Assalamu'alaikum temen-temen...
Semangat buat kalian untuk baca cerita ini ya.Kalian hari ini udah bersyukur belum?
Jangan lupa untuk follow, vote dan komen disini...
SELAMAT MEMBACA >_< ❤
•
•
•
"Gera gak pinter, bunda. Makanya Mama papa gak sayang sama Gera" ucap seorang anak kecil yang bernama Gera itu.
Wajahnya lesu tatkala mengingat hal hal mengenai keluarganya.Seorang wanita cantik yang berumur kisaran 35th itu tersenyum hangat menanggapinya. "Kata siapa Gera gak pinter? Gera pinter kok, ya kan, ci?"
Cici mengangguk kuat menanggapinya. "Gera itu pinter, yang gak pinter itu Cici, hehehe"
Ucapnya lalu diiringi gelak tawa darinya tetapi tidak untuk Gera dan ibundanya. Walaupun Gera tak bisa melihat, ia yakin bahwa sekarang Cici ada dihadapannya."Cici nggak boleh ngomong gitu. Cici kan selalu Dapet peringkat satu dikelas" ucap Gera kecil.
"Itu hasil nyontek Cici, ge" jawabnya.
Ibundanya yang mendengar bahwa Cici menyontek itu mengerutkan keningnya tanda tak suka.
"Cici nyontek?" Tanya bunda. Lalu cici mengangguk
"Ci... Cici gak boleh nyontek yaa. Kalau nyontek itu kan do..."
"Sa.."
"Pinter anak bunda. Jangan nyontek lagi ya, sayang?" Ucap Ibunda Cici yang bernama Rosa itu.
"Siap bunda" jawab Cici seraya tangannya menghormat kepada bunda nya.
.
.
.
.
.Namanya ALGEBRA DIANDRA, biasa di panggil Gera. Seorang cowok yang memiliki kekurangan tak bisa melihat atau disebut tunanetra.
Ia memiliki orangtua yang tak menyayanginya, namanya bapak Ardi dan ibu Nida. Sejak Gera dilahirkan orangtuanya tak pernah mau mengasuhnya. Mereka malu punya anak buta seperti Gera. Ia akhirnya diasuh oleh tetangganya. Namanya ibu Rosa. Selang 2 Minggu, ibu Rosa melahirkan anak perempuan yang diberi nama CITRA ANTIKA biasa dipanggil Cici.
Mereka kini sudah berusia 8th. Cici sekarang sudah menduduki bangku kelas 3 SD. Dan Gera, ia tak sekolah seperti Cici. Ia malu dengan keadaannya saat ini. Bagaimana jika ia diejek oleh teman-temannya disekolah? Ia pasti hanya bisa menangis pikirnya.Padahal sudah ada Cici yang selalu menjaganya. Cici akan melawan orang-orang yang berani mengganggu Gera dan keluarganya. Tapi tetap saja, Gera masih tak ingin bersekolah.
Jika waktu mengambil rapor Cici tiba, Gera akan ikut bunda Rosa kesekolahan Cici untuk mengambilnya. Katanya, ia ingin mendengar anak-anak lain sedang bermain.
Cici juga senang jika Gera ikut datang, ia akan mengajak Gera ke taman sekolah dan menceritakan setiap peristiwa di sana.
.
.
.
.
.
Gimana nih temen temen? Seru nggak??❤
Jangan lupa untuk selalu follow, vote dan komen disini...
Follow juga akun insta:@henyryntBye gaisss ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEBRA
Teen Fiction[DIWAJIBKAN UNTUK FOLLOW AKUN INI] sejauh mata memandang, hanyalah kegelapan yang dirasakan. Seorang lelaki tunanetra yang menyedihkan dan tak berangsur membahagiakan.