Gadis itu menatap gedung sekolah di depanya dengan perasaan ragu. Setelah sekian lama, ia kembali menginjakan kakinya di kota ini
Ia memantapkan kakinya untuk masuk ke pekarangan sekolah. Sepanjang perjalanan, semua mata memusatkan pandangan padanya. Gadis berparas cantik serta lesung pipinya mampu menarik perhatian. Maresa diperhatikan Gadis itu hanya menunduk, ia tidak terbiasa akan hal seperti ini. Tiba-tiba.....
Braakk...
" Aduhh..." gadis itu mengusap dahinya. Akibat berjalan dengan menunduk ia menabrak punggung seseorang pria
Seseorang itu berbalik melihat siapa yang telah menabraknya tadi
" Kalo jangan di pake matanya!" pria itu terlihat kesal karena dokumen yang ia bawa jatuh berceceran
" sejak kapan jalan pake mata?, jangan ya pake kaki"
Pria itu hanya memutar bola matanya malas. Bukanya meminta maaf gadis didepanya itu malah mengoceh tidak jelas
" terserah lo" pria itu berbalik hendak pergi tetapi...
" satria"
Satria berbalik dengan raut wajah yang bingung kenapa gadis itu mengerti namanya, satria menatap gadis itu menelitinya. Sepertinya ia belum pernah melihat gadis itu disini
" Boleh tanya dimana ruangan kepala sekolah? Gue anak baru disini"
" lo anak baru disini, tau darimana nama gue satria?"
Gadis itu terlihat terkejut tapi buru-buru menetralkan wajahnya itu
" E-eee itu... gue baca name tag lo"
" ooh, ayo ikut gue"
" Huffftt Untung aja" batin gadis itu
Satria mengantar gadis itu menuju Ruang kepala sekola, kebetulan ia juga akan kesana. Statusnya yang merupakan ketua osis SMA Merdeka membuatnya sering mondar-mondir di ruang itu. Satria juga dijuluki Most Wanted disekolah karena ketampananya itu
Tok.. tok.. tok...
" Assalamualaikum"
" ya masuk"
Satria menyodorkan dokumen yang ada ditanganya " Ini pa, Dokumen anak osis tahun 2019 "
" Baik terimakasih, satria"
" kalo begitu saya pamit dulu pak" kepala sekola mengangguk
Kini tersisa 2 orang disana. Kepala sekola itu mendekat ke arah gadis itu dan memeluknya erat
" kau kembali?, om nggak percaya ini."
Gadis itu terkekeh sembari mebalas pelukan pria dewasa didepanya yang merupakan pamanya ini
" udah, sekarang dimana kelas yang akan aku tempati"
" mipa 4"
Gadis itu mengangguk "okee... Hmm om, boleh minta sesuatu?"
" yaa... Katakan saja, apapun untuk keponakan kesayanganku ini"
Lagi-lagi gadis itu terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Pamanya ini sedikit berubah. dulu ia sangat dingin, apa yang terjadi pada pamanya itu sehingga sikapnya berubah?
" Tutup identitas ku"
" I know, kau tenang saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
القصة القصيرةFollow dulu sebelum membaca Takdir yang dituliskan Tuhan merupakan hal terbaik dalam hidup kita, walau terkadang yang terbaik itu tak selalu indah.