Section eight

5.7K 807 18
                                    

Hari semakin menggelap. Bahkan rembulan sudah berada di posisinya. Suara burung hantu terdengar samar dari kejauhan.

Donghyuck menghela nafasnya. Sedari siang tadi ia menunggu sang penghuni mansion kembali. Namun hingga hari larut sepertinya dua vampire tersebut belum minat untuk menunjukan batang hidungnya.

"Disaat genting seperti ini mereka malah menghilang." Gumam donghyuck.

Namun seketika hidung tajamnya mencium bau yang paling ia hindari selama dua hari kebelakang ini. Baru darah manusia.

Donghyuck sedikit menggeram rendah, mencoba menetralkan nafsunya. Sedari kejadian ia menggigit renjun donghyuck belum sedikit pun meminum cairan kental berwarna merah itu lagi.

"Sial aku harus pergi" monolog donghyuck diselingi erangan.

Dengan cepat donghyuck mendirikan tubuhnya dan bersiap melesat pergi namun langkahnya seketika terhenti. Kedua matanya mulai berubah merah menyala ketika hidungnya mencium bau darah segar yang tak jauh dari tempatnya berdiri tersebut.

*
**
***
****
*****

Donghyuck kini tengah menatap lapar ke arah manusia yang terlihat tengah berburu tak jauh dari tempatnya bersembunyi.

Manusia tersebut sepertinya terluka saat tengah berburu. Terlihat dari lengannya yang tergores dan sedikit mengeluarkan darah.

Kedua mata donghyuck semakin mengkilat merah. Bahkan kedua taringnya sudah muncul.

Dengan cepat donghyuck melesat ke arah manusia tersebut. Mencekiknya hingga tidak berdaya kemudian menancapkan taringnya pada leher manusia tersebut. Menghisap habis darah di tubuh tersebut.

Donghyuck mengelap sisa darah di bibirnya. Tenggorokannya masih terasa sedikit panas. Kedua mata sang pemuda tan masih terlihat merah menyala.

Seketika donghyuck menatap tajam ke arah belakangnya yang menampakan dua orang pemuda disana.

"Brengsek apa yang kau lakukan?! Ini wilayah kaum serigala." Ujar salah satu dari dua orang tersebut.

Kedua pemuda tersebut membulatkan mata saat melihat seorang manusia yang sudah terkapar dengan wajah dan tubuh yang membiru.

"Vampire bajingan! Kau membunuh manusia dan memasuki wilayah kami brengsek" marah salah seorang pemuda yang kemudian melakukan shifting menjadi seekor serigala berbulu abu kehitaman.

Dengan cepat serigala tersebut memacu keempat kakinya untuk menyerang donghyuck yang tengah menatap datar ke arah mereka.

Donghyuck dapat dengan mudah menghindari serangan dari sang serigala. Melihat kawannya yang terlihat kesulitan. Dengan cepat salah satu pemuda lainnya ikut melakukan shifting dan membantu sang kawan.

Kedua serigala berbeda warna bulu tersebut bergantian menyerang donghyuck. Hingga salah satu dari mereka berhasil menggigit lengah donghyuck. Membuat darah merah kehitaman tersebut mengucur.

Seketika malam gelap di wilayah tersebut terasa semakin gelap. Bahkan kedua serigala yang mulanya menunjukan taring dan geramannya tersebut mulai memundurkan langkah mereka.

 Bahkan kedua serigala yang mulanya menunjukan taring dan geramannya tersebut mulai memundurkan langkah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Origin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang