Dulu ia pernah berdiri di sebelahku, dengan sorot matanya yang teduh. Saat menatap sorot matanya seakan tenggelam, bagai menghinoptisku tanpa sadar. Kemudian tersenyum hingga matanya pun ikut tersenyum. Entah kenapa bagiku dia menenangkan. Ia pernah bertanya padaku, "Di malam ini, suatu saat jika aku tak lagi disamping untuk menemani perjalanan semesta yang terasa pilu. Apa kau akan mencariku atau melupakannya?"
Pertanyaan yang tiba-tiba ia lontarkan membuatku terheran, kenapa ia bilang seperti itu? Aku hanya terkekeh mendengar pertanyaan yang terasa ambigu. Ternyata memang benar, ia pergi. Untuk selamanya. Ketika ia dulu menanyakan tentang jawaban atas tempo lalu, aku hanya menganggap itu sebuah candaan.
"Kenapa waktu berlalu begitu cepat? Padahal baru kemarin menemuimu. Jika saja aku menjawab pertanyaan yang pernah kau lontarkan waktu lalu. Bayangmu selalu menghantuiku dengan beberapa banyak pertanyaan," lirih pelan dalam hati.
Kini aku kembali sendiri, tanpamu. Melangkah pada sebuah lembaran baru yang aku ciptakan sendiri. Kayaknya semesta gak suka ya kalau kita bersama? Pasti semesta sekarang sedang menertawakan kita. Ketika menyusuri di berbagai tempat yang pernah kita kunjungi, tanpa alasan sosokmu kembali hadir. Oh iya aku teringat saat kau pernah menuliskan beberapa keinginan yang harus kita penuhi, namun itu tak akan pernah tercoret lagi. Kisah yang terlalu kelam, hadirnya sebuah luka terlahir kembali. Jika boleh, bisakah aku memaksamu kembali lagi? Aku tahu ini sudah terlalu jauh jika mengharapkan yang tidak dapat kembali.
•••
WARNING : hati-hati ada typo bertebaran.
Dilarang plagiat, gunakan pikiranmu sebagaimana mungkin untuk bisa berkarya.
Note :
Sebelum memulai, usahakan memahami dan membaca terhadap apa yang aku tulis agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Hai! Selamat datang, ini cerita pertamaku. Jika kamu suka silahkan singgah, jika tidak, tinggalkan cerita ini. Aku nggak maksa untuk suka sama cerita ini, dan setiap orang pasti punya selera masing-masing.
Penulis tidak mengikuti selera pembacanya. Don't judge my story.
Tolong jangan bawa-bawa cerita lain ke dalam cerita ini. Karena tiap penulis mempunyai jalan pemikiran masing-masing dan hargailah cerita mereka.
Tandai apabila ada kesalahan kata pada cerita yang aku tulis, dan jangan ragu untuk mengingatkan.
Terima kasih atas perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing My Life | Na Jaemin
Teen Fiction❝When we're about to go home.❞ © nanaaheng October 25, 2021