Section one

22.3K 1.3K 144
                                    

Lorong luas nan sepi itu kini dipenuhi dengan suara langkah kaki dari seorang pemuda yang tengah berjalan dengan sorot mata tajam.

Sang pemuda melangkahkan kakinya tidak menghiraukan bunyi dari alas sepatunya yang beradu dengan lantai dingin di lorong tersebut.

Hingga dirinya sampai di depan pintu besar yang secara perlahan terbuka menampakan tiga orang lelaki yang tengah terduduk penuh wibawa tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Apa dia benar-benar dapat diandalkan?" Tanya salah seorang lelaki yang tengah duduk di sebelah kiri dari arah pandang sang pemuda.

"Tenanglah saudaraku. Keluarga vandove dapat diandalkan. Apa aku benar razio?" Tanya seorang yang duduk disebelah kanan pada sang pemuda yang dipanggil razio tersebut.

"Vandove sudah lebih dari 10 abad mengabdi dan menjadi tangan kanan vanclont. Kau bisa mengandalkan kami" ujar razio.

"Hentikan pembicaraan tidak penting kalian. Razio, kau sudah tau bukan jika saat ini para striga mulai membuat pergerakan yang membuat kita dalan situasi bahaya?" Tanya sosok yang berada di tengah tersebut.

"Ya, vandove sudah mengetahui hal tersebut." Ujar razio dengan tenang.

"Aku akan menempatkanmu di seoul. Cukup awasi pergerakan mereka dan berikan informasinya padaku" perintah sosok tersebut. Dan razio pun mengangguk dan segera beranjak pergi.

"Razio" panggil sosok tersebut menghentikan langkah sang pemuda.

"Kali ini jangan mengacau" tajam sosok tersebut.

Tanpa menghiraukan peringatan sang pemimpin razio melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan tersebut.

"Jangan mengacau lagi razio" ejek seorang pemuda berkulit putih dengan tubuh yang dipenuhi otot dan jangan lupakan eyesmilenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan mengacau lagi razio" ejek seorang pemuda berkulit putih dengan tubuh yang dipenuhi otot dan jangan lupakan eyesmilenya.

"Sekali lagi kau membuka mulutmu, aku pastikan kepalamu sudah terpisah dengan tubuhmu" tajam razio yang membuat sang lawan bicara tertawa menampilkan eye smilenya.

"Memang apa yang dia perintahkan kali ini?" Tanya sang pemuda tersebut.

"Tidak penting. Aku rasa kau akan pulang ke kampung halaman sebentar lagi" ujar razio datar.

"Kampung halaman?" Ulang si pemuda sembari menaikan salah satu alisnya.

"Aku rasa kau benar-benar tidak boleh mengacau kali ini" ujar sang pemuda yang mencoba menahan tawa membuat razio mengerang kesal.

"Mati saja kau lee jeno" ujar razio yang berhasil membuat tawa jeno pecah.

*
**
***
****
*****

"Donghyuck!" Panggil sebuah suara yang membuat sang pemuda bernama donghyuck menolehkan kepalanya kearah sumber suara.

"Kau sudah tau? Lusa kita mendapat dua siswa baru. Aku dengar salah satunya sekelas denganmu. Dan satunya lagi sekelas denganku" ujar jaemin.

The Origin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang