3

194 30 2
                                    

Terkejut hanya itu yang di rasakan semua orang, bagaimana tidak, di saat mereka sedang berduka tiba-tiba di kejutkan kembali dengan kedatangan seseorang yang di sebut sebagai bagian dari keluarga mereka. Gerion bahkan sudah melayangkan tatapan tajam nya pada sosok remaja yang masih betah menundukkan kepala nya, lain lagi dengan Gevan yang menatap tanpa arti remaja itu. Dan yang paling mengejutkan disini adalah Aira, senyum wanita itu mengembang berbanding terbalik dengan air mata yang kembali lolos membasahi pipi nya. Dengan langkah pelan nya wanita itu membawa tungkai nya mendekati remaja yang saat ini terlihat meremat jemari nya gugup, setelah sampai di hadapan nya Aira duduk bersimpuh dan menggenggam lembut tangan mungil milik remaja di hadapan nya membuat remaja itu mendongak dan menatap tepat di netra basah milik Aira.

"Hai" Sapa Aira lembut dengan masih mempertahankan senyum nya, tangan nya beralih mengelus lembut rambut halus milik remaja itu.

"Saya Aira istri mendiang Papa kamu, mulai sekarang kamu bisa tinggal disini dengan kami dan kamu juga bisa panggil saya Ma-"

"Stop Ma" Ucapan Aira terpotong oleh Gerion pemuda itu berdiri menghampiri sang ibu dan menarik tubuh Aira untuk berdiri.

"Maksud Mama apa?" Tanya Gerion dengan raut datar nya, sementara di depan nya Aira terus tersenyum bersamaan dengan air mata nya yang kian meluruh membuat Gerion membuang muka tidak mau bersitatap dengan sang ibu. Wanita itu memegang lengan sulung nya menuntut Gerion untuk menatap nya, dan dengan berat hati Gerion kembali menatap wajah wanita yang telah melahirkan nya itu.

"Dia juga adik kamu sama seperti Gevan juga yang lain nya hm" Tutur Aira lembut, tangan sebelah nya ia bawa untuk mengelus rahang tegas milik putra sulung nya itu.

"Aku ngga ngerti apa yang mama omongin, dan aku juga ngga ngerti dengan sikap Mama yang seolah-olah menerima kehadiran anak dari selingkuhan Papa" Setelah itu Gerion melepaskan lengan Aira yang masih menggenggam tangan nya dengan lembut dan pergi dari sana.

Tidak jauh berbeda dengan keluarga itu yang terkejut remaja yang saat ini menjadi perdebatan pun tidak kalah terkejut. Ia masih belum mengerti dengan situasi ini, jadi selama ini Papa nya bukan cuma memiliki nya tapi Papa nya juga memiliki putra lain. Dan apa benar ibu nya adalah selingkuhan, dan apakah ia anak yang tidak di harapkan, tapi kenapa Papa nya tidak pernah bercerita tentang apapun padanya. Pikiran itu terus berputar bak kaset rusak di otak nya.

"Nenek" Panggilan lirih itu keluar dari bibir tipis nya, wajah nya sudah pucat dengan tubuh yang gemetar. Wanita tua yang di panggil nenek itu menoleh hanya untuk melihat wajah majikan kecil nya dan betapa terkejut nya ia saat melihat wajah itu sudah pucat pasi.

"Tuan kecil" Bi Sumi berseru saat melihat tubuh kecil itu meluruh dan hampir menyentuh dingin nya lantai bila saja tidak ada yang sigap menangkap nya.

Kepanikan terjadi saat remaja yang sejak tadi di perdebatkan tiba-tiba tidak sadarkan diri dalam pelukan Gevan, Ya Gevan yang sejak tadi hanya menatap nya tanpa arti langsung berdiri dari duduk nya dan memeluk tubuh itu saat ia melihat remaja itu hampir jatuh tidak sadarkan diri.

~~

Our GalaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang