Ryuga membuka lemari es dan kemudian menutupnya lagi dengan tatapan kecewa. "Kenapa kita nggak punya makanan?"
"Iya, sereal aku juga abis.." sahut Sora yang ada di belakangnya dengan nada lesu.
Mereka berdua akhirnya berjalan keluar dari dapur, lalu menghampiri Haruto dan Yedam yang sedang duduk di sofa.
"Daddy, sereal aku abis." kata Sora setelah dia menghampiri Haruto.
"Kulkasnya kosong, Dad." lanjut Ryuga.
Haruto yang sedang fokus mengetik sambil membalas e-mail pekerjaannya hanya menoleh sekilas. "Kosong gimana maksudnya?"
Yedam yang ada di sampingnya mendengus malas sementara kakinya menendang tulang kering Haruto di bawah meja. "Kulkas kita kosong, alias udah nggak ada bahan makanan."
"Oh.." Haruto mengangguk dengan santai, otaknya masih berkabut karena pekerjaannya yang menumpuk.
"Daddy! Kita nggak punya makanan!" teriak Sora di telinga Haruto.
"Kalo kita kelaperan terus pingsan, gimana?" tanya Ryuga dramatis.
Yedam hanya tersenyum dan dalam hati menghitung sampai tiga setelah berbagi pandangan dengan anak-anaknya.
1.
2.
3.
"Heh, kenapa kamu nggak bilang dari awal?!" tanya Haruto pada Yedam setelah wajahnya berubah menjadi sadar.
"Aku kayaknya udah bilang dari dua hari yang lalu. Inget nggak?" tanya Yedam secara retoris, bermaksud menyindir.
Ketika Haruto hanya menggeleng dan tidak menjawab, Yedam menepuk pundaknya. "Nah, salah kamu berarti."
Dengan itu, Haruto langsung mengesampingkan laptopnya dan menatap anak-anaknya yang sedang menyilangkan tangan mereka di depan dada.
"Pergi ke Mall sekarang, mau?" usul Haruto yang langsung disambut anggukkan dari Yedam serta sorakan riang anak-anaknya.
"MAU!!"
~~~^^~~~
Haruto tersenyum melihat anak-anaknya yang telah keluar dari mobil, dan entah bagaimana mereka sudah berdiskusi tentang jenis sereal yang seharusnya mereka dapatkan.
"Watch over your kids." bisik Haruto pada Yedam saat mereka berjalan berdampingan.
Yedam pura-pura kaget kemudian mendecih. "Say that to yourself."
Haruto terkekeh, dia mengambil salah satu troli yang disediakan kemudian mendorongnya. "Mau beli apa dulu?"
"Daging, sayuran, buah-buahan." jawab Yedam sambil melihat note list di ponselnya.
Haruto mengangguk, dan berjalan mengikuti Yedam sementara kedua matanya tidak lepas dari anak-anaknya yang berjalan di depannya.
Segera setelah mereka melangkah, Sora melihat sekeliling dengan mata berbinar sambil melompat-lompat. "Papa! It's a dragon fruit!"
Yedam mendekat untuk memeriksa buah itu dan kembali melihat ke putrinya. "You want it?"
Sora mengangguk antusias. "Yes, please.."
Ryuga menoleh ke arah Haruto sambil menarik ujung kemejanya. "Daddy, can I get some snacks?"
Haruto tersenyum lalu mengangguk. "Nanti ya, kalo Papa udah selesai sama list-nya."
~~~^^~~~
Sesuai perjanjian, setelah Yedam memasukkan semua daftar belanjanya ke dalam troli, sekarang giliran Ryuga dan Sora untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
"Adek, mau marshmallow nggak?"
"Mau!" jawab Sora saat melihat Ryuga sedang berusaha menggapai bungkusan yang ada di aisle.
"Mau biskuit nggak?"
"Mauuuuuuuu.."
"Kalo jelly?"
"Mau juga, Kak!"
Haruto memerhatikan mereka berdua beberapa meter di belakangnya, dia membiarkan anak-anaknya memilih apapun lalu memasukkannya ke dalam troli.
"Giliran jajan aja pada akur." celetuk Haruto heran.
Yedam mengangguk kemudian mencibir. "Tipikal anak-anak kamu banget."
Ryuga kembali lagi sambil membawa dua kotak sereal dengan warna berbeda, yang kemudian dia simpan ke troli.
Karena bosan, Haruto akhirnya iseng mengamati semua makanan yang disimpan anak-anaknya dalam troli.
"Kenapa kotak serealnya beda? Perasaan daritadi semua makanan yang diambil mereka sama deh."
Yedam menoleh sambil mengangkat alisnya. "Kamu beneran nggak tau?"
Haruto hanya menggeleng sambil mengangkat bahunya.
Yedam menghela napasnya. "Ryu sukanya Honey Stars, kalo Sora lebih suka Froot Loops. Masa kamu nggak tau kesukaan mereka apa?"
"Ya aku mana merhatiin?" elak Haruto, berusaha menghindar dari tatapan mengintimidasi Yedam.
"Ya makanya kalo punya anak tuh diperhatiin, jangan sibuk kerja mulu!" tandas Yedam sambil berdecak, sedikit kesal dengan kesibukan Haruto akhir-akhir ini.
"Tapi kan--"
"Daddy, up! Aku cape.." Sora tiba-tiba menghampiri mereka sambil mengulurkan tangannya pada Haruto.
Haruto menunduk, dia mencium pipi Sora sebelum menggendongnya.
"Kakak di mana?" tanya Yedam pada putrinya.
"Ngambil chocolate drink dulu. Boleh, kan?" jawab Sora sambil memberikan mereka cengirannya.
Haruto mengangguk. "Iya, boleh.."
"Daddy, sebelum checkout boleh ambil es krim dulu nggak?" pinta Ryuga yang sudah kembali dari pencariannya.
Yedam melirik Haruto yang sudah pasti tidak bisa membantah keinginan anak-anaknya.
"Get whatever you want."
~~~^^~~~
Yedam meringis ketika melihat antrian kasir yang sudah sangat penuh dan panjang, jadi dia mempunyai rencana jahat di pikirannya.
"Sora, sini yuk sama Papa." kata Yedam sambil mengulurkan tangannya untuk mengambil Sora ke dalam gendongannya.
Setelah Sora bersandar di pundaknya dengan nyaman, Yedam menadahkan tangannya di hadapan Haruto.
"Mana?"
Haruto mengernyit. "Mana apanya?"
"Kunci mobil, aku sama anak-anak tunggu di mobil aja." jawab Yedam membuat Haruto menyipitkan matanya.
"Terus aku di sini sendiri? Nanti aku juga yang bawa belanjaannya?"
Yedam mengangguk singkat. "Nggak usah berlebihan deh, kan trolinya bisa dibawa sampe parkiran."
Haruto kemudian menatap Ryuga yang sekarang sedang memeluk Yedam dari belakang. "Ryu, kamu temenin Daddy di sini ya?"
Ryuga langsung menggeleng. "Nggak mau, aku cape. Aku mau ikut Papa aja."
Yedam tertawa lepas, kemudian menatap anak-anaknya. "Ayo, say goodbye dulu sama Daddy."
Ryuga melambaikan tangannya sambil tersenyum meledek. "Daddy, we'll be waiting for you!"
"Bye, Daddy!" teriak Sora yang ikut tertawa. "I love you.."
"Emang kalian tuh licik, ya!" seru Haruto, tangannya dengan tidak rela menyerahkan kunci mobil pada Yedam.
Haruto menghela napas pasrah, karena walaupun diperlakukan tidak adil seperti ini, dia tetap tidak akan bisa marah pada Yedam ataupun kedua anaknya.
Fin.
![](https://img.wattpad.com/cover/278948861-288-k405698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
101 Parenting Ways - [harudam]
Fanfiction[COMPLETED]✔ Haruto dan Yedam tahu bagaimana sulitnya merawat seorang anak, dan sekarang mereka ada di tahap berusaha untuk menjadi orangtua yang baik bagi Ryuga. "Daddy.. Papa.. kapan Adek aku dateng?" "Jadi, kapan kita mau ngasih Adek buat Ryu?" "...