《---》
*Plakk
Sebuah tangan melayang pada sebelah pipi [name]
*brukk
" DASAR ANAK BODOH! "
*happ
Tangan wanita yang berdiri dihadapan [name] menarik tangan [name] dengan kasar, hingga [name] yang terduduk terpaksa mengikutinya." ampun.. bu.. "ucap [name] memohon pada wanita yang meriknya dengan kasar.
" kau melukai anakku! dasar kurang ajar! "Wanita itu membuka pintu sebuah ruangan, lalu mendorong [name] kedalam ruangan itu dengan melemparnya kasar.
" jangan harap kau akan keluar dari sini! dan jangan harap kau akan makan malam ini! dasar sialan! "
*bruk
Pintu itu dikunci.
Kini [name] seorang diri didalam ruangan yang gelap.Air mata kini mengalir membasahi pipi [name].
" hiks.. hiks.. "
[Name] membungkuk memeluk kedua kakinya.
" ayah.. aku tidak tahan.. kenapa ayah meninggalkanku sendiri pada wanita kejam itu.. "
" aku sudah capek seperti ini ayah.. "
" aku ingin tinggal bersama ibu.. bukan bersama wanita kejam itu.. "
" hiks.. "
[Name] mulai membaringkan dirinya dilantai
Tanpa alas, membuat [name] merasa dingin.Tangannya mengelus pelan pipinya yang ditampar oleh ibu tirinya
Meninggalkan bekas memar samar di pipinya.[Name] perlahan terlelap, sambil dengan air matanya yang mulai berhenti menangis
Walau pun dengan lantai yang dingin, [name] bersyukur, setidaknya ia masih diberikan tempat untuk dirinya tidur.Masih didalam sebuah ruangan, setidaknya tidak berada di teras luar, itu pasti sangat dingin..
[Name] perlahan terlelap, lalu tertidur dengan pipinya yang masih basah terkena air matanya.
《---》
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 || 𝓢𝓪𝓷𝔁𝓾 𝓗𝓪𝓻𝓾𝓬𝓱𝓲𝔂𝓸 ||
Fantasy" Sejauh apapun kita berpisah, jika memang berjodoh, takdir akan mempertemukan kita kembali " Perpisahan antara [name] dan Sanzu yang cukup lama Mereka berpikir perpisahan mereka itu adalah pertemuan terakhir mereka berdua Namun, Suatu hari mereka d...