Prolog

31 2 0
                                    

Take it easy, just imagination 🙉

Suasana dikelas X IPA 2 tampak ramai dikarenakan banyak dari mereka yang sibuk menyiapkan diri untuk mengikuti ekskul di jam pertama pelajaran.Tak heran memang di SMA 1 Zahrah Basyar memberikan waktu atau jam untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang mereka pilih.Alasan sederhananya karena pihak sekolah tidak ingin memperlambat jam pulang muridnya,sekolah idaman.

Haura Izra Adeeva,gadis bertubuh mungil itu sedang duduk dikursi nya dengan earphone menyumbal telinganya dan mata yang fokus membaca novel didepannya.

Haura tampak larut dalam dunianya sendiri sehingga tidak mendengarkan pengumuman dari speaker yang ada didalam kelas jika jam ekstrakurikuler akan segera dimulai dan masing masing dari mereka untuk menuju tempat dimana eskul itu dilakukan.

Cahaya,teman baru Haura bersiap meninggalkan kelas namun ia urungkan karena melihat temannya ini tidak ada tanda tanda beranjak,

"Ra lo gak ke tempat eskul?" Tanya Cahaya menatap heran seraya menunggu respon Haura.

Cahaya menoel lengan Haura pelan karena tak mendapat respon apapun.Ia sadar bahwa Haura pasti tidak mendengar pengumuman dan pertanyaannya barusan.

"Udah jam ekskul,buruan keruangan lo nanti ketahuan pak bambang bisa di hukum kalau masih dikelas Ra" Pesan Cahaya sebelum meninggalkan kelas untuk menuju ruang osis.

Haura melirik arloji yang terpasang manis dipergelangan tangannya,lalu menghembuskan nafas sebelum beranjak meninggalkan kelas menuju tempat yang sudah ditentukan oleh seniornya.

Sepanjang koridor banyak sekali anak anak lain yang terlihat berjalan kesana kemari entah untuk apa,mungkin mencari ruangan ekskul mereka juga?mungkin.

Sesampainya diruangan bertulis fotografi story Haura mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Permisi,maaf terlambat kak" Ucap Haura setelah dipersilahkan masuk.

"Iya gak papa tenang aja,oh ya silahkan duduk ditempat kosong" Balas salah satu senior cewek.

"Btw kita santai aja ya,gak usah canggung buat berinteraksi sekalipun sama yang senior.Anggap aja kita sama rata,okey gaes?"

"Oke kak" balas semua yang ada diruangan.

"Oh ya kebetulan mantan ketua di eskul ini bakal datang jadi kita tungguin dulu ya sekalian perkenalan aja satu sama lain" Ujar kembali senior yang Haura tau bernama Fira.

Haura yang tak tau harus berbuat apa hanya duduk termenung,sesekali mengecek handphone nya yang tidak ada notifikasi menarik sedikitpun.Ia juga sengaja meninggalkan earphone nya ditas,makanya rasa bosan didalam dirinya semakin berkobar.

Haura menghela nafas bosan karena bingung harus berbuat apa.Ia memperhatikan sekeliling yang tengah sibuk berkenalan satu sama lain,semua terlihat akrab dan asik.Sayangnya Haura bukan tipe orang yang langsung gampang akrab dengan orang yang baru ia jumpai.

Kadang ada saja orang yang segan untuk menyapa Haura,hanya karena ia memiliki struktur wajah yang menurut orang lain terlalu jutek.Padahal kenyataannya ia tipe orang yang bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.Namun ya sudahlah

HauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang