Enam

566 72 4
                                    

"Al ngapain disini?"tanya Andin yang melihat Al sudah ada di tempat duduk di balkon.

"Gaboleh Hm?ucapnya.

"Lo kan gue liat tadi lagi ngerjain tugas,biasanya sampe malem tuh ngerjainnya"ucap Andin.

"Mau nya sama Lo"ujar Al lagi.

Andin melihat Al malas."gue bukan cewe yang mudah di baperin!"cibirnya.

"Siapa juga yang baperin Lo,emang ada ya?"

Andin mendelik sebal Al."nyebelin!"

Al hanya tertawa,kemudian menatap sendu Andin,tatapan yang ia tunjukan hanya pada keluarganya dan Andin.

"Ndin"panggil nya pelan.

"Kenapa?"jawab Andin.

"Gue takut......dia balik lagi"

Mendengar kata Al,Andin pun bungkam.

———

"PAGI DUNIA TIPU TIPU!"Sapa Rony.

"Brisik gembel!"sahut kafka sambil menelempeng  kepala rony.sang empu pun meringis kesakitan.

"Lo kenapa sih?!kek punya dendam banget sama gue!"Tanya nya jengah.

"Gue eneg liat Lo ngejomblo Mulu!"ia pun merangkul Bila—pacar barunya."kayak gue dong nih udah dapet lagi!"ujarnya belaga.

"Lo di pelet apa sama kafan bil?"tanya Rony.

Bila menggeleng."gue gabut,jadinya gue terima aja si kafka"jawabnya.

Mendengar itu pun semuanya tertawa,gini nih jika playgirl dan playboy di satukan,bila pun terkenal dengan cewe populer disini,kelakuan mereka berdua mampu menggemparkan SMA BS.

"Gue juga gabut kok,gapapa lahh itung itung nambah list mantan,ya gak bil?!"ucapnya terkekeh geli.

Sedangkan bila hanya mengangguk saja.

"Awas kena azab loh,kaf!"peringat agan.

"Maruk Lo mah!"timpal Zidny.

"Kalo bisa semua kenapa harus satu?!"ketus nya pada Zidny.

"Titisan orang utan!"sahut Rony.

"Titisan setan!!"ralat Al yang dari tadi hanya diam.

"Al,kayaknya arka harus diajarin sama dia deh"ucap Andin menunjuk pada kafka.

"Mau gue ceburin Lo ke kali?"tanya Al melirik sinis Andin.

"Ih tapi bener tau Al,mending arka diajarin sama kafka,biar jadi buaya darat ya gak kafan!"sahutnya melirik kafka.

"Arka harus jadi generasi gue!"katanya sambil menepuk nepuk dada nya.

"Betul,cakep!"seru Andin.

"Baby andin..."ucap Al.

Andin yang merasakan leher nya di raba raba oleh tangan Al yang di penuhi oleh nafsu,tandanya dunia sedang tidak baik baik saja!

"Alsayang,mau gue tebas leher Lo?"tanya Andin sinis.

"Oh iya!"ucap Zidny hingga semuanya menoleh ke arahnya dengan pandangan bertanya."tadi gue ketemu Sean"jelasnya.

"Katanya,Andin lagi di teror ya?"ucapnya lagi.

"Gimana dia bisa tau kalo Andin di teror?"tanya kafka heran.

"Dia punya mata mata di sekitar kita bangsat!"ketus Rony pada kafka yang memang tidak pernah berpikir cerdik.

"Bahasnya nanti aja di markas,ada bila"ucap Andin pelan sambil melirik bila yang sedang asik makan baso itu.

Mereka pun mengangguk.

———

"ANJING ADA BANGKE KUCING!"teriak Rony panik,bagaimana tidak?di kamar Ravegas ada bangke kucing yang sudah mati dengan darah darah berlumuran,sungguh membuat Rony ingin muntah melihatnya.

Mereka yang mendengar teriakan Rony pun segera menghampiri Rony yang ada di kamar.

"Mana bangke nya?"tanya Andin kepo di ikuti oleh yang lainnya di belakang.

"Tuh"ucap Rony sambil menunjuk bangke kucing di pojok kamar.

Andin pun menghampiri bangke kucing itu dan melihatnya."sejak kapan kucing bisa bunuh diri?"tanya nya.

"Bukan bunuh diri Andin!pastinya ini mah ada yang sengaja nyimpen!"sahut Zidny dan diangguki oleh semuanya.

"Tapi siapa?"tanya agan heran,yang masuk markas ravegas kan hanya mereka dan anak anak yang lainnya,apa mungkin ada mata mata?

"Lihat itu!"tunjuk Yardan pada tulisan yang menerap di dinding kamar.

Ratu Ravegas harus secepatnya.......MATI!

Andin yang melihat itu pun langsung berkata."gue?"ucapnya menunjuk dirinya sendiri.

Sontak semua menoleh ke arahnya.

———

ALDEBADAN ANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang