Chapter - 8 〔 fever 〕

1.3K 297 36
                                    

.

.

.

- - -

Pagi ini lisa sedang berkutat didapur untuk membuat sup pereda pengar. Untuk dua remaja tuannya ini. menyiapkan dua mangkuk. mangkuk pertama ia beri pada soobin yang sudah duduk di meja makan dengan kepala tertunduk di atas tumpuan kedua tangannya, sedangkan mangkuk ke 2 lisa akan mengantarkan nya pada yeonjun dikamarnya.

Tuk.. Tuk..

Lisa mengetuk meja yang langsung mendapat perhatian dari soobin "dimakan dulu sup nya"

"Thanks"

Ingin menyentuh sendok namun ditahan lebih dulu oleh lisa. "Tunggu. Soobin kamu cuci muka sama sikat gigi dulu biar fresh"

"Ck. apaan sih. gue bukan bocah"

"Jangan disuruh dulu baru mau, itu namanya kamu bocah soobin"

Soobin memijit plipisnya kemudian berdecak kesal "Ck. iya-iya"

Lisa tersenyum tipis. tumben nih nurut?

"Kalau gitu saya ke atas dulu kasih sup buat yeonjun"

"Eh tunggu" Soobin menahan tangan lisa yang membuat si gadis bingung "Nih gue balikin dompet lo. Eum... Semalem kita gak pake speser pun, gue berani sumpah. lo bisa cek kartu ayah kalo gak percaya. Gue tau ayah mantau, jadi gue gak mau ambil resiko. thanks"

Lisa hanya mengangguk tersenyum menatap soobin. kemudian berlalu meninggalkan soobin yang mematung dengan tangan yang masih menggantung diudara. Sebelum sebuah tangan menggenggam tangannya balik.

"Salam dari binjai"

Tangan kiri soobin yang bebas melayangkan jitakan kekening beomgyu yang refleks berteriak.

"SAKITTTT TITAN TANGAN LO GEDE ANJING"

"Lo ngagetin bego"

"Jantung lo lemah sih kata gue, besok paling jantungan. gws. btw bin lo gemes PIPI NYA KAYAK BABI WARNA PINK AWOKAWOK"

Soobin menangkup kedua pipinya "Pergi anjing. gue mau makan"

"Santai sie. makan mah makan aja napa sie" Cibir beomgyu yg mulai memasuki area dapur.

"Jamet kuproy lo!"

"MANG NAPA SIE. RIBET BENER HIDUP ENTE, NI KAN HIDUP NGANA"

Dan terjadilah perang mulut dari arah dapur dan meja makan.

"BANG SOOBIN! BANG BEOMGYU! LO PADA MAU GUE HAJAR? ganggu bener anjir gue kan lagi berusaha ngambis biar jadi rivalnya si taehyun."

"Ngomong apa lo barusan"

Taehyun berdiri di ambang pintu sambil berkacak pinggang. menatap hueningkai tanpa berkedip.

"E–eh maksud gue bang taehyun bang maap" hueningkai menggaruk tengkuknya canggung. Memang dari semua abangnya taehyun yang paling ditakuti entah itu dari yang paling tua sekalipun.

-

-

-

"Ganggu. ngapain?"

Ingin menjawab namun tenggorokan nya terasa tercekat. Tidak lihatkah manusia ini bahwa dirinya sedang membawa sup ayam?

"Itu—"

"To the point."

"Saya buat sup pereda pengar" Buru-buru lisa meletakkan sup tersebut di atas meja "Saya permisi"

Lisa dengan cepat berjalan menuju pintu, sebelum ada suara mengintrupsi yang terpaksa membuat langkahnya terhenti. lisa mengumpat dalam hati.

"Siapa yang suruh lo keluar?"

"Berbalik"

Lisa memejamkan matanya sebentar lalu berbalik. sebisa mungkin mengontrol ekspresinya agar tidak tegang-tegang amat.

Sementara disana manusia yang sedang menyaksikan pandangan itu tersenyum geli bagaimana ia melihat lisa berdiri dengan raut wajah yang pucat dengan kaki yang getarannya sangat terlihat.

Namun sayang lisa tak melihat senyum itu karena dirinya sedang mengedarkan pandangannya ke arah apapun itu asal jangan sampai pada mata rubah si manusia galak.

"Sini"

"Hah?"

"Gue gak ngulang 2 kali" katanya. Tapi dipikir-pikir kembali Mengapa ia menyuruh lisa mendekatinya? Yeonjun berdehem "Eh gak jadi. lo balik sana. Sakit mata gue"

"A– ah oke"

"Dasar manusia gak jelas!"

.

.

.

Sudah pukul jam setengah dua belas malam namun lisa masih terjaga. Dirinya hanya duduk terdiam dengan memeluk lututnya di ruang keluarga. Memikirkan sesuatu yang belum pasti ada jawabannya.

Air mata yang sudah menggenang hampir saja jatuh saat lisa mengkedipkan matanya. Menghapus air matanya lisa mengecek kembali hp yang tergeletak disamping tubuhnya. ia sudah melakukan itu sejak 3 jam yang lalu.

"Kak lisa~"

Lisa terperanjat saat sebuah tangan melingkar dilehernya dari belakang. Memperhatikan si pelaku yang mulai mengitari sofa untuk duduk disampingnya. Wajahnya terlihat sangat pucat.

"Gue pusing" Hueningkai memeluk dari samping lalu menyandarkan kepalanya diatas pundak lisa.

"Kamu demam kai" Katanya setelah memegang kening orang disandarannya. "Kok bisa demam?"

"Lu tau kan kak tadi sore hujan gede banget. Terus gue keluar nyariin si cimong–"

"Kamu gak bawa payung?"

"Ya bawa dong kak! kalo–"

"Kok bisa demam?"

Hueningkai mengangkat wajahnya menatap kesal sang lawan bicara.

"Dengerin dulu dong ah! gak a6" ucap hueningkai yang mendapat balasan kekehan dari lisa.

"Iya iya maaf. terus kenapa?"

"Gak jadi gue badmood" Kepalanya ia sandarkan kembali di bahu sang gadis. Refleks tangan lisa terangkat mengusap surai hueningkai.

"Terus kak gue dijalan ketemu bang yeonjun yang lagi makan cilok sepuluh ribu sendirian yaudah gue lempar ciloknya. Habis itu gue malah di jorogin ke parit"

Katanya badmood? gmana sie

"Sakitnya gak seberapa kak. Malu nya sampe gue mau pindah planet aja ke merkurius. Gue diliatin orang-orang yang lagi neduh di depan ruko, gue tau banget mereka pada nahan ketawa kak. jahat banget sama dedeq"

Lisa menahan tawanya. pantas saja tadi sore ia mencium aroma yang tak enak dihirup ternyata hueningkai toh alasannya.

"Lu kok ketawa sih kak?"

"Kak lisa gak ketawa. Yeonjun jahat banget ya"

"Emang. jangan temenin"

"Yaudah yuk minum obat dulu terus kekamar"

"Mau ngapain nich?   ͡° ͜ʖ ͡° "

Lisa mencubit lengan hueningkai.

"ADOH! Sakit kak"

"Kamu gak mau kakak kompres?"

"mwuu" Ucapnya yang dibarengi senyuman malu malu kucing.



- tbc -

See you guys 😘






___

Babysitter° 〔TXT x LALISA〕 ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang