Prolog

12 3 2
                                    

Entah kenapa, melihat ambulan berwarna putih membuat gadis itu berdebar keras. Terlebih jika sirene dibunyikan, telinganya berdenging pekak, buliran peluh memaksa keluar dari dahi dan telapak tangannya, jantungnya berjungkir balik dan seluruh tubuhnya menggigil.

Ada apa? Dia bahkan belum pernah masuk apalagi sebagai pasien yang dilarikan kendaraan itu karena kondisi darurat.

Bertemu dengan seseorang yang sudah dikenal sejak lama, dalam situasi yang sama, membuat Seruni memahami, tragedi masa lalu, tak pernah sedikitpun meninggalkan hatinya.

***

RendezvousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang