Bagian 4 : Perempuan itu kuat, semua orang tau itu💉

101 1 0
                                    

"Dokter sebaiknya pulang dan istirahat, dokter kayaknya capek banget kelihatannya" Viona menoleh menatap seorang perawat yang berjalan disampingnya.

"Ahh.. Nggakpapa, lagiankan besok weekend, jadi ada waktu buat aku istirahat besok" Viona tersenyum pada perawat itu.

"Shift malem yah?" Tanya Viona.

"Iya hehe" Perawat itu tertawa kecil menanggapi pertanyaan Viona.

"Yaudah, aku masuk dulu"

"Iya dok" Viona berjalan ke arah ruangannya lalu duduk di sofa yang ada di ruangannya itu. Dia membaringkan tubuhnya di atas sofa dan memejamkan matanya.

Tokk.. Tokk..

Viona membuka matanya pelan. Dia berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya.

"Ngapain?" Viona menatap aneh lelaki yang berada di depannya dan bertanya.

Tanpa menjawab, lelaki itu menyodorkan sebuah paper bag padanya. Viona menatap paper bag itu lalu membuka lebar pintu ruangannya.

"Masuk" Selesai mengucapkan itu, Viona masuk dan duduk di sofa yang tadi. Lelaki itu juga ikut duduk di samping Viona.

"Pasti belum makan" Viona yang sedang menyandarkan tubuhnya nyaman di sandaran sofa, menoleh.

"Tadi gue dari ruangan Karin dan liat lo masuk ruangan. Sekalian nengok, pasti baru selesai operasi kan?" Viona menatap lelaki itu lekat.

"Saya.."

"Lo - gue aja, kita seumuran dan kita pernah temenan. Walaupun nggak deket" Viona bingung dengan ucapan itu.

"Makan aja itu, nggak ada racunnya. Habis makan trus istirahat"

Viona membuka paper bag itu. Disana sudah ada satu botol air mineral dan juga ada soto ayam beserta nasi yang di pisahkan di dalam paper bag itu.

"Makasih, Karel" Viona berjalan ke arah lemari kecil yang berisi perlengkapan makannya. Dia mengambil dua mangkok dan juga dua sendok serta dua gelas, lalu berjalan kearah semula.

"Gue udah makan, lo aja" Karel mengucapkan itu ketika melihat barang-barang yang dibawa oleh Viona.

"Kok.. Lo tau makanan ini..."

"Ahhh.. Hanya kebetulan kok" Ucap Karel tertawa canggung sedangkan Viona menatap aneh pada Karel yang mengalihkan pandangannya.

"Lo nggak pulang?" Tanya Viona.

"Astaga udah jam 2 pagi. Lo habis ini mau pulang kan?" Viona mengangguk menanggapi ucapan Karel.

"Bareng aja" Viona menghentikan aktifitas makannya dan menatap Karel.

"Hm? Gue bawa mobil kok. Lagian kalo nggak bisa gue bisa jalan kaki, Apartement gue deket kok dari sini" Viona menatap Karel dalam.

"Lo nggak boleh bawa mobil, kan dari begadang. Dan perempuan nggak boleh jalan sendiri jam segini" Ucap Karel.

"Lo juga begadang" Ucap Viona tak kalah.

"Tapi gue laki, lebih kuat" Viona menatap tajam Karel.

"Jadi lo pikir perempuan itu lemah? Iya?" Viona menatap Karel dengan tatapan menantang membuat Karel tertawa kecil.

"Nggak kok. Perempuan itu kuat, semua orang tau itu" Ucap Karel, membuat Viona bungkam.

"Cepet selesain makanannya, gue tunggu di depan" Karel beranjak dari duduknya dan meninggalkan Viona yang sedang menatap Karel dengan tatapan yang sulit diartikan.

✚💉✚

"Makasih Rel, maaf udah ngerepotin" Viona baru saja keluar dari mobil Karel dan berbicara lewat jendela mobil.

DOCTOR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang