Minjeong mengerucutkan bibirnya sesekali menendang kerikil kecil jalanan, pertanda gadis itu sedang merajuk, karena appa nya menyuruhnya untuk berangkat dengan bus lagi. Alasan hari ini, katanya kemarin appa-nya menggunakan mobil Minjeong dan ban mobilnya bocor. Selama perjalanan ke Halte bus, Minjeong terus-menerus menggerutu tak ada habisnya.
"Ish, appa kan bisa punya mobilnya sendiri!"
"Atau appa bisa nganterin aku dulu sebelum berangkat kerja!"
"Kalau begini kan aku jadi males buat sekolah."
"Kayaknya appa bakal terus nyuruh aku buat naik bus terus deh."
"Aduh, aku males banget, gimana ini?"
Kurang lebih seperti itu, kata demi kata sampai tidak kerasa kalau dirinya sudah sampai di Halte bus.
Minjeong mendudukan diri nya di kursi yang terdapat disana, mulut kecilnya masih menggerutu dan menunduk karena di depan nya ada sinar matahari. Sampai ada seorang yang berdiri tepat di depannya, lebih tepatnya membelakangi-nya. Minjeong mendongakkan kepalanya, memicingkan mata untuk melihat siapa pemuda yang ada di depan nya ini. Saat tau hoodie yang digunakan pemuda ini, Minjeong langsung berdiri tepat disebelah-nya.
"Kau? yang kemarin menyelak ku naik bus itu kan??" Pemuda tersebut menoleh ke arah Minjeong, lalu menoleh lagi ke arah lain nya. Saat tau tidak ada orang lain selain dirinya, dia menatap Minjeong sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Kapan?" Minjeong mendengus kesal, bagaimana pria disampingnya ini bisa lupa dengan kejadian yang jelas-jelas baru terjadi kemarin?
"Oh, kau yang kemarin mau menyelak ku naik bus itu kan?" Pemuda itu bertanya dengan nada yang sama saat Minjeong menanyakan hal itu padanya.
"Kamu yang menyelak ku tau! Aku jadi terlambat ke sekolah, padahal itu hari pertama aku sekolah. Aku juga harus kena hukuman keliling lapangan." Ucap Minjeong sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Pertama, aku datang duluan jadi emang udah harusnya aku duluan yang naik. Kedua, kamu mau aku tanggung jawab? itu juga bukan kesalahan ku-
Bus nya udah datang, mau ikut naik atau tetap merajuk dan pada akhirnya telat lagi?" Ucap pemuda tersebut tepat di telinga Minjeong, Yang mendengarnya pun langsung menaiki bus itu.
"Tapi, yang dia bilang benar juga. Ish, tapi tetap saja, aku kesal!"
"Ya, Aku benar kan?" Minjeong menoleh kearah samping, pemuda yang ia kesali itu malah duduk dengan santai disampingnya.
"Kau mengikuti ku ya?"
"Buat apa? liat, cuma disini tempat duduk yang kosong."
Selama perjalanan, hanya ada suara angin di tempat duduk mereka. Sampai beberapa menit kemudian sampai di depan sekolah.
"Awas, aku turun disini!" Ucap Minjeong.
✧ ✦ ✧
Minjeong sedang menikmati makan siang di kantin bersama Karina dan Giselle. Karina, Giselle dan Minjeong mereka sangat dekat karena sudah berteman dari semasa JHS.
"Minjeong?"
"Oh hai Kak Jaemin, Selamat siang!"
"Jadi, Jaemin udah punya pasangan, ya?" Ledek salah satu teman jaemin, berkulit tan. yang memasang muka menyebalkan nya sambil menatap Jaemin dan Winter secara bergantian.
"Pacar?!" Karina dan Giselle saling menatap, lalu kembali menatap Winter yang meminta penjelasan.
"Apa? Pacar? Bukan!" Jelas Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buana Asmaraloka [ Revisi ]
Teen Fiction"Setiap orang pasti mempunyai cara tersendiri untuk mencintai seseorang 'kan? aku pun begitu, mempunyai cara tersendiri untuk mencintai seseorang dalam bentuk apapun itu, termasuk menunggunya untuk pulang kembali." 🥇 #1 Asmaraloka [ 15/12/21 ]