CHAPTER 2

14 2 0
                                    

Take it easy, just imagination 🙉

"Eh Ra lo mau makan apa?Biar gue yang pesen" Tanya Cahaya bersiap menuju stand makanan.

Memang jam masih menunjukan angka 8,masih terlalu pagi untuk kekantin.Namun apa boleh buat dikarenakan guru guru ada rapat jadi mereka dibebaskan sampai nanti jam 10.Cahaya yang memang tipe anak super aktif jadi mengajak Haura kesini,padahal ia masih kenyang.

"Aku es jeruk sama roti aja deh" Jawab Haura setelah berpikir panjang.

Haura mengeluarkan handphone dari saku nya,menyibukkan diri seraya menunggu Cahaya kembali.Sesaat ia melihat sekitarnya yang ramai,Pandangan Haura jatuh pada meja dipojok.

Tanpa sengaja pandangan Haura jatuh kesana,yang sial nya orang yang tak sengaja ia lihat juga tengah melihatnya.Haura panik ketika melihat dia yang jalan kearah mejanya. 

"Hai" Sapa nya,tak lain dan tak bukan adalah Faizal.

Mengapa dari sekian banyak nya orang dikantin,Haura harus bertemu kembali dengan cowok ini,sungguh menyebalkan.

"Ada apa ya kak?" Tanya Haura dengan nada tak suka yang kentara sekali

Faizal yang menyadari jika cewek didepannya ini tak suka akan kedatangannya hanya tertawa,mengapa Haura semakin terlihat menarik dihadapannya.

"Gak ada sih gue cuma penasaran kenapa lo sendirian dikantin,mau gabung sama gue aja?Atau mau gue temanan disini?"

"Gak perlu" 

Namun tanpa bersalah Faizal duduk didepan Haura,Ia menopang dagu menatap cewek didepannya yang terlihat menggemaskan.

"Ngapain sih" Haura risih dengan cowok ini, "Pergi sana!" Usirnya dengan tangan mengipas ngipas didepannya Faizal.

"Oke karena teman lo udah dateng jadi gue cabut dulu" 

Sebelum Faizal pergi,tangannya dengan kurang ajar mengacak acak rambut Haura dengan tawa khasnya.

"Cie Haura diapelin" Goda Cahaya yang datang dengan senampan bakso dan dua es jeruk tak lupa roti pesanan nya. 

Haura memberengut kesal, "Apaan sih"

"Ngomong ngomong cowok itu siapa Ra?Gue baru lihat tuh"

"Mantan ketua eskul"

Cahaya berseru dengan keras, "Jangan bilang cowok yang lo ceritain waktu itu ya?Cowok nyebelin yang lo bilang?" Teriaknya hingga membuat beberapa siswa lain menoleh kemeja mereka.

"jangan keras keras Cahaya" Gerutu Haura dengan kesal

Mana dapat Haura lihat Faizal menoleh kearahnya dengan tawa pelan,pasti itu cowok dengar teriakan Cahaya.

"Sorry sorry" balas Cahaya dengan cengengesan menampilkan giginya.

"Yah padahal gue mau nyomblangin lo sama kak Daffa,eh keduluan deh,tapi gak papa itu cowok juga ganteng kok walaupun masih gantengan kak Daffa" lanjutnya dengan mulut penuh bakso  yang baru ia masukkan.

***

Didalam ruang Osis terdapat Daffa yang sibuk membuat laporan untuk mengajukan kegiatan yang akan ia minta tanda tangan kepala sekolah.

"Daff lo serius gak mau ikut kekantin?" Tanya sahabatnya yang bernama Adit,yang juga anggota osis.

"Gak,gue sibuk.Titip aja biasa"

Adit mengangkat bahunya acuh kemudian pergi meninggalkan Daffa yang masih sibuk berkutat dengan benda didepannya.

Daffa menghempuskan nafas lelah seraya memijat pangkal hidungnya,kepalanya terasa berat sekali.Sedari kemarin ia belum memasukkan sesuap nasipun,hanya karena memikirkan tugas tugasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang