Dirasakannya hembusan angin menerpa tubuhnya. Dingin yang ia rasakan memaksanya untuk terbangun dan membuka mata. Rasa sakit turut menyambut setiap inci tubuhnya.
Hal pertama yang ia lihat adalah sebuah dinding bernuansa pink yang sangat ia kenal. Ya dirinya sekarang sedang berada dikamarnya.
Tidak begitu terkejut mendapati tubuhnya yang telanjang bulat tanpa satu helai kain melilit tubuhnya. Ia hanya merasakan sebuah selimut menutupi bagian bawah tububnya dengan bagian atas yang sengaja dibiarkan terbuka oleh sang pelaku.
Pelaku?
Ngomong-ngomong tentang sang pelaku, dimana pria itu sekarang?
Tanpa berfikir terlalu lama bunyi gemericik air telah memberi ia jawaban atas keberadaan pria itu.berniat bangkit guna menarik selimut semakin keatas agar menutupi privasinya yang lain ia urungkan saat merasakan punggungnya yang teramat sakit untuk digerakkan.
Hanya ringisan yang keluar dari mulutnya saat ia berulang kali mencoba bangkit.
karena kegiatan kemarin ditambah dengan ia yang belum makan dari sore hingga sekarang membuatnya terlihat begitu lemah.
Jangankan berdiri untuk kabur, sekedar bergerak saja rasanya begitu sakit setengah mati.
Jisoo jadi penasaran berapa lama pria itu menyakitinya kemarin, kapan pria itu berhenti menggaulinya?
Suara getaran pada nakas mengalihkan segala fikirannya.
Mencoba bagkit untuk yang ke sekian kali hingga tubuhnya sepenuhnya terduduk bersandar pada ujung dashboard kasur. Menarik selimut guna melilit tubuhnya kemudian beralih mengambil benda pipih itu.
Krystal is calling...
Krystal?
Nama itu terdengar tidak asing dikepalanya.
Saat menyadari bahwa ponsel yang ia genggam bukan miliknya detik itu pula jisoo menyadari bahwa yang menelepon adalah istri atasannya, sang pemilik ponsel tersebut.
Tanpa menunggu berlama-lama ia mengangkat panggilan itu, mengambil kesempatan untuk meminta bantuan.
"H-hallo"
"Bukankah ini nomor suamiku? siapa kau?"
"N-nyonnya O-Oh" bibirnya bergetar. Entah kenapa perasaannya menjadi cemas.
Jisoo begitu takut Sehun akan keluar dari balik pintu dan memergokinya yang sedang berlepon.
"J-Jisoo? ini benar kau? " suara Krystal terdengar begitu terkejut.
Jisoo dapat merasakan bahwa wanita itu sedang merasa khawatir di sebrang sana.
"Hikss nyonya selamatkan s-saya kumohon"
Tangis jisoo pecah. Ia tau bahwa disini Sehunlah yang bersalah, tapi entah kenapa dirinya juga ikut merasa bersalah kepada istri bosnya ini. Ia takut Krystal akan kecewa padanya.
Tapi jisoo juga tidak memiliki cara lain, untuk saat ini memang hanya Krystal yang bisa membantunya.
Lagipula ia juga tidak memiliki niatan untuk menyimpan rahasia ini semakin lama lagi. Bukan hanya dirinya yang tersakiti, Krystal pun juga akan sama sakitnya nanti.
Wanita itu harus mengetahui perbuatan bejat suaminya dibelakangnya. Krystal berhak mengetahuinya. Ia tidak ingin wanita itu akan terus-menerus dibodohi oleh Sehun yang notabetnya adalah bosnya.
"Jisoo...
"Jisoo ada apa?! katakan sesuatu!"
"Nyonya hikss tolong saya, sajangnim me-menyakiti saya hikss"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Secretary (Hunsoo)
Romance"apa pria brandal seperti itu yang kau maksud sebagai tunanganmu nyonya kim?" pria itu tersenyum mengejek. "bagaimana jika menikah dengan saya saja? saya bisa memberikan apapun yang kamu inginkan nanti" "meninggalkan tunangan saya lalu beralih kepad...