A

668 107 12
                                    

"Takemichi-kun!"

"Hina?"
Sang gadis mengulurkan sebuah kotak berbalut kertas kado.

"Ini apa, Hina?"
Walau heran, Takemichi menerimanya dengan hati berbunga.

"Hadiah."

"Ah, Hina! K-kalau kita balikan lagi, g-gimana?"
Tak ingin menggores luka lebih dalam, kamu segera melangkah meninggalkan mereka. Hey, sis! Kamu belum denger jawaban Hinata, lho!

"Benar. Aku ini cuma pelampiasan. Mana mau orang yang lurus, langsung jadi belok, gitu."
Tadinya, kamu berniat mengajak Hinata kencan, tapi malah di suguhi pemandangan tidak mengenakan ―bagimu.

"Emak-emak aja bisa, kok. Tanpa aba-aba pula."
Sebuah tangan merangkul pundakmu, seraya mendekatkan badanmu padanya.

"Ah, elah, ngagetin aja, mayad."

"Mulutmu minta di slepet, ya, dek?"

"Kei-Nii ngamok! Kabuur!"

"Punya adek gini amat!"

"Ada apa, Hi-chan?"
Kini kamu dan Hinata tengah bertemu di sebuah taman dekat apartemenmu. Kamu sudah menyiapkan diri, supaya akhirnya nggak kena mental.

"Aku kasih hadiah ke Takemichi-kun buat nunjukin kalau aku udah move on dari dia, [Name]-chan. Aku juga nolak ajakannya. Kamu nggak perlu khawatir, [Name]-chan. Aku disini buat kamu, kok."
Walau dalam dekapan Hinata, kamu masih dapat mendengar semuanya dengan jelas. Tak lupa ia mengusap belakang kepalamu.

"Kirain aku bakal kena NTR."

"Kita berhasil, Chifuyu!"

"Benar, Baji-san!"

"Ganggu suasana aja kalian!"

"Ampun, Nyai [Name]!!"

THE END!















Eak! Yang suudzon sama Hina mana, nih?

Meng-yuri bersama Hinata udah selesai.

Makasih buat [Name]-san-tachi yang udah ngikutin cerita ini dari awal.

Maaf, kalau ceritanya pendek atau kurang memuaskan.

Jangan lupa baca ceritaku yang lain, ya! Siapa tau tertarik!

Sekali lagi,
Terima kasih banyak dan mohon maaf sebesar-besarnya.

HuangParkLee

11/11/21

Kanojo [Tachibana Hinata]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang