Happy reading 💙
Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kami tiba-tiba sudah berada di sebuah ruangan dengan dikelilingi besi alih-alih beton yang biasanya digunakan untuk bangunan.
"Ini disebut teleportasi ilusi yang hanya bisa di gunakan oleh klan Vigurna. Klanku"
Tanpa diminta, gadis itu, Via. Menjelaskan apa yang terjadi dengan senyum cerah. Mungkin ia melihat kebingungan di wajah kami, aku dan Adikku yang sangat kentara. Tapi, ada sesuatu yang menggangguku tentang nama klannya. Vigurna... Nama ini rasanya tidak asing...
"Itu hebat! Apa kita berada di dunia fantas?! Apa di sini ada naga dan monster? Oh oh! Apa di sini masih menggunakan sistem kerajaan dan hukum rimba?"
Dany tiba-tiba bersemangat tinggi dan menghamburkan pertanyaan konyol yang ada di kepalanya.
Vie terkekeh dan tidak menjawab pertanyaan Dany. Mungkin menurutnya pertanyaan Dany sangat aneh. Ah memang itu pertanyaan yang aneh!
Aku memikirkannya dan ingin mengajukan pertanyaan, tapi sebelum aku sempat bertanya, suara maskulin yang terdengar bersahabat berbicara lebih dulu.
"Boleh aku bertanya? Dari mana kalian berasal? Aku yakin kalian bukan berasal dari planet itu. Bisa dilihat dari pakaian yang kalian kenakan dan cara kalian berbicara agak berbeda"
"Renaldy, kau tidak sopan. Mari ajak mereka masuk dulu dan bertemu dengan Ace. Baru setelah itu kita bisa mengajukan pertanyaan. Aku yakin mereka lelah dan lapar"
Sebelum aku menjawab Renaldy, Vie lebih dulu menginterupsi dan mengajakakku dan Dany berdiri dari daun besar yang lembut itu.
Saat kamu sudah berdiri, daun itu tiba-tiba menghilang dan akhirnya kami menginjak lantai keras. Uh padahal aku suka daun itu...
"Mari, Nona, tuan. Ikuti aku ke aula utama pesawat kami"
Huh? Pesawat? Kami di pesawat?
Tanpa menunggu kami untuk mencerna perkataannya, Vie langsung berjalan menuju ke satu-satunya pintu yang ada di ruangan ini.
Sebenarnya, banyak pertanyaan yang menari-nari di kepalaku, tapi aku tidak memilki kesempatan untuk bertanya.
Saat pintu satu-satunya diruangan ini terbuka, aku melihat ruang lain dengan nuansa putih biru yang identik digunakan oleh laboratorium. Tunggu, menangnya laboratorium ada warna birunya? Ah entahalah aku lupa dan aku malas berfikir.
Aku terkagum-kagum melihat semua ini. Ini... Sangat keren!
Banyak orang berlalu lalang di lorong ini. Aku berjalan ke depan lebih dulu dan berdiri tepat di pagar pembatas. Ya, kami berdiri tepat di aula utama dan kami sepertinya berada di lantai 5 dilihat dari lantai yang aku lihat dibawahku.
"Welcome to Falcon Team!"
Aku mendengar Vie tiba-tiba berseru dan membuatku tersentak. Tunggu... Apa dia bilang?
"Lo barusan ngomong apa? Kayaknya gue salah denger"
"Welcome to Falcon Team"
"Apa? Falcon team?"
"Ya."
"Seriously?"
"Yeah"
Aku terdiam, oh sungguh? Mengapa rasanya ini seperti novel yang baru saja selesai aku baca sebelum Sampai disini?
Aku menatap Vie, Renaldy dan Revaldi yang juga menatapku dan Dany. Aku meneguk salivaku dan berusaha menenangkan hatiku yang entah kenapa berdebar-debar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Falcon(Hiatus)
FantasyBagaimana jadinya jika kau masuk kedalam novel yang baru saja selesai kau baca? Jika seperti novel-novel lain berpindah jiwa mingkin akan menyenangkan, tapi bagiamana jika jiwa dan ragamu yang ikut berpindah? Ditambah kau tidak sendirian... . iann...