yok siap siap dulu, sebelum kita lanjut.
plot twist in aja gak sih nanti, biar kalian kaget, enggak tau sih kaget atau enggak👍
•••
kedua putra kembar dari keluarga Wong yang terkenal itu, berjalan beriringan di koridor panjang sebuah gedung yang tengah mereka sambangi. di belakang keduanya mengikut 6 pengawal sekaligus yang menjaga ketat demi keselamatan keturunan penting dari keluarga Wong tersebut.
Wong Lucas, dan Mark Wong adalah, kedua putra seorang pengusaha senjata api ilegal yang melakukan produksi besar besaran tanpa izin negara, namun selama ini aparat negara disana sama sekali tidak bisa mengendus pekerjaan haram yang di lakukan oleh keluarga Wong, karna yang media tau keluarga Wong memiliki usaha besar di bidang teknologi.
jadi selama 50 tahun usia usaha yang dijalankan keluarga Wong sama sekali belum terbongkar seluk beluknya, jangankan tercium keluar masyarakat, bahkan masyarakat negara saja berpartisipasi dalam penjalanan usaha ini.
polisi pun sebenarnya sama liciknya, polisi itu hamanya negara, mengapa banyak sekali bandar narkoba yang bisa memasukkan berang haram itu ke dalam negara itu karna izin yang terjadi antara polisi dan juga bandar narkoba yang memberikan tip agar para polisi tidak mengacau.
polisi itu hanya manusia biasa, di lempar segepok uang di wajahnya pun mulutnya akan terkatup.
Lucas melirik adik kembarnya, dan merebut paksa benda persegi yang sedari tadi Mark genggam, Mark berhenti ketika ponselnya diambil tanpa izin.
"berikan padaku kembali" pinta Mark, mengadahkan tangannya meminta ponsel mahal itu untuk di kembalikan.
Lucas menatap wajah adiknya beberapa dekit sebelum tatapannya kembali menatap ponsel di tangannya sekarang, Lucas terkekeh "kau ingin ini?" Lucas kini bertanya sembari menggerakan ponsel Mark, sebagai jawaban Mark mengangguk dengan dagu terangkat angkuh.
mata Mark membulat histeris, suara dentuman benda jatuh di lantai membuat mulutnya terbuka tidak percaya, Mark menggeram, menggepalkan kedua telapak tangannya melihat ponselnya di banting begitu saja, Lucas sang pelaku pembantingan ponsel itu hanya menggidikan bahu dan lanjut berjalan tidak peduli jika Mark akan marah, karena Lucas tidak peduli, salah Mark jika memang begitu.
sebab Lucas sudah jengah dengan apa yang di lakukan Mark sepanjang perjalanan, pemuda satu rahim dengannya itu hanya fokus bermain hp tidak pernah mendengarkan apa yang sudah di rencanakan, sepertinya Lee Haechan itu lebih penting di banding kelanjutan dalam usaha yang di jalankan keluarganya.
3 pengawal lainnya mengikuti Lucas dan 3 lainnya bersama Mark yang masih diam di tempat memandang dengan api kemarahan dalam matanya, tidak rela jika ponselnya di rusak begitu saja.
"brengsek, kau merusaknya, bodoh!" teriak Mark tidak peduli jika dia tengah berada di kantor orang lain untuk menjalani misi yang di pinta oleh ayahnya, sebuah misi rahasia yang melibatkan kedua pengusaha dengan produk produk kotor mereka.
•••
kaki jenjang tersebut melangkah dengan langkah lebar bunyi ketukan sepatu pantofel terdengar berirama, wajahnya kelewat serius, dengan iPad di tangannya pria itu menghela nafas berat.
kepalanya berdenyut sakit menginggat peristiwa tadi ketika ia bertemu dengan ayahnya di ruangan pribadi lelaki paruh baya tersebut.
"Bodoh, penyamaran mu bisa terbongkar, statusmu akan di kulik habis oleh pihak negara, kau akan menghancurkan bisnis ini!" sentakan kasar ayahnya dengan nada tinggi membuat lelaki dewasa itu sedikit bahkan tidak segan segan pria itu melemparkan buku tebal yang tergeletak di meja dan menampar wajahnya dengan itu.
Rasa panas tamparan buku tebal itu masih membekas, juga harga dirinya yang tergores akibat umpatan sang ayah yang benar benar meremehkannya.
Jeno berjalan cepat, melewati ruangan ruangan karyawan, sapaan para bawahan tidak dia hiraukan, membelokkan langkahnya menuruni tangga, Jeno melonggarkan dasi yang terasa mencekik leher.
iPad yang dia genggam, terlempar begitu saja ketika seorang lelaki menabrak tubuhnya dengan kuat sampai Jeno melepas genggaman pada iPadnya.
tubuh mungil pria itu menabrak hidungnya, Jeno tidak menghiraukan pria yang mengusap dahinya, yang Jeno perhatikan adalah iPadnya, pria itu menabrak dengan sengaja bahu lelaki yang membuat iPadnya jatuh, Jeno mengambilnya dan mengecek elektronik penting tersebut, takut error ataupun mati.
"ck! hei tuan, kau tidak ingin bertanggung jawab atas kecelakaan ini!" sungut lelaki itu mendengus sambil menggerang, sepertinya ini adalah hari tersial.
Jeno tidak mendengarkan dan masih mengotak atik iPadnya, helaan nafas lega keluar setelah iPadnya menyala kembali walau pada screenya terdapat retak retak tidak beraturan, lantas pria itu bangkit dan buru buru berjalan lagi.
Mark Wong, lelaki itu berjinjit sambil mengepalkan tangannya "bajingan, kau ingin mati!" tukasnya tidak main main.
"kau tidak tau aku siapa?! putra Wong, Mark Wong, kau dengarkan tidak tuli, jika kau tuli sayang sekali sepertinya kau harus mati" lanjutnya lagi.
Langkah Jeno terhenti, tubuhnya berputar, Mark menghentikan ucapannya ketika orang yang menabraknya atau mungkin lebih tepatnya orang yang dia tabrak tapi merasa seperti Mark yang di tabrak, berhenti.
"Kau ingin apa dari pertanggung jawabanku? Lalu apa aku harus peduli jika kau anak tuan Wong, sekaya dan sekejam apapun keluargamu, itu tidak bisa membuat diriku takut" tegas Jeno dengan accent spanish kentalnya, lalu memggelengkan kepala, kembali ke arahnya berjalan dengan cepat dia tidak ingin mendengar cemoohan ayahnya lagi jika terlambat.
Mark diam tidak berkutik, alisnya mengerut tajam, seorang pria berani mengatakan hal seperti itu padanya, terlalu berani sampai sampai Mark ingin bermain sedikit dengan pria berkemeja hitam dengan hidung bangir besarnya yang cukup menggoda.
"lihat saja nanti, kau akan kubuat tunduk!" monolognya.
•••
Jadi ini latarnya di amerika gais, dan jeno itu accentnya spanish jadi kalo ngomong inggris nadanya spanish, soalnya gue mikir kalo jeno ngomong pake accent british aja damagenya kan maen.
#bukanmaen
Nomark dulu ketemuan, baru wooncas
KAMU SEDANG MEMBACA
Manly & Agresif bottom! Nomark ft Wooncas
FanfictionNomark and Wooncas pairing. Rowoon x Lucas Jeno x Mark LuMark bottom