Sebelas

1.4K 117 12
                                    

PAGI TETANGGA KUCING

Andin memutar bola matanya malas saat melihat lantai rumahnya ini.sudah di pastikan ini pasti ulah si Anto!kakak nya cicak yang kurang ajar.benar benar harus di kasih pelajaran!

Andin pun mengambil kain pel dan ember,dengan malas ia elap lantai yang kotor itu, bagai mana tidak?Anto memakai tanah yang basah untuk menulisnya, persetan emang.

Dari sebelah,Anto tertawa puas melihat Andin.ia pun keluar dari rumahnya dengan sepeda motor nya,mungkin ia akan berangkat kuliah atau ya bolos.

"Pagi kucing!"sapanya tertawa-tawa seolah mengejak.

Andin mendelik tajam Anto."Balik kuliah,cicak cicak peliharaan Lo yang ada di kamar Lo udah dalam keadaan mutilasi!liat aja Suryanto!"desisnya.

"Gue sabotase balik kucing Lo!"ucapnya yang masih setia berada di atas motornya.

"Sadis Lo!"

"Lo lebih sadis!"sahut Anto.

"Dah lah daripada ngeladenin tetangga kucing mending gue berangkat,samlekom!"teriaknya sambil menancapkan gas nya segera menuju kampus.

"Anjing emang tuh tetangga.udah kuliah tapi kelakuan kek anak paud"decaknya sebal."gue bales awas aja Lo!"lanjutnya.

———

Perhatian, kepada seluruh pengurus OSIS mohon segera ke ruang OSIS.

Sekali lagi perhatian,kepada seluruh pengurus OSIS mohon segera ke ruang OSIS.

"Suara sahabat kesayangannya gue tuh!"ucap Andin bangga pada delia—teman Andin yang paling polos dan lugu.tapi Delia juga yang paling bertahan berteman dengan Andin.

Delia yang sedang mengemut permen lollipop nya itu pun bertanya."siapa?"tanya nya pada Andin.

Andin melirik sebal teman nya yang kelewat lugu itu."Aldebaran!"jawabnya singkat.

"Oh"angguk Delia dan kembali fokus dengan permen lollipop nya.

"Oh iya,kelas kita nanti bikin stand apa ya?"tanya Andin pada Delia.

Delia menggeleng."aku nggak tau!"

Andin mendecih pelan."Lo mah kebanyakan gak tau nya!"ia pun melirik ibran yang ada di sebelah tempat duduk nya.

"Bran kelas kita bikin stand apa!"tanya Andin.

Ibran melirik Andin."tumben nanya,biasanya bodo amatan"ucapnya datar.

"Gue nanya salah!gue gak nanya salah!serba salah dan gue jadi cewek!"keluhnya.

"Kebalik ngab!"

"Jadi apa stand nya?"tanya nya lagi.

"Cilok"jawabnya datar.

Andin sedikit kaget."yakali cilok!"

"Yakali jg gue boong"sahutnya.

"Dasar!"umpat Andin pelan.

Tak lama datang Al dan teman teman nya dari pintu masuk kantin berniat untuk razia pakaian.dan sialnya Andin lupa hari ini!dia malah memakai rok pendek!ah mati dia.

"Mampus gue!"gumam nya.

Ibran yang mendengar itu pun langsung melirik Andin."nih"ucapnya sambil menyodorkan rok.

Andin menerimanya."makasih ya!"jawabnya,padahal ia aneh sendiri dengan ibran,dia kan cowo bagiamana bisa memiliki rok cewek?

Tak sengaja Andin pun melewati Al.

"Alsayang!gue ganti rok dulu ya!bye!!"sahutnya sambil berlari menuju toilet.

Sesampainya ia langsung masuk ke dalam salah satu kamar mandi wanita.saat ia masuk ia mendapati tulisan yang berada di kaca kamar mandi.

ARYANO

Tulisan itu berlumur darah membuat Andin semakin ketakutan,ia meraih ponselnya bertujuan untuk menelpon Al.

"Al....."ucapnya saat telpon nya tersambung.

———

"Wil,Catet nama Miko sama Ardi,mereka berdua melanggar peraturan"Titahnya pada wilda.wilda pun mengangguk dan mencatet yang di suruh Al tadi.

"SELAIN MIKO SAMA ARDI,SIAPA LAGI?"Teriak nya menggema di seluruh kantin.para pengurus OSIS pun menggeleng,tanda bahwa tidak ada lagi yang melanggar.

Kini Al masih fokus dengan Catetan itu.tak lama ada telfon dari handphone nya,dengan cepat Al mengangkat telpon itu karna itu dari Andin.

Drttt...drttt

"Hallo kenapa ndin?"

"Al...."ucapnya dari sana.

"Ndin?kenapa hey?tenang gue kesana!"

Al dengan cepat menutup telponnya dan langsung pergi ke toilet tanpa menghiraukan teriakan teriakan Wilda dan lainnya.

Kini ia telah sampai di toilet wanita.ia menelusuri setiap toiletnya, feeling nya pasti Andin ada di toilet paling ujung.

"Andin Andin,Lo di dalam kan?"tanya Al khawatir dengan keringat yang bercucuran di dahi nya.

"Al"panggil Andin lemas.

"Lo sedikit mundur ya,pintu nya mau gue dobrak"titahnya,Andin pun menuruti perintah Al hingga Al mendobrak pintu kamar mandi itu.

"Ndin?hey Lo gapapa kan?mana yang sakit?"tanya Al menghampiri Andin yang berada di pojok kamar mandi.

"Kaca Al, kaca"ujar Andin gugup menunjukan tangan nya ke arah kaca kamar mandi.

"Aryano?"batinnya menoleh kaca.saat melihat tulisan nama Aryano dengan bercak darah berceceran.

"Tenang ya,ada gue kok,Lo amann ndin gapapa"ucapnya seraya menenangkan Andin.

"Takut Al"sahut Andin gugup mengeratkan pelukannya.

Al semakin memeluk erat Andin.

Al benci jika sampai Andin—nya terluka.

———

Yang baik vote ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDEBADAN ANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang