lima

574 82 16
                                    

Poto yang diatas ganteng gak vrenn?😌

———

Al kini sudah tiba di rumah Andin,ia menelusuri setiap sudut rumah Andin,sayangnya ia belum menemukan Andin.

"Andin!Lo dimana!"teriaknya yang menggema.

Al semakin tidak karuan saat melihat darah berceceran mengarah ke taman belakang rumah andin.badannya bergetar hebat,pikirannya sudah melayang kemana mana.

Ia menangkap seorang cewe sedang berdiri menghadap nya.al yang melihat itu pun sehingga nya bisa bernafas lega,ia langsung lari dan memeluk Andin erat,sungguh ia tak bisa melihat Andin terluka sedikit pun.

"Lo gakpapa kan ndin?"tanya Al khawatir dan memeluk Andin erat,menenggelamkan wajahnya di leher Andin,menghirup aroma Andin dalam dalam,wanita ini benar benar wangi.

"Gue gakpapa Al,Lo kenapa?"tanya nya balik,melihat rambut Al yang acak acak kan dan mata nya yang sembab,sungguh menggemaskan Dimata Andin.

"Gue kan mikirin Lo ndin, pikiran gue udah negatif kemana mana,tau nya Lo gak papa disini, sinting emang Lo"jawabnya sambil terus mengusel ngusel kan wajahnya pada leher Andin dan memeluk Andin lebih erat.

"Iya gue emang sinting,gila,miring,Kerjaannya cuman gangguin Lo,ter--"ucapannya terpotong oleh Al.

"Jangan Bilang gitu,meskipun emang bener kenyataan nya"ujarnya Al terkekeh.

"Jangan kayak gini lagi ndin,gue gak sanggup kehilangan Lo,Lo itu hidup gue"lanjut nya lemah dan dengan terus mengeratkan pelukannya.

"Iya Al, makasih udah bantu gue bertahan di dunia gelap ini"ucapnya sambil mengusap rambut Al lembut.

"Gue sayang Lo,sayang banget"Kata Al serak.

"Gue lebih sayang Lo,alsayang"bisiknya pada telinga al.mereka pun berpelukan erat.

———

"Andin di teror"ucapnya.

Mereka yang mendengar itu pun terlonjak kaget.

"Di teror apa?"tanya agan kepo.

"Bangke tikus sama pisau tajem"jawabnya.

"Nih"lanjutnya sambil menyodorkan kertas yang diberikan si peneror itu pada Andin.

Agan pun membuka kertas itu.

Ratunya Ravegas harus mati!

Mereka pun kaget melihat isi kertas tersebut.

"Siapa dia?"tanya Rony heran.

"Apa motif dia"lanjut Yardan serius.

"Apa ini ada hubungannya sama rausal?"tanya Zidny.

"Intinya,yang neror itu gak suka sama Andin"timpal kafka,dan di angguki oleh semuanya.

"Apapun motifnya,kita harus lebih waspada dan lebih ketat menjaga Andin,Andin itu ratunya Ravegas,dia gakboleh kenapa napa!"jelas agan.

"Gue gak akan biarin peneror itu nyakitin Andin!kalo bener peneror itu Genk rausal,gue pastiin mereka mati di tangan gue!"ujarnya dalhat.

———

Kini ruang makan rumah Andin benar benar sunyi,hanya ada suara benturan sendok dan garpu.

"Nilai kamu lagi lagi turun"ucap hafis—papah Andin.

"Gak peduli"jawab Andin acuh.

Putri—mamah Andin yang mendengar jawaban anak nya itu pun ikut menimbrungi percakapan.

"Kamu beda jauh sama Nadin!"ucap putri.nadin adalah adek tiri Andin,Nadin dan Andin hanya terpaut usia 2 tahun,orang tua Andin,selalu membeda bedakan Andin dengan Nadin.

"Aku ya aku,Nadin ya Nadin,kitu itu beda paham!"tutur Andin yang sudah mengepalkan kedua tangannya.

"Kamu itu gatau arti terimakasih ya Andin!kami udah biayain kamu sekolah,tapi apa?kamu malah Kerjaannya main terus,gak pernah serius,memang beban keluarga!"ujar hafis lantang.

Andin yang mendengar itu pun merasa sakit hati.meski sudah biasa mendapatkan hinaan seperti itu,tapi kali ini ia benar benar muak.

"Jangan pernah berharap,kami anggap kamu ada"kata putri sungguh menyakitkan hati Andin.

"Aku gak pernah minta ke kalian untuk anggap aku ada!"Andin melirik Nadin."selamat Lo pinter bikin gue gak di anggap disini.sungguh hebat!"ujarnya tersenyum licik.

Dia pun hendak pergi ke kamar,saat melewati Nadin,Andin berbisik pada telinga adek tirinya itu.

"Tukang caper,tunggu balesan gue nanti"setelah itu,Andin pun pergi ke kamarnya.nadin yang mendengar bisikan Andin pun sedikit takut.

———

Andin memilih ke balkon kamar nya, menurutnya itu adalah tempat tertenang jika ia ada masalah.

Ia melihat,kamar Al lampunya masih menyala,pasti pria itu lagi belajar,pikirnya.

terkadang Andin juga iri pada Al yang memilik keluarga yang harmonis.

"Tuhan....Andin cape"ucap nya lesu sambil menatap langit langit malam.

———

Di kamar Al,pria itu sedang fokus bergelut dengan bukunya,tak lama suara ketukan pintu pun terdengar.

Tok!tok!

"Masuk mah!"ucapnya.

"Eh Al,lagi belajar ya,ini susu nya"ujar nya sambil menyerahkan susu coklat untuk al.mata nya teralihkan pada Andin yang sedang ada di balkonnya.

"Al,itu Andin ada di balkon,kayaknya dia berantem lagi sama orang tua nya"ucapnya memberitahu Al.

Al yang mendengar ucapan sang mamah pun ikut menoleh.dan ternyata benar,cewe itu sedang ada di balkon kamarnya.

"Aku susul ya mah"izin nya,ia tahu Andin sedang tidak baik baik saja.

"Iya Al,jagain dia ya.mamah gamau di kenapa napa,mamah sayang sama Andin"ucap sang mamah memohon.

———

ALDEBADAN ANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang