Yedam menggerakkan tangannya untuk mengusap perutnya dan dia bisa merasakan bayinya bergerak.
Haruto ikut menyentuh perut Yedam, dia tidak henti-hentinya tersenyum karena bayinya sangat aktif hari ini. "Adek, mau ketemu Daddy nggak?"
"Daddy? Papa?" panggil Ryuga dari depan pintu.
"Apa sayang?" Yedam membuka tangannya lebar-lebar untuk memeluk Ryuga sementara Haruto memerhatikan keduanya sambil tersenyum.
Ryuga memeluk Yedam lebih erat, dia tersentak saat merasakan bayi itu bergerak. "Papa! Adek aku bergerak, ya."
"Iya dong, itu artinya Adek kamu sehat." Yedam meletakkan tangan Ryuga di atas perutnya. "Ryu, kamu mau Adek laki-laki atau perempuan?"
Ryuga malah terdiam, dan itu membuat Haruto maupun Yedam merasa sedikit khawatir, takut ada yang salah dengan putra mereka.
"Ryu?" tanya Haruto kali ini. "Kamu kenapa?"
"Kalo Adek udah lahir, aku tetep disayang nggak?"
Haruto dan Yedam tidak langsung menjawab, tapi saling menatap dan berbicara melalui mata satu sama lain hingga mereka tiba-tiba menjepit Ryuga di tengah tempat tidur.
"Disayang, lah. Kamu kan anak pertamanya Daddy sama Papa."
Haruto langsung menyerangnya dengan gelitikan terus-menerus sementara Yedam memegang tangan Ryuga agar dia tidak bisa melawan.
"Daddy, geli!" teriak Ryuga tertawa terbahak-bahak.
Haruto dan Yedam tidak perlu terlalu khawatir mulai sekarang, karena Ryuga sudah bisa mengekspresikan perasaannya sendiri.
~~~^^~~~
Yedam sekarang sudah di bulan keenam dan mereka mempunyai janji untuk USG serta check-up yang sudah dijadwalkan oleh Dokter.
Haruto mengetuk-ngetukkan jarinya ke kursi dengan cemas hingga seorang Dokter muncul dari balik pintu yang tadinya tertutup.
"Silakan masuk." Dokter itu membimbing Yedam ke sofa ultrasound, dan mengangkat sedikit bajunya.
Haruto duduk di sampingnya dan menggenggam erat tangan Yedam sementara Dokter mengoleskan gel clear di perut suaminya.
"Bayinya sehat, tapi tolong untuk mengonsumsi lebih banyak vitamin dan minum air putih."
Dokter mulai menggerakkan probe transduser ke sekitar perut Yedam. "Kalian mau tau jenis kelaminnya?"
Yedam dan Haruto kompak mengangguk, karena sejak hari pertama, mereka selalu ingin tahu jenis kelamin anak keduanya. Tapi apapun jenis kelaminnya, mereka berdua tidak akan keberatan asalkan anak mereka sehat.
Dokter itu mulai menggeser probe ke sisi kiri bawah perut Yedam, dia menarik layar lebih dekat agar mereka bisa melihat dengan jelas. "Menurut kalian apa?"
"Perempuan?" tebak Haruto asal, tapi Dokter malah tersenyum lebar padanya.
"Iya, betul. Kalian berdua akan punya bayi perempuan."
~~~^^~~~
"Haruto, we're going to have a daughter!" Yedam memegang sonogram hasil USG tadi, dia sangat menyukai gambar itu walaupun hanya sekedar tekstur kasar berupa gumpalan warna abu-abu dan hitam.
Haruto tersenyum melihat wajah Yedam yang penuh dengan kilau kebahagiaan. "So, we have to think of a name for her?
Yedam mengangguk antusias. "Have you prepared a name for our baby girl?"
KAMU SEDANG MEMBACA
101 Parenting Ways - [harudam]
Fanfic[COMPLETED]✔ Haruto dan Yedam tahu bagaimana sulitnya merawat seorang anak, dan sekarang mereka ada di tahap berusaha untuk menjadi orangtua yang baik bagi Ryuga. "Daddy.. Papa.. kapan Adek aku dateng?" "Jadi, kapan kita mau ngasih Adek buat Ryu?" "...