Take it easy, just imagination 🙉
✨
Jam pelajaran pertama dikelas Haura adalah olahraga dan hari ini ada pengambilan nilai untuk Basket.Haura bersama Cahaya tengah mengambil baju olahraga diloker.
"Ra gue boleh minta tolong gak?" Pinta Cahaya dengan memegang lengan nya.
Haura menatapnya dengan tanda tanya,pasti ada maunya ini anak.Hampir satu bulan Haura berteman dengan Cahaya membuatnya sedikit hafal dengan sifatnya.
Cahaya menunjukkan wajah tak berdosanya, "bantuin gue ngerjain makalah Osis ya,sumpah gue udah berusaha tapi susah Ra"
"Mana itu makalah diminta besok sama ketos,bantuin ya?ya?" Lanjutnya berharap Haura mau membantunya.
Haura memutar bola matanya dengan malas, "Iya entar" jawabnya.
"Akhhh makasih Haura sayangku cintaku," Girangnya memeluk tubuh Haura dengan erat tak lupa memberikan kecupan ringan di pipi Haura,Haura yang mendapati kelakuan temannya hanya bergidik ngeri dan berusaha melepaskan diri.
***
Saat ini Haura dan Cahaya tengah ada di Kantin,memang sih ini belum jam istirahat namun karena jam olahraga telah selesai semua murid dibolehkan untuk kekantin.
"Gila Ra,lo pintar banget sumpah tadi" Puji Cahaya berdecak kagum akan teman barunya ini.
"Kenapa gak masuk eskul basket putri aja sih,gue yakin pasti lo langsung diterima"
Cahaya ini begitu berlebihan memuji Haura,terlihat sangat sangat antusias sekali.Haura hanya tertawa kecil menanggapi pertanyaannya.Ada alasan yang membuat nya tak ingin masuk eskul yang berhubungan dengan olahraga.
"Haura" Panggil seseorang dari kejauhan,Haura mengerutkan dahinya untuk melihat lebih jelas siapakah yang memanggilnya karena kebetulan kacamatanya tertinggal diloker.
"Iya kak ada apa ya?" Tanya Haura,ternyata Fira yang memanggilnya barusan.
"Jangan bilang ini soal kemarin" batin Haura.
"Sorry ya gue ganggu tapi lo beneran dicariin sama Kak faizal,kayaknya bahas yang kemarin deh"
Benar kan pasti karena masalah kemarin,Haura mencoba tersenyum lalu bertanya dimana Faizal itu berada sekarang.Haura harus segera menyelesaikan ini karena ia terlalu malas berurusan dengan cowok resek itu.
Dan disinilah ia berada sekarang,rooftop sekolah.Sudah lebih lima menit mencari cari keberadaan senior nya itu namun sama sekali tidak menemukan batang hidungnya,masa iya dia dikerjain sama Fira?Gak mungkinlah ya
Seseorang berdehem keras dari arah pintu masuk,Haura memutar badannya untuk melihat suara siapa dan benar disana berdiri orang yang ia cari.Ia menatap malas lelaki yang berjalan kearahnya dengan gaya sok kerennya itu.Sungguh Haura sudah tak tahan untuk pergi,mana disini hanya ada mereka berdua saja bagaimana jika cowok ini melakukan sesuatu pada dirinya.
"Mana hasil foto yang gue minta kemarin?" Pinta Faizal mendudukkan dirinya disofa yang tersedia disini.
Haura menyodorkan handphone miliknya tanpa mengeluarkan kata sedikitpun,ia menunggu Faizal yang sibuk melihat lihat hasil foto nya.
"Duduk" Perintah Faizal menepuk tempat kosong disebelahnya.
Haura melirik sinis, "Gak" tolaknya.
"Oke" Faizal mengangkat bahunya dengan acuh,ia kembali fokus dengan benda digenggamannya.
Sepuluh menit berlalu akhirnya Faizal memberikan hanphone kegadis didepannya ini.
"Lumayan,lo punya skill.Jangan lupa diasah terus siapa tau kedepannya lo bisa sukses didunia fotografi" Puji Faizal dengan senyum tulusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haura
Teen Fiction"Aku menyukainya, tapi tidak tau siapa yang ada dihatinya" Haura Izra Adeeva. Love at first sight? Yes, maybe Detak jantung Haura berpacu cepat ketika netra mata nya menatap punggung tegap cowok yang baru dia temui. "Bahkan hanya dengan menatap pun...