Happy reading 💙
"Na! Gue laper!"
Teriakan Dany yang ke sekian kalinya siang ini membuatku geram. Tanganku sangat gatal ingin memukul kepalanya dan menendang kakinya. Tapi, aku sudah sangat lelah karena berjalan menyisir sungai yang kami lihat saat pertama kali tiba disini.
Aku menghela nafas dan menatap Adikku, Dany yang cemberut di belakangku. Aku heran, ia sudah berusia 17 tahun tahun ini, tapi mengapa ia masih bersikap seperti anak 10 tahun! Ini membuatku semakin stress!
"Iannaa!!"
"Apa! Gue juga laper kali! Sabar dong! Badan dong gede lu, laper dikit aja ngerengek kayak bayi!"
Dany segera terdiam dan berhenti merengek setelah aku membentaknya. Oh astaga! Mengapa aku harus tersesat diantah berantah ini bersama adikku?! Ck!
Dan lagi, dia kembali memanggilku dengan namaku! Jarang dia bisa memanggilku kakak. Kecuali, ia menginginkan sesuatu atau seperti situasi kami saat pertama kali tiba disini. Panik, bingung dan ketakutan.
"Ian... "
"Apa lagi?!"
Dany tersentak saat aku tanpa sadar membentaknya lagi. Oh uh... Aku terlalu emosi sekarang karena dia seperti burung beo sejak mereka berjalan menyisiri sungai!
"Gue cuman mau bilang... Ada pohon jeruk di sana..." -cicitnya sembari menunjuk salah satu pohon rindang yang berdiri tegak rak jauh dari tempat kami berdiri.
Aku terdiam dan menatap pohon jeruk yang berbuah sangat banyak dan yah semuanya matang.
Gluk
Aku meneguk salivaku saat melihat jeruk yang terlihat sangat menggiurkan itu. Uh... Jeruk itu sangat menggoda...
Aku tersenyum dan mengusap kepala adikku dengan sayang, walaupun aku harus berjinjin melakukannya karena perbedaan tinggi kami.
"Du du du... Cakep banget si adek gue yang satu ini, gitu dong kalo liat yang bening-bening kayak gini tuh kasih tau kakaknya dulu"
"Adek lo satu ini? Emang adek lo berapa si?kan adek lo cuman gue Na"
"Iya iya, bodo amat. Udah yok ambil jeruknya. Laper kan? Kita makan itu aja dulu buat ganjel perut"
Aku mengabaikan dengusan Dany dan berjalan dengan ceria kearah pohon jeruk itu.
Saat aku tinggal selangkah dari pohon jeruk, tanganku tiba-tiba ditarik kebelakang dengan paksa.
Gdbuk!
"Nyaa!"
"Apa yang kau lakukan?! Kau ingin mati?!"
Aku mengusap kepalaku yang sedikit pusing karena jatuh tiba-tiba dan menghantam tubuh besar seseorang.
Aku bangkit dan melihat pohon jeruk didepanku dan mengabaikan orang asing di belakangku. Pohon itu mengeluarkan taring tajam tapi suara yang dihasilkan sangat lucu. Seketika, bulu kudukku berdiri. Makhluk apa ini?! Ini bukan pohon jeruk Biasa! Tapi ini Monster pohon jeruk!
Aku berbalik dan bertemu tatap dengan mata tajam dari lelaki asing yang baru saja menarik lenganku untuk menghindari monster pohon jeruk. Oh jadi yang berbicara dengan nada dingin dan kesal tadi lelaki asing yang tampan ini.
Aku segera bangun dari duduk dan mencari adikku yang jelas tadi berdiri di sampingku. Oh astaga! Dimana adikku?!
"Ianna aku diatas sini!"
Suara yang aku yakini milik Dany bergema dari atas kepalaku. Aku mendongak dan melihat adikku yang berdiri di atas daun besar bersama seorang gadis cantik yang tersenyum manis padaku. Huh? Mereka terbang dengan daun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Falcon(Hiatus)
FantastikBagaimana jadinya jika kau masuk kedalam novel yang baru saja selesai kau baca? Jika seperti novel-novel lain berpindah jiwa mingkin akan menyenangkan, tapi bagiamana jika jiwa dan ragamu yang ikut berpindah? Ditambah kau tidak sendirian... . iann...