「 1 」

62 9 0
                                    

*BRUKK


" BANGUN! "

Teriak ibu tiri, sambil menendang pintu ruangan itu.
Membuat [name] yang masih tertidur terpaksa terbangun karena terkejut.

[Name] membuka matanya perlahan, lalu mulai bangun dan duduk
Sambil mengucek kcek matanya.

" CEPAT BANGUN DASAR PEMALAS! CEPAT SIAPKAN MAKANAN! YUTA BELUM MAKAN! "

" KAU SENGAJA BANGUN TELAT AGAR YUTA TIDAK MAKAN HAH!? "

" DASAR KAU MEMANG ANAK SIALAN! "

Ibu tirinya cepat menarik tangan [name] kasar
[Name] lansung berdiri dan mengikuti ibu tirinya terpaksa.

" a-aw.. bu.. Pelan pelan "[name] mencoba melepaskan tangannya dari tangan ibu tirinya.

*brugg

Namun nihil usahanya tidak berhasil, usahanya tersebut malah membuatnya terjatuh.

" SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN!? KENAPA MALAH DUDUK SEPERTI ITU!? KURANG AJAR!? "

*plakk

" aw.. "Tangan ibu tirinya sekali lagi melayang pada pipinya, dan itu terasa sakit, terlebih ibu tirinya menampar pipinya ditempat yang sama seperti tadi malam.

Air mata [name]pun muali mengalir, menetes pada baju tidurnya.

" Cih. "

" Dasar lemah. cepat siapkan makanan, dan selagi menelfon ayahmu, jangan tampakkan sebelah pipimu itu! "

Wanita itupun lansung meninggalkan [name] yang masih terduduk sambil menangis.

" setidaknya untuk bertahan hidup, aku harus mendengarkan perkataannya "

[Name] berdiri, mengelap air matanya
Dan lansung berjalan menuju dapur
Dan memasak.

" setidaknya, aku akan melihat ayah nanti "ujar [name] lalu tersenyum.

---

" hey [name]! " sapa seseorang dari belakang [name] yang masih memasak.

[Name] menghiraukan suara itu.

" cih. Sombong sekali. "

" kau pasti menyembunyikan wajah jelek mu itukan? "

" haha, aku tau, kau habis ditampar ibukan? "

" kasihan sekali, kau memang ditakdirkan untuk menjadi pembantu disini "
Ucap seorang wanita itu dengan nada merendahkan.
Ya. Itu Yuta, anak perempuan dari ibu tiri [name]. Anak ibu tiri dengan suami pertamanya.
Saudara tiri [name].

" ya "
" aku pasti akan keluar dari sini secepatnya "
Jawab [name], yuta menoleh.

" hah? "Ucapnya.

" aku akan pergi dari rumah ini. "Sahut [name].

" huh.. Kau pikir semudah itu kau bisa kabur dari kami? Hahaha.. "

" kau itu adalah pembantu tetap disini "

" jangan harap pernah kabur dari rumah ini "

...

" lagian.. kalau kau kabur, kau pasti akan pergi kerumah ibumu yang penyakitan itu "lanjut yuta.

[Name] menoleh
" kenapa? ada masalah jika ibuku sakit? akan bagus jika aku bersama ibuku, aku akan merawatnya hingga sembuh, dan akan membalas perbuatanku beserta ibumu selama ini. "

" hahah.. itu cuma mimpi [name].. ibumu itu sakit parah, mungkin sebentar lagi ibumu akan mati "

Mendengar ucapan yuta, [name] menatap wanita itu tajam.

𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 || 𝓢𝓪𝓷𝔁𝓾 𝓗𝓪𝓻𝓾𝓬𝓱𝓲𝔂𝓸 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang