Pagi yang cerah di hari itu. Langit kota Tokyo terlihat agak berpendar, terbias bayang-bayang mentari pagi.
Kicauan burung juga terdengar bersahutan. Angin segar menerpa, membawa suara gemerisik bunga-bunga khas Jepang yang berjejer pohonnya, di sepanjang jalan raya.
Ah, benar-benar awalan yang indah di hari yang baru. Apalagi untuk keluarga kecil Matsuno yang sedang berkumpul di kediamannya, menyambut anggota keluarga baru yang mungil dan kecil.
"Khekekekeke!"
"Chifuyu, lihat dia tertawa!"
"Mana? Mana??"
"Sini, ayah gendong biar keliatan."
"Hihihi, guwa guwa!"
"Wuahh, lucuu!"
Nyonya Matsuno, sang Ibu, terkekeh melihat interaksi sang suami dan kedua buah hatinya. Ia memandangi objek mungil yang tertopang di kedua tangannya dengan penuh kasih sayang.
Seorang bayi kecil nan imut berjenis kelamin perempuan. Manik indah berwarna biru yang senada dengan biru lautan, surai hitam yang persis seperti milik ibu, ayah, dan kakaknya, dan kedua pipi tembem layaknya kue mochi membuatnya terlihat sangat manis.
"Lucu 'kan? Chifuyu harus janji dengan Ibu dan ayah. Jaga adikmu baik-baik ya?"
Sang kakak yang baru saja menginjak umur 3 tahun itu mengangguk lucu penuh semangat. "Chifuyu janji! Adik manis ini atan Chifuyu daga denan baik! Atan Chifuyu buktitan, talau Chifuyu adalah tatak yang keren!"
Kedua pasangan pasutri itu jadi merasa terharu, walau akhirnya tergelak dengan aksen cadel yang diberikan si anak sulung.
"Ahaha, baiklah-baiklah. Ayah dan Ibu pegang janjimu ya!"
"Ay ay captain!" Sang ayah dan ibunya kembali tergelak tawa. Anak laki-lakinya ini memang menggemaskan, entah bagaimana rupa Chifuyu nanti saat remaja.
***
"Kami menamainya Akari Matsuno."
Prok! Prok! Prok!
Keluarga kecil Matsuno mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan kelahiran putrinya yang baru saja lahir beberapa hari lalu. Sang Ibu juga mengundang salah satu temannya, Nyonya dan Tuan Baji beserta anaknya yang seumuran dengan Chifuyu, Baji Keisuke.
Si bintang utama pesta, Akari, terlihat sangat imut dengan gaun bayi merah muda nya. Chifuyu juga terlihat tampan dan manis, dengan setelan baju balita berwarna cokelat dan putih.
Saat ini Akari di baringkan di sebuah keranjang bayi yang imut dan lucu. Di samping kanan bayi kecil itu, terdapat Chifuyu yang sedang mengelus pelan tangan mungilnya sambil bersenandung lingsir wengi.
Sedangkan di seberang keranjang bayi, tepat berhadapan dengan Chifuyu, terdapat bocah laki-laki bersurai hitam yang tengah menatapnya dengan tatapan berbinar.
"Woahhh, adikmu lucu cekali!"
Chifuyu mendengus bangga. Pamer. Lubang hidungnya jadi nampak sedikit membesar. "Hehe, lucu'kan?? Enaknya ya puna adik, gak tayak tamu, anak tundal."
Anak bersurai hitam dengan taring kecil digiginya itu mendelik. "Heleh, combong. Liat aja talo udah besal nanti, Akali sama atu!"
"Modal omon doan janan sok telas. Mana muntin Akali mau sama jamet."
"Idih, omonan mu najak gelud. Gelud tuy!"
"Tuy! Mau i mana??"
"I sini aja. Bial Akali liat siapa di antala tita yan palin tuat!"
....
"Lucunyaaa Akari-chan! Jadi pengen punya anak perempuan juga huhuu.."
Ibunya Chifuyu jadi terkekeh, "yosh, ditunggu tanggal lahirnya wkwk"
"Tidak semudah itu Aisyah. Tapi jujur, wajah Akari-chan sangat imut. Aku yakin nantinya dia akan tumbuh jadi remaja yang imut dan cantik. Kasih izin buat Keisuke nanti ya.." Nyonya Baji tertawa keras ketika melihat pasangan Matsuno mengerutkan kening secara bersamaan.
"Tidak. Akari aja baru beberapa hari di dunia ini. Masa udah ngomongin jodoh, y-a-d-a!" Kata keduanya bersamaan.
"Idih, dasar ortu posesif!" Kali ini Ayahnya Keisuke yang berbicara. Duh, pasangan Baji ini sepertinya ada hubungan darah dengan pria berkacamata dari isekai sebelah.
Labiumnya hobi menggarem.
Sementara kedua pasang orangtua muda itu sibuk berdebat, para tuan dan nona muda dari dua keluarga yang berbeda tadi dalam kondisi yang hampir sama pula.
Hanya saja terlihat lebih brutal.
Kedua tangan Chifuyu sudah bertengger erat di kedua indra pendengaran milik Keisuke. Kedua telinganya Keisuke sudah memerah dan nampak melar, seperti telinga Gajah. Sementara di lain kondisi, jemari kecil tangan kanan Keisuke mengapit hidung mungil Chifuyu. Mungkin karena sudah terlalu lama, hidung Chifuyu sudah memerah, sampai-sampai wajah nya ikutan berubah warna menjadi keunguan. Kekurangan oksigen.
Akari? Si bayi sudah berubah ekspresi sejak tadi.
Sudah cukup. Ini penghinaan buat Akari. Ini pestanya. Ini harinya. Padahal baru 5 hari Ia merasakan segarnya Oksigen, tapi kini ia sudah di sajikan pertunjukkan gulat yang tak pantas dilihat oleh anak yang baru berusia beberapa hari. Uh, Akari tak akan biarkan pesta nya terganggu.
Benar saja, tangan kanan mungilnya mulai bergerak. Ia mulai berusaha mencabut mpeng transparan dari mulutnya. Dan dalam satu tarikan, Pluk! Ia berhasil.
Hei, ini tak mudah bagi seorang bayi. Jangan menatapnya seolah-olah ini adalah hal yang enteng.
Mata bulatnya tiba-tiba menyipit. Ia butuh 1 senjata lagi. Benar! Guling berwajah Doraemon dengan mata besar yang menyeramkan disampingnya bisa menjadi senjata terakhir Akari.
'Kakak berwajah imut, kakak berwajah vampir tapi ganteng, jangan dendam denganku ya..'
Plak!
Bugh!
Entah kekuatan Hulk atau teknologi Batman yang melingkupi lengan mungil Akari, tapi yang jelas lemparannya sangat kuat. Chifuyu bahkan terlempar hingga kepentok sepatu tuan Matsuno akibat Mpeng basah yang mendarat dikeningnya secara kuat. Sementara Keisuke kecil hampir melayang ke atas langit-langit rumah Matsuno karena lemparan guling bayi berwajah seram, jika saja kerah jas balitanya tidak di dekap oleh sang ayah.
"...."
"Gila. Putrimu menyeramkan, Dude."
"Y-yeah, that's my little girl."
Kedua Ibu muda di sana tersenyum lelah, sementara kedua suaminya yang tampan menatap ngeri.
Keisuke dan Chifuyu sendiri saling menatap. "Wow, pembutian siapa yan tuat ternyata dimenantan oleh Akali. Sugoi..."
Dan kedua bocah yang nyaris mendapatkan trauma berkepanjangan tadi mulai bertepuk tangan. Berbeda dengan orang tua mereka yang kompak yang menepuk jidat.
"Anak siapa, sih?"
"Hehehe, guwa guwa"
"Lupakan. KAWAII!!♡♡"
_________________
TbcYo! Masih ingat dengan story berbasis fiksi penggemar absurd karya penulis noob ini?
Syukurlah kalau ingat, kalau sudah lupa ya sudah kita un-friend.
Watashi kidding. Thanks buat yang sudah menunggu story ini di publish ulang. Yah, walau perbedaannya mungkin terlihat sedikit dengan yang waktu sebelum revisi, watashi harap kalian menyukai story ini.
Sekali lagi, thanks sudah mau mampir yaw!
Pertama publish: 27 Desember 2021
Publish setelah revisi: 13 Maret 2022
@justNeo_zy
![](https://img.wattpad.com/cover/289342685-288-k828403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sister || M. Chifuyu x Reader
Fiksi PenggemarMas Cipuy punya adik? Hm Impressive. Tokyo Revengers ©Ken Wakui My Little Sister ©justNeo_zy ----Warning! > Hanya hasil kegabutan Neo. Ga suka, ya ga usah baca :D > Terdapat kata kasar yang tidak di sensor. > Belum tentu mengikuti alur manga ataupun...