"Duh ini motor siapa sih. Gak pande markirin motor atau gimana sih. Aduh di kunci stang lagi. Mana motornya berat banget." oceh Diandra di parkiran motor.
"Woi ngapain lo di motor gue. Mau maling lo ya." ucap salah satu siswa di SMA CANDRANA, yap lebih tepatnya yang memiliki motor yang terlalu mepet ke arah motor Diandra hingga membuat Diandra kesulitan untuk mengeluarkan motor nya.
"Dih. Gue? Mau nyuri motor lo? Gue masih mampu ya buat beli motor. Tu mulut jangan asal nuduh orang. Gue nungguin disini karna lo markir motor mepet banget ke motor gue. Gimana gue mau keluarin motor kalo begitu.Lagian lo kira ni parkiran punya lo apa." jawab Diandra tak terima di katain maling dan memperjelas panjang lebar, sesekali menendang motor milik Rangga. Yaps motor itu punya Rangga dengan BP 2410 RA
"Heh heh... jangan tendang tendang. Motor gue mahal. Lecet sedikit perbaikinya mahal. Lo mana mampu." jawab Rangga tak terima motornya di tendang pelan oleh Diandra.
"Alay banget lo. Motor ginian doang. Buru keluarin motor lo. Gue mau pulang. Keburu hujan nih." balas Diandra. Yaps langit mulai mendung menandakan hujan akan turun. Diandra panik. Kalau saja hujan turun. Gimana dia bisa pulang. Sedangkan dia tidak membawa jas hujan.
"Mendung belum tentu hujan. Dekat belum tentu kepelaminan. Pulang hujan hujanan aja pun alay banget lo. Gak akan jadi mermaid lo kalau kenak air hujan. Kan lo bukan titisan Mermaid." jawab Rangga sambil berpantun.
"Sedeng lo. Buruan keluarin motor lo." ucap Diandra. Rangga pun bergerak mengeluarkan motor nya. Lalu disusul oleh Diandra , lalu Diandra pun pergi meninggalkan parkiran sekolah menuju tempat tinggalnya.
*****
Di tengah perjalanan. Hujan pun turun dengan sangat deras. Diandra yang sedang di perjalanan menuju rumah langsung mencari tempat untuk berteduh. Diandrapun berteduh di depan ruko yang belum buka , biasanya deretan ruko ruko tersebut buka sekitar jam 5sore. Ada beberapa orang juga yang berteduh di depan ruko tersebut.
Brummm
5 orang laki laki dengan moge (motor gede) ikut berteduh di depan ruko yang di singgahi Diandra untuk berteduh.
"Untung gue belum basah kuyup." ucap Aldo. Yaps 5 orang laki laki tersebut Rangga dan teman teman nya.
"Alay." ketus Reza.
"Za, masih ada gak?" tanya Rangga kepada Reza ketika mereka sudah duduk di depan ruko sambil berteduh.
"Wahh mantap. Gini dong baru Reza." ucap Rangga ketika mendapatkan lemparan pelan sebungkus rokok yang sudah di buka dan tinggal beberapa batang dari saku Reza."Lo pada gak mau?" tanya Rangga kepada teman temannya yang sibuk bermain ponsel dan di balas dengan gelengan masing masing temannya menandakan tidak.
"Kalau mau ngerokok , buka dulu seragam sekolah nya." ucap Diandra ketika melihat Rangga dan Reza merokok.
"Lo ngikutin gue ya. Dimana gue pasti ada lo." jawab Rangga ketika melihat Diandra berada di sampingnya.
"Dih kepedean banget lo. Sebelum lo dan teman teman lo datang, gue udah deluan disini." jawab Diandra sewot dengan kata yang dilontarkan Rangga tadi.
" Ngapain lo disini." tanya Rangga.
"Ngepet." jawab Diandra malas.
"Wah gila lo. Ngepet siang siang. Eh bego, dimana mana ya, ngepet tu malam malam oon. Kalau siang siang ntar kelihatan sama warga." ucap Rangga panjang lebar dengan suaranya yang seperti memakai toak masjid itu.
"Wah lo kayak nya berpengalaman banget ya. Jangan jangan lo..." balas Diandra yang perkataannya langsung di potong oleh Rangga.
"Gausah suudzon lo." jawab Rangga tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANDRA
Любовные романы𝙳𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚠𝚊𝚕 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒. 𝚈𝚊𝚑 𝚗𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚑𝚞. 𝙱𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙...