4

187 30 3
                                    

Raut panik tidak bisa hilang dari wajah keluarga itu, kini mereka tengah berkumpul di sebuah kamar dengan pandangan tertuju pada sosok remaja kecil yang terbaring lemah di ranjang. Narendra putra sulung Bagas dengan cekatan mulai memeriksa kondisi remaja itu, dengan gelar nya sebagai dokter membuat keluarga itu mempercayakan semua nya pada Rendra. Pemuda dengan bahu lebar itu mulai memasangkan infus pada tangan kecil remaja yang ternyata adalah sepupu nya itu, ah ternyata gelar bungsu sudah berpindah dari Gevan kepada remaja yang saat ini masih memejamkan mata nya.

"Bi apa Gala punya riwayat asma?" Tanya Rendra saat sudah memasangkan nassal canula pada hidung kecil namun bangir milik remaja itu.

"Iya Tuan kecil ada asma, apa keadaan nya buruk?" Bi Sumi menjawab dengan raut resah melihat Tuan kecil nya masih belum membuka matanya.

"Ngga Gala udah baik-baik aja tadi cuma shock sama kecapean makanya asma nya kambuh" Jawaban Rendra memberi kelegaan pada hati masing-masing orang yang mendengar nya.

Aira berjalan ke sisi ranjang dan mendudukan tubuh nya di samping remaja kecil itu, tangan halus nya mengusap lembut kening sempit itu dan memberi kecupan hangat disana. Entah kenapa melihat paras manis remaja itu membuat hati nya tenang.

"Kalian istirahat aja biar aku yang jaga Gala disini" Ucap Aira sembari memandang satu persatu keluarga nya.

"Ngga Mama yang harus istirahat biar Gevan yang jaga dia disini" Gevan menyahut cepat dan mendekat kearah ranjang, menuntun wanita cantik yang telah melahirkan nya itu untuk berdiri dan memberikan senyuman untuk membuat wanita itu yakin. Dengan berat hati Aira mengangguk dan berjalan keluar dari kamar itu.

"Kalau ada apa-apa langsung panggil abang" Ucap Rendra yang langsung di balas anggukan oleh Gevan, akhir nya seluruh keluarga itu pergi membiarkan anggota baru keluarga mereka istirahat.

Kini di kamar itu hanya ada Gevan yang masih memandang ke arah remaja yang ternyata adalah adik nya itu, adik nya ya? Jadi ternyata ini kejutan yang Papa nya bicarakan satu minggu lalu, ini kejutan yang membuat seluruh keluarga nya terkejut atas kehadiran nya. Dengan perlahan pemuda itu membawa tubuh nya duduk di sisi ranjang dan dengan ragu tangan nya mengelus pipi mulus dan gembil milik adik nya itu yang terhalang oleh nassal canula. Ah kenapa hati nya terasa menghangat seperti ini melihat wajah damai dari remaja kecil itu membuat sudut bibir nya terangkat membentuk senyum tipis.

Lama memandangi wajah manis itu Gevan merasakan kantuk dan mulai merebahkan dirinya di space kosong ranjang itu, tangan nya masih asik mengelus rambut yang terasa lembut di tangan nya, sampai tidak terasa mata elang itu mulai terpejam di jemput lelap.




Hai salam kenal, aku penulis baru disini. Semoga kalian terhibur dan terus menunggu cerita ini. Jangan lupa vote dan komen biar aku punya semangat lebih buat lanjutin cerita ini.

Terima kasih🐰

Our GalaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang