6

2.1K 241 6
                                    

Welcome Back Guyss

Enjoy for your life and happy reading

______________________________________

Yoona langsung berlari keluar kamar jungkook di ikuti rosé di belakangnya

"SIWON SUDAH APA YANG KAU LAKUKAN,KAU INGIN MEMBUNUH ANAKMU HAH".

Siwon berhenti memukuli dan rosé langsung membopong kepala jungkook ke pangkuannya,dia menangis melihat keadaan jungkook yang bersimbah darah

"Jungkook hikss a-apa ini sakit hiks". Jungkook hanya tersenyum lirih melihat wanita yang sedang mengandung anaknya itu

"Tuan nyonya tolong bawa jungkook,dia kesakitan hikss".

Yoona mendekati rosé lalu memeluk erat wanita itu dan menyuruh bodyguard membawa jungkook ke kamarnya

Rosé berdiri dari duduknya,lalu bersimpuh di hadapan siwon dengan tangan yang memohon pada tuan besar tersebut

"Taun aku mohon maafkan jungkook,tidak semuanya salah dia,aku juga salah disini,jika saja aku bisa melawan lebih keras waktu itu semua ini tidak akan terjadi,aku aku yang menyebabkan keluarga tuan malu jadi tolong maafkan jungkook aku akan pergi jauh dan menutup rapat-rapat mulut ku,tuan saya mohon hiks saya mohon".

Siwon dan Yoona menatap sendu wanita yang sedang bersimpuh itu,karena tidak sanggup melihat rosé menangis siwon membantu rosé berdiri dan memeluk erat tubuh rosé

"Kau tidak perlu melakukan semua itu,jungkook pantas mendapatkan hukuman itu,bahkan rasa sakit yang dia tanggung belum seimbang dengan rasa sakitmu".

Bahu rosé semakin terguncang,dia sudah lama ingin merasakan pelukan hangat seorang ayah,yang sempat hilang dari sisinya

"Appa hikss aku merindukan appa ku,t-tapi dia membenciku tuan hiks,aku rindu appa dan eomma hiks".

"Sudah rosé kau akan menikah dengan jungkook,jadi panggil aku mommy dan dia daddy oke,ingat tidak ada penolakan".

Rosé tersenyum haru menatap kedua orang di hadapannya ini

"Tuan nyonya,tuan muda sudah sadar,kami juga sudah mengobati luka tuan muda tuan".

"Baiklah,kalian boleh pergi".
.
.
.
.
.
Kamar jungkook sekarang tinggal rosé dan jungkook setelah lama berbincang dengan orang tua jungkook untuk pernikahan mereka minggu depan

"Jung aku takut bertemu appa dan eomma,terakhir kali mereka sangat membenciku".

"Tenanglah daddy yang akan berbicara dengan mereka jadi jangan takut".

Rosé mengangguk pasrah,lalu tidak lama para pelayan masuk ke kamar jungkook dengan membawa banyak makanan untuknya dan rosé

"Ayo rosé kita makan".

Rosé hanya memperhatikan masakan yang ada di hadapannya,entahlah dia menginginkan sesuatu

"Nona apa kau menginginkan sesuatu?". Pertanyaan itu keluar dari mulut kepala pelayan

"Ah nde bi aku menginginkan sesuatu". Bibi kang tersenyum sumringah mendengar perkataan rosé

"Ah ternyata nona sedang mengidam,katakan apa yang nona inginkan,akan saya ambilkan".

"Aku menginginkan ice cream,aku sangat menginginkannya beberapa hari ini tapi aku tidak tau ingin meminta dengan siapa".

"Kau bisa meminta padaku rosé". Pernyataan jungkook rosé refleks menoleh ke arahnya

"Aku tidak ingin menyusahkan mu Jung".

"Aku tidak merasa seperti itu rosé,dia anak ku jadi aku harus bisa melakukan apapun untuk anakku".

Rosé tersenyum lebar mendengar perkataan jungkook

"Ehemm tuan muda,nona muda saya akan ambilkan ice cream nya untuk nona muda".

"Baiklah bibi boleh pergi".
.
.
.
.
.
Rosé menatap jungkook yang sedang berbaring di sebelahnya,rosé merasa penasaran siapa yang sedang berbalas pesan dengan jungkook hingga membuat jungkook tersenyum sendiri dan melupakan dirinya di sini

Rosé sedikit mendekatkan wajahnya ke ponsel jungkook dan tertera nama orang yang rosé tau namanya 'Yeri❤️' seperti itu kontak yang tertera di ponsel tersebut

Rosé POV

Ah rosé melupakan satu hal jika jungkook memiliki kekasih yang dia cintai,dia hanya merasa bersalah pada ku,dia tidak mungkin mencintai ku seperti aku mencintainya,dia hanya mencintai satu orang hanya yeri

Aku menatap langit-langit kamar jungkook,air mataku mulai mengalir,sekali lagi perut ku merasa keram,seharusnya aku tidak stres

Rosé POV end

"Akhhh". Rosé bergumam lirih,semabri meremas pakaiannya,rosé menatap jungkook yang masih asik dengan ponselnya

"Junghh". Panggilan lirih rosé tidak dapat mengalihkan pandangan jungkook dari ponselnya,karena lelah memanggil rosé bergerak gelisah,dia ingin berdiri

"Mom...my akhh".

Prangg

Rosé tidak sengaja menjatuhkan gelas di atas meja dan berhasil mengalihkan pandangan jungkook

"Astaga rosé,kau kenapa?".

"S-sakit". Melihat rosé berkeringat dan menangis,jungkook langsung berteriak memanggil bodyguardnya

"STEVE!!!".

Teriakan jungkook menggemah di seluruh ruangan,membuat semua orang termasuk tuan dan nyonya besar masuk ke ruangan tersebut

"Ada apa jungkook?".

"Mom cepat panggil dokter seokjin,dia yang menangani rosé selama ini cepat".

"Steve cepat panggil dokter".

"Baik nyonya".
.
.
.
.
.
Semua orang menatap lirih rosé yang tertidur setelah di periksa oleh jin,jin menatap tajam jungkook lalu mencengkram kedua kerah baju jungkook

"Sudah aku katakan jangan membuatnya stres jungkook,kau tidak tau dia sedang bermain dengan nyawa sekarang,karena kelalaian mu dia dan anak mu bisa mati,kalau kau tidak mau bertanggung jawab aku bisa bertanggung jawab untuk mu".

"Seokjin tenanglah". Jin menatap wajah siwon yang sedang memohon padanya

"Paman tolong perhatikan anakmu ini dan katakan padanya wanita yang sedang berbaring ini sedang mempertaruhkan nyawanya untuk anaknya,tolong paman jaga rosé beri dia kebahagiaan dia sedang stres dan tertekan".

Siwon mengangguk pasti menatap yakin pada seokjin

"Kau tenang saja,aku sendiri yang akan memastikan dia baik-baik saja,tidak akan ada yang bisa menyakiti dia,pelayan kang bawa rosé ke kamar lain saja,aku takut laki-laki seperti dia tidak bisa menjaganya dengan baik".

"Baik tuan".

Saat bibi kang san beberapa pelayan ingin membawa rosé,langsung di cegah oleh jungkook

"Tidak dad aku mohon,biarkan aku yang menjaganya,aku berjanji tidak akan lalai lagi,aku berjanji".

"Tidak keputusan ku sudah bulat,dia mengandung cucu ku penerus keluarga ini,jadi aku yang akan menjaganya,pelayan kang cepat bawa rosé". Bibi kang mengangguk patuh lalu membangunkan rosé perlahan membantu rosé duduk di kursi roda

"Rosé,dad tolong jangan seperti ini".
______________________________________

NEXT

So Vote And Comment

Thanks for your partisipasi di cerita ini

.10.2021

©R_n_d

Hate My Self✓✓[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang