kelab

4.8K 491 40
                                    




Lucas memasuki ruangan besar dengan aroma maskulin yang menyengat ketika kakinya melangkah masuk kedalam ruangan tersebut, kursi kebesaran yang berada membelangkangi dirinya menyambut.

Lucas berdiri dengan sebuah map di tangannya, meletakan map itu di meja kaca dan mengetuk meja itu beberapa kali, sampai kursi yang diisi oleh seseorang berputar dan memperlihatkan sosok lelaki dengan tuxedo abu abu, juga sebatang rokok yang ter selip pada belah bibir tersebut, asapnya mengudara namun terhancurkan aromanya karna kalah dengan aroma kuat ruangan ini.

sebuah tanda nama besi yang berada di meja pria itu memberi informasi bahwa lelaki yang tengah berhadapan dengan Lucas bernama-Kim Rowoon-.

sebuah lengkungan indah menyapa Lucas, seolah memberikan kalimat selamat datang pada putra sulung Wong, yang terkenal akan pria yang enggan basa basi.

manik hitam pekat milik Rowoon seakan tengah memindai, memperhatikan secara intens tubuh proposional Lucas yang terbalut di balik pakaian formal.

"aku tidak tau kalau kau se sempurna ini?" ujar Rowoon, mengangkat putung rokoknya lalu meniupkan asap kearah Lucas.

Lucas diam, sepertinya Rowoon mengabaikan fakta tentang Lucas yang pastinya sudah di ketahui.

menyadari ketidak sukaan Lucas dengan pembicaraan aneh ini, Rowoon terkekeh dan bangkit dari tempatnya.

"jangan terlalu tegang, rileks saja aku tidak akan menjilatmu, tapi tidak tau kalau di ranjang, hm?".

"tapi aku tidak tertarik untuk satu ranjang bersama mu" balas Lucas, tawa sumbang pria tampan itu mengalun begitu saja, mungkin ini terdengar lelucon yang mengelitik perut sampai sampai Rowoon mengusap matanya yang akan menitikkan liquid bening karna humornya yang begitu rendah.

"jawaban yang aneh, aku juga tidak akan satu ranjang denganmu, jangan berkata seolah olah kau tidak tau jika aku sudah memiliki kekasih" tukas Rowoon, Lucas hanya diam bersidekap dada.

"seharusnya kau juga tidak perlu menganggap serius ucapanku, lebih baik tanda tangani kerja sama kita lalu, kau kirimkan sebanyak 70 ton sabu, ke tempatku harus cepat karna ini hampir terlantar".

pria tampan itu lalu mengambil bolpoinnya dan membuka map yang di letakkan Lucas, menandantangani kertas kerja sama tersebut, lalu duduk kembali "sudah selesai, kan itu mudah".

"ya" Lucas mengambil map tersebut untuk mengeceknya, setelah melihat tanda tangan sah dari Rowoon tergores di lembar kertas itu, Lucas berbalik pergi tanpa kata kata pamit untuk sekedar rasa sopannya pada pemilik gedung ini, karna tugasnya sudah selesai dan Lucas ingin cepat cepat menyelesaikan hal ini sampai tuntas.

sampai pemasokan produksi barang barang yang di butuhkan selesai, maka Lucas tidak perlu berurusan dengan Rowoon atau pun bawahannya.

kedua mata itu memandangi pintu ruangan yang sudah tertutup kembali setelah Lucas keluar, Rowoon meletakkan kedua tangannya di meja menopang dagu menatap pintu tersebut, sudut bibirnya tersungingg.

"aku tidak percaya, dia semenarik itu" gumam Rowoon, menginggat bagaimana Lucas menatapnya tanpa minat dengan kedua obsidia bulat mengintimidasi tersebut.

sepertinya Rowoon mulai tidak waras karna pria tadi, lelaki itu tertawa pelan "oh ayolah, kau mulai gila rowoon" monolognya.

•••

"Haechan, kenapa kau cantik sekali" bisik Mark memeluk tubuh Haechan, dengan kedua tangan yang bergerak meremas bokong sintal milik si pemuda tampan.

Manly & Agresif bottom! Nomark ft WooncasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang