan rasa gemasnya terhadap kucing kesayangannya ini
"Auhh ih Jay!" Tyaga berucap risih, Jayden tergelak lalu mengakhiri kecupan di pipi tyaga dengan kecupan lama di kening Tyaga "hmm wangi"
"Berhentilah membuatku risih Jay!" protes Tyaga
"Berhentilah bertingkah menggemaskan TyaAA!" balas Jayden
"Hei! Namaku Tyaga! Aga! Bukan tya!" protesnya lagi "kau lebih cocok dengan nama Tya karena wajah manis nan cantikmu itu!" ujar Jayden enteng, Tyaga menghela nafas pasrah mengalah
"Sudah berhenti! Aku lapar!" ujar tyaga namun bukannya memasukkan nasi ke piringnya ia malah memasukan nasi ke piring Jayden terlebih dahulu
"Emm terima kasih" ujar Jayden tersenyum manis kearah Tyaga, "sama sama.. oh iya nanti aku mau izin keluar dengan Thena dan Wiam seperti biasa" izin Tyaga
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB [Jaeyong]
Fanfiction"Kalau kau membutuhkan pemuas nafsu aku bisa Jay.. tapi kalau untuk kehidupan pernikahan carilah wanita Jay.. dia bisa memberikan mu keturunan, tidak sepertiku.." Kisah Jung Jayden dan Lee Tyaga yang menjalin hubungan friends with benefit, sesama je...