"Aku tersadar pada tanggal 25 agustus" – riki
Sonu masuk kedalam kamar tempat riki dirawat
"Suno?" Ucap riki tersenyum
"Seperti biasa wajahnya masih terlihat datar, tapi entah mengapa aku merasa lega" – riki
Suno datang tanpa menggunakan penutup mata lagi menjenguk riki dan duduk disampingnya. Tatapannya tiba-tiba tertuju pada koran di atas meja sebelah tempat tidur riki
Riki melihat tatapan sonu juga ikut menatap koran yang berisi berita tragedi Study tour mereka
"Ngak ada yang ingat sama sekali tentang tante bunga ya?" Tanya riki
Sonu menatap riki dengan tatapan sedih
"Kayaknya mereka juga ngak ingat dengan omongan mereka sendiri sebelumnya" Jawab sonu
"Begitu rupanya" Hanya itu balasan Riki
.
Riki akhirnya kembali kesekolah.
Di ruangan almarhum jinta mereka merekam suara mereka ke rekaman tape
"Keesokan paginya teman teman semuanya langsung lupa tentang Bu bunga. Tapi ada satu kebenaran... kalau keberadaan bu bunga benar-benar nyata.." –Sonu
Sonu juga memajang foto kenangan study tour mereka didinding ruangan itu. Di foto itu tampak sosok bunga memudar..
"Lalu yang terakhir. Bagiku Keberadaannya kurang lebih menjaga diriku. Seandainya saja kami menyikapi kejadian ini lebih bijaksana. Mungkin saja ada cara lain untuk mengatasinya" – riki
"Kenapa, orang yang sudah meninggal itu tetap saja masuk diantara orang-orang dari kelas 3-3? Sampai sekarang masih belum ada yang mengetahuinya. Mungkin saja dia ingin menemui seseorang. Mungkin saja ia ingin menyampaikan sesuatu." – Sonu
Riki mengulurkan tangannya menggenggam tangan sonu dan menariknya pergi ke atap sekolah
"Untuk Junior kami.. kami meninggalkan rekaman ini. Sebisa mungkin... kami ingin ada seseorang yang menghentikan fenomena ini" – riki
.
Nenek aditya membuka gorden di ruangan bekas kamar bunga
"Sampai sekarang nenek masih saja belum percaya kalau kedua anakku meninggal lebih dulu dariku. Aku meninggalkan barangnya tetap sama seperti waktu itu" Kata Nenek aditya
Riki melihat sekeliling ruangan. Semua barang barang bunga masih berada di tempat itu hanya dibungkus oleh plastik
"Ayo kita bereskan" Ucap riki membuka plastik kanvas yang berlukiskan seorang lelaki yang melihat ke sebuah sungai
Tapi neneknya seakan-akan masih berat untuk membersihkannya
"Karena tante bunga sudah meninggal" Ucap riki menyadarkan neneknya
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Bloody Study Tour || RINU
HorrorKematian, musibah, dan bencana selalu mengintai murid di kelas 3-3 Fenomena ini harus segera dihentikan.. Atau... Semuanya akan mati.