"Apaansih lo.Dah deh mending lanjut kerjain tugas gak selesai selesai ntar."
"Gue laper ndra. Pengen deh makan sate. Makan sate di simpang yang mau ke rumah lo yuk." ucap Chania dengan keadaan perur lapar tetapi tugas sekolah nya belum selesai.
"Tahan dulu deh. Kita belum selesai nih." keluh Diandra pusing dengan tugas nya. Sebenernya dia juga laper, tapi dia nahan rasa laper nya karna tugas nya masih banyak belum terselesaikan.
"Gimana kalau kita makan sate nya sambil nugas. Sambil menikmati angin malam." ujar Chania ber ide.
"Boleh tuh. Yaudah yuk." balas Diandra menerima ajakan sahabatnya itu. Mereka mengemas buku tugas nya dan berangkat menuju warung sate yang jarak nya tidak terlalu jauh dari rumah Diandra.
*****
"Mang sate ayam nya dua porsi ya. Yang satu pakai cabe yang satu tidak ya mang." ucap Chania yang sudah sampai di tempat sate yang dituju nya bersama Diandra.
"Siap neng. Ditunggu ya neng." balas Mamang yang berjualan sate.
"Duduk disitu ajalah ya. Banyak angin kalau disitu." ucap Chania sambil menunjuk ke arah tempat yang dia maksud. Diandra pun mengikuti kata Chania dan berjalan menuju tempat yang dimaksud Chania.
"Mang sate ayam nya dua porsi sama sate sapi nya satu porsi gak pakai lontong ya mang." ucap laki laki berbadan tegap, posisi telapak tangan dimasukkan kesaku celananya,dengan celana warna cream oversize dan sweeter hitam yang di kenakan nya, tidak lupa jam tangan berwarna hitam yang bermerek di pergelangan tangannya, dan wangi khas cowok.
"Siap den." balas mamang sate sambil mengacungkan jempolnya.
"Eh kak Reza." sapa Chania ketika melihat Reza berdiri menunggu pesanannya dengan gaya cool. Reza langsung menoleh ke arah Chania yang menegurnya dan mengangkat telapak tangannya sekilas. "Sendirian aja kak?." lanjut Chania bertanya, Reza yang mendengar pertanyaan yang di lontarkan Chania pun langsung melirik sekitar nya.
"Rame nih. Ada lo juga kan." ketus Reza sambil melihat sekitar nya yang ramai orang.
"M-maksud aku, kakak kesini sendirian aja."jawab Chania yang ketika mendapatkan jawaban dari Reza dan menggaruk tengkuk lehernya yang sejujurnya tidak gatal itu.
"Lo sih, ngomong sama kulkas, sakit hati lo dengar jawabannya." sahut Diandra melihat temannya yang bingung mau ngejawab apa setelah Reza melontarkan jawaban.
"Iya gue sendiri kesini. Orang rumah pada minta beliin sate." jawab Rangga yang mengacuhkan ucapan Diandra terhadap dirinya itu. Reza udah kebal di bilang 'kulkas 1000 pintu' dan sebagainya.
"Oh gitu kak." jawab Chania sambik cengengesan.
"Jangan kebiasaan keluar malem, apalagi kalian berdua cewek, lagipula angin malam gak sehat." ucap Reza sambil menasehati Diandra dan Chania.
"Wah.. Suatu keajaiban yang gue dapetin di malam ini Chan. Kak Reza perhatian ke kita. Ternyata kak Reza bisa juga ngomong lebih dari tiga kata ya." sahut Diandra yang memang terkejut dengan jawaban dan nasehat yang di berikan Reza tadi. Lagi pula Diandra baru ini dengar Reza ngomong panjang lebar gitu.
"Gue bukan bisu atau baru bisa ngomong." ucap Reza menyahuti perkataan Diandra mengenai dirinya.
"Lah kan emang iya, kak Reza kalau ngomong paling banyak lima kata. Kayak gak niat ngomong, tuh suara mahal banget kayanya." jawab Diandra.
"Stres." ketus Reza.
"I-iya kak, makasih nasehatnya. Kami tadi ngerjain tugas di rumah Diandra. Trus laper, yaudah deh makan disini sambil nih ngerjain tugas ini." sahut Chania yang tidak mau Diandra berdebat dengan kakak kelas nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANDRA
Romance𝙳𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚠𝚊𝚕 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒. 𝚈𝚊𝚑 𝚗𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚑𝚞. 𝙱𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙...