sibling behavior

1.2K 150 42
                                    

1 tahun.

Ryuga mengambil salah satu mainan miliknya lalu menunjukkan mainan itu pada Sora dan melemparkannya. "Adek, coba ambil mainannya."

Ryuga mengangguk ke arah Sora yang sekarang menempelkan satu tangannya ke dinding untuk menyeimbangkan tubuhnya dan tangan lainnya merentang ke arah mainan yang jauh dari jangkauannya.

"Sora, ayo jalan!"

Haruto dan Yedam menyaksikan dengan napas tertahan saat Sora ragu-ragu melangkah maju, dia berhasil berjalan satu langkah sebelum akhirnya jatuh ke lantai.

"Yuk, berdiri lagi." Yedam meyakinkan dengan cepat, bergerak membantu Sora untuk berdiri lagi.

"Coba sekarang jalan ke Daddy." pinta Yedam sambil menunjuk ke tempat Haruto berdiri.

Haruto lantas berjongkok dan membuka tangannya sambil tersenyum. "Sora, kamu pasti bisa."

Sora menoleh ke Haruto dengan matanya yang lebar. Anak perempuan berusia 1 tahun itu ragu-ragu sejenak sebelum berkonsentrasi dan melepaskan pegangan tangannya pada Yedam.

Butuh beberapa detik bagi Sora untuk menstabilkan tubuhnya dan mulai mengambil satu langkah lagi.

Mereka tersentak saat Sora dengan gemetar mulai berjalan menuju Haruto. Dan setelah beberapa langkah, Sora kehilangan keseimbangan dan jatuh ke depan, untungnya Haruto dengan sigap menangkapnya.

"Sora pinter." Haruto mencium pipinya membuat putrinya terkikik senang.

Yedam mendekati mereka untuk mencubit gemas pipi Sora. "Nanti pasti bisa, pelan-pelan aja ya."

Ryuga tersenyum dengan bangga saat menatap Sora yang sekarang mencoba berdiri lagi. "That's my sister!"

~~~^^~~~

2 tahun.

"Daddy.."

"Daddy.."

"Daddy!"

"Apa sih, sayang?" Haruto segera menolehkan kepalanya untuk menatap Ryuga yang menarik-narik bajunya sejak tadi.

"Daddy! Itu Sora lagi gigit-gigit sofa!"

Haruto terlalu fokus dengan lembaran kerjanya sehingga tidak memerhatikan kedua anaknya yang sekarang berada di ruangannya.

Haruto mengikuti arah pandang Ryuga dan menemukan putrinya yang sedang menggerogoti sofa. "Sora, jangan dimakan!"

Haruto langsung berlari menuju sofa dan mengangkat Sora yang sedang mengasah gigi di sofa. "Adek, itu bukan makanan."

"Daddy, lepasin!" Sora menggenggam erat tangan Haruto dan menariknya, atau lebih tepatnya mencakar untuk memaksa Haruto melepaskan cubitan di pipinya.

Haruto menurunkan Sora dari pangkuannya, lalu mengarahkan putrinya supaya berdiri menghadap Ryuga. "Main sama Kakak tuh, Daddy masih sibuk."

Sora menurut, dia berlari menuju Ryuga yang sedang melambaikan tangannya di pojok ruangan. "Ke dapur yuk, kita ambil minum."

"Ayo!" Sora dan Ryuga bergandengan tangan dan berlari keluar dari ruangan Haruto menuju dapur.

Haruto menghembuskan napas lega melihat kedua anaknya pergi, dia melangkahkan kakinya lagi ke arah meja di mana laporan miliknya berserakan dan mulai membaca baris demi baris kata yang tadi sempat dia tinggalkan.

Kedua anaknya sekarang sedang bermain di dapur, dan tidak masalah baginya.

Memangnya apa sih yang ada di dapur?

101 Parenting Ways - [harudam]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang