" nih makan "ucap sanzu, lalu memberikan kantong yang berisi makanan pada [name].
" hah? "bingung [name]
" kamu dikurung gini, pasti gak makan, iya kan? "Lanjut sanzu.
[Name] cengar cengir, lansung membuka isi kantong itu, dan mengeluarkan kotak makanan.
" huhu.. makasih loh, tau aja aku belum makan "cengir [name].
" iya, makan gih "ucap sanzu, lalu mengacak acak rambut [name].
" iya iya "
[Name] langsung membuka kotak makanan itu, lalu memakannya.
" maaf ya, aku cuma bisa bawa ini "ucap sanzu menatap [name] dalam.
" hm- iyaa gapapa ini cukup kok "jawab [name] dengan pipinya yang mengembung karena penuh nasi.
" hm "gumam sanzu sambil tersenyum.
Melihat [name] makan lahap seperti itu, membuat gemas sanzu melihatnya.
[Name] makan dengan lahap, mungkin saja tidak makan dari kemarin, membuat [name] sangat lapar.
Senang melihat [name] kembali tertawa, namun sanzu kasihan pada [name], melihatnya harus terpaksa tertawa dengan keadaannya seperti ini..
Sanzu hanya bisa membantunya disaat seperti ini saja..
[Name] tidak mengijinkannya untuk membalas perbuatan ibu tirinya itu..
Sifat [name] yang seperti ini membuat sanzu menyukainya..
---
" bye bye sanzu "lambai [name] pada sahabatnya yang sudah berada diluar kamarnya.
" bye bye "balas sanzu.
" hati hatii sanzu, jangan tawuran muluu, kerjain tugasmu dirumah, pasti numpuk dirumah "ucap [name] sambil menyandarkan tangannya dijendela.
" huh? kok tau? "Sanzu menoleh, menatap sahabatnya itu.
" haha iya dong "jawab [name] cengar cengir.
Sanzu tersenyum, melihat sahabatnya tertawa seperti itu.
Senyumannya lembut sekali..
yah.. walaupun memar di pipinya itu mengganggu wajah mulus sahabatnya.
Tetapi, [name] tetap terlihat cantik!Sanzu mengakuinya!
Sanzu senang melihat [name] seperti ini!
" hahaha, aku pergi dulu ya "ucap sanzu, lalu memalingkan wajahnya yang memerah.
" hahaha, dadah "sahut [name].
Melihat sahabat kini sudah melainkan jauh dari pandangannya, [name] segera menutup jendela kamarnya, dan menguncinya.
" haha.. "
[Name] kemudian, berjalan menuju kasurnya, lalu merebahkan dirinya diatas kasur.
[Name] menenggelamkan kepalanya di bantal.
" setidaknya, aku lebih tenang sekarang "ujar [name] pelan.
Semenit kemudian, [name] mulai terlelap.
Tidur, walaupun hanya untuk sebentar, saja sudah cukup.[Name] pasti akan disuruh suruh oleh ibu tirinya nanti..
yah.. untung makan dan tempat tinggal, setidaknya ini belum masalah besar bagi [name]...
tapi lama-lama kaya gini [name] juga capek..
...
---
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 || 𝓢𝓪𝓷𝔁𝓾 𝓗𝓪𝓻𝓾𝓬𝓱𝓲𝔂𝓸 ||
Fantasy" Sejauh apapun kita berpisah, jika memang berjodoh, takdir akan mempertemukan kita kembali " Perpisahan antara [name] dan Sanzu yang cukup lama Mereka berpikir perpisahan mereka itu adalah pertemuan terakhir mereka berdua Namun, Suatu hari mereka d...