Bagian 5 : Maaf sebesar-sebesarnya 💉

104 2 0
                                    

"Dokter maaf menghubungimu disaat weekend" Seorang perawat mengucapkan itu ketika mereka baru saja keluar dari ruang operasi.

"Tidak apa-apa" Ucap Viona pelan.

Kini mereka masuk di ruang khusus dokter bedah umum.

"Kelainan jantung bawaan" Ucap Viona membuat semuanya menoleh.

"Kita tidak bisa menutup jantungnya sekarang. Jantungnya terlalu bengkak" Viona mengurut pelan dahinya.

"Saya akan meminta dokter Anestesiologi untuk menjadwal ulang operasi kedua pasien dok" Viona menatap Aron.

"Ya. Itu yang harus kamu lakukan sekarang" Ucap Viona tersenyum.

"Baiklah, kita akan mengoperasi Aletta setelah sudah tidak ada pembengkakan lagi" Putus Viona. Semua yang ada disitu mengangguk.

"Kerja bagus semua" Viona berpamitan lalu berjalan keluar.

"Mau makan malam bareng?"

"Astaga!!" Viona memegang dadanya saat mendengar suara itu ketika dia keluar ruangan.

"Yuk makan?" Panggil lagi.

"Nggak bisa Yud, gue ada rawat jalan besok pagi. Jadi gue harus pulang sekarang buat ngisi tenaga" Viona memasuki Lift lalu melambaikan tangan pada Yuda yang tengah kesal.

✚💉✚

"Karel"

"Lisa.."

"Gue denger, Karin masuk rumah sakit yah? Sakit apa dia? Nggak parah kan?" Karel menatap wanita yang masuk diruangannya tanpa izin dulu itu.

"Nggakpapa, udah mendingan juga" Jawab Karel seadanya. Dia kembali fokus dengan pekerjaannya.

Hening untuk beberapa saat, sampai Karel mengangkat suara membuat wanita didepannya menatap Karel.

"Ngapain disini?" Itulah yang dilontarkan Karel.

"Emang nggak boleh? Kan di depan nggak ada tulisan, nggak boleh masuk" Lisa mengambil air mineral yang ditaruh di meja itu lalu meneguknya.

"Cassie mana?" Tanya Karel.

"Diambil bapaknya tadi pagi" Jawab Lisa seadanya. Wanita itu mengambil rokok dari dalam tasnya dan mengeluarkan korek api.

"Masukin lagi tuh rokok" Ucap Karel sambil menatap tajam Lisa.

"Serba salah gue" Lisa menaruh asal rokok itu ke dalam tasnya.

"Gue stres tau nggak" Karel berhenti membaca dokumen lalu menatap Lisa yang menatap kosong didepannya.

"Bagas udah punya pengganti gue. Ck, dia emang udah punya pas masih bareng gue juga! Udah main fisik, selingkuh. Apa coba yang kurang? Fisik dan mental gue terganggu karena dia!! Nyesel gue nikah sama dia" Lisa memejamkan matanya sambil bersandar di sofa.

"Kalo lo nggak nikah sama dia, Cassie nggak bakal ada" Ucap Karel menanggapi.

"Bagusnya gue tetep jadi Single Mom ato cari Papi baru buat Cassie Rel?" Kini Lisa menatap lekat Karel yang sedang menatapnya.

"Terserah lo" Jawab Karel membuat Lisa mendengus sebal mendengar pendapat yang sangat tidak membantu baginya itu.

"Gue mau meeting, lo mau disini terus?" Karel mulai berdiri dari duduknya.

Lisa tidak menjawab, wanita itu malah membaringkan tubuhnya di atas sofa ruangan Karel tersebut.

"Masuk ke kamar aja, jangan disitu" Lisa kembali tidak menjawab ucapan Karel.

DOCTOR✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang